Analisis Network Planning Dengan CPM (Critical Path Methode) Dalam Rangka Efisiensi Waktu Dan Biaya Proyek Pembangunan Jalan Segitiga Ujung Batu (Studi Kasus Pada CV. Kenari Bangkit Jepara)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dampak krisis moneter sampai pada
saat ini masih sangat dirasakan oleh bangsa Indonesia. Berbagai permasalahan
yang semakin kompleks menjadikan perekonomian di Indonesia menjadi semakin tidak
stabil. Hal ini mendorong setiap perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan
potensi sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki dengan dilengkapi teknologi yang
ada, agar perusahaan bisa bertahan dalam persaingan, baik secara regional,
nasional, maupun global. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan mengalami
kekalahan atau kemerosotan, bahkan banyak diantara perusahaan-perusahaan yang
ada di Indonesia
mengalami gulung tikar. Hal ini disebabkan karena perusahaan-perusahaan
tersebut tidak mampu bersaing dalam berbagai hal, yang diantaranya bersaing
dalam waktu dan biaya produksi. Dalam kaitannya dengan waktu dan biaya
produksi, perusahaan harus bisa seefisien mungkin dalam penggunaan waktu di
setiap kegiatan atau aktivitas, sehingga biaya dapat diminimalkan dari rencana
semula.
Proyek merupakan kegiatan sementara
yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumberdaya
tertentu dan bertujuan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah
digariskan dengan jelas. Kegiatan proyek dalam proses mencapai hasil akhirnya
dibatasi oleh waktu dan biaya. Berbeda dengan kegiatan operasional, proyek
sifatnya dinamis, tidak rutin, multi kegiatan dengan intensitas yang
berubah-ubah, serta memiliki siklus yang pendek. Pelaksanaan proyek dalam
organisasi pada umumnya dilakukan untuk mencapai tujuan khusus, aktivitasnya
ditentukan dengan jelas kapan dimulai dan kapan berakhir, serta adanya
pembatasan dana untuk menjalankan aktivitas proyek tersebut.
Manajemen proyek adalah perencanaan,
pengkoordinasian, dan pengawasan secara teliti menyangkut berbagai macam
kegiatan. Manajemen proyek merupakan suatu cabang khusus dalam manajemen.
Bidang ini tumbuh dan berkembang karena adanya kebutuhan dalam dunia industri
modern untuk mengkoordinasi dan mengendalikan berbagai kegiatan yang kian
kompleks. Dalam hal ini manajemen proyek bukanlah satu-satunya contoh
ketrampilan yang diciptakan untuk menghadapi tantangan yang diakibatkan oleh
perkembangan kegiatan industri. Cara mempertahankan kelangsungan hidup dengan
melakukan spesialisasi sesungguhnya bukanlah suatu cara yang khas dalam dunia
industri.
Manajemen proyek mempunyai
tahapan-tahapan yaitu perencanaan, penjadualan, dan pengawasan. Manajemen
proyek tidak dapat melaksanakan kegiatan proyek sebelum diadakannya perundingan
atau kontrak kerja yang merupakan kegiatan yang terjadi diantara pemberi
perintah dan pelaksana proyek sehingga ada kesepakatan antara dua belah pihak.
Dengan adanya kontrak kerja maka pelaksanaan proyek dapat segera dilaksanakan.
Tujuan manajemen proyek adalah melakukan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan waktu dan biaya yang telah ditetapkan agar penyelesaian proyek tepat
sasaran. Untuk keperluan ini, manajemen proyek dapat menerapkan analisis Network.
Analisis Network dapat membantu dalam menyusun perencanaan penyelesaian
proyek dengan waktu dan biaya yang paling efisien. Disamping itu, Network
dengan metode Critical Path Methode
(CPM) dan Program Evaluation Review and
Technique (PERT) juga dapat dipergunakan sebagai alat pengawasan yang cukup
baik untuk penyelesaian proyek.
CPM adalah metode yang berorientasi
pada waktu yang mengarah pada penentuan jadwal dan estimasi waktunya bersifat
diterministik/pasti. Sedangkan PERT adalah metode yang berorientasi pada waktu
yang mengarah pada penentuan jadwal dan waktunya bersifat probabilistik/kemungkinan.
Dalam penelitian ini digunakan metode CPM. Alat ini diharapkan dapat dipakai
untuk mengontrol koordinasi berbagai kegiatan dalam suatu pekerjaan sehingga
proyek dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang tepat juga dapat membantu
perusahaan dalam mengadakan perencanaan dan pengendalian proyek dengan waktu
dan biaya yang lebih efisien.
CV. Kenari Bangkit merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa kontraktor. Dalam menjalankan
usahanya, CV. Kenari Bangkit belum menggunakan metode diagram network dalam merencanakan waktu dan
biaya yang dibutuhkan. Selama ini perusahaan dalam menentukan waktu dan biaya
yang dibutuhkan hanya berdasarkan pengalaman. Perusahaan seringkali mendapatkan
masalah dalam waktu penyelesaian proyek karena waktu penyelesaian tidak sesuai
dengan waktu yang telah disepakati sebelumnya. Hal ini akan berdampak buruk
bagi perusahaan, diantaranya memperburuk image perusahaan yang terkesan
tidak mampu menyelesaikan proyek sesuai kontrak yang telah disepakati. Selain
itu perusahaan akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak dengan tidak tepatnya
waktu penyelesaian proyek.
Berdasarkan latar belakang masalah
maka perlu dilakukan penelitian dengan judul " Analisis Network Planning
Dengan CPM (Critical Path Methode) Dalam Rangka Efisiensi Waktu Dan Biaya
Proyek Pembangunan Jalan Segitiga Ujung Batu (Studi Kasus Pada CV. Kenari
Bangkit Jepara)”.
1.2
Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah "Bagaimana Menetapkan Waktu dan Biaya Proyek Pembangunan Jalan
Segitiga Ujung Batu yang Efisien Dengan Network Planning Menggunakan CPM
(Critical Path Methode) ?
1.3
Tujuan dan Manfaat
Penelitian
1.3.1
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
menetapkan waktu dan biaya proyek pembangunan jalan segitiga ujung batu yang
efisien dengan Network Planning menggunakan CPM (Critical Path
Methode).
1.3.2
Manfaat Penelitian
a.
Bagi perusahaan hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi
perusahaan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijaksanaan pelaksanaan
proyek.
b.
Bagi pihak lain hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan khususnya dalam ilmu manajemen operasional dan dapat digunakan
sebagai bahan kajian untuk penelitian yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian
sejenis telah dilakukan oleh Arianti (2002) dengan judul Penerapan Diagram Network dengan CPM Dalam Efiensi Waktu
dan Biaya Studi Kasus di Perusahaan Garmen Collection
Malang dapat diketahui adanya perbedaan waktu dan biaya sebelum dan sesudah
penerapan Diagram Network dengan CPM.
Hasil analisis adalah sebagai berikut:
Dengan
menggunakan metode jalur kritis, penyelesaian produksi yang biasanya memerlukan
waktu selama 2520 menit dengan biaya sebesar Rp. 1.732.700,- dapat dipercepat
berdasarkan analisis Network dengan
waktu selama 2160 menit dengan biaya sebesar Rp. 1.762.220,-. Jadi ada
penghematan waktu 360 menit dengan tambahan biaya Rp. 29.520,- dari rencana
perusahaan. Berdasarkan hasil ini maka keputusan yang diambil adalah memiliki
waktu yang dipercepat karena lebih efisien dengan konsekuensi tambahan biaya
yang harus dikeluarkan yaitu Rp. 29.529,-. dibandingkan waktu normal dengan
denda sebesar Rp. 48.000,-.
Penelitian
yang dilakukan oleh Sakdiyah (2004) dengan judul Network Planning Dengan CPM Dalam Usaha Meningkatkan Efisiensi
Biaya dan Waktu Pada Proyek Pembangunan Perkantoran di PT. Nilano Malang. Hasil analisis adalah sebagai berikut:
Dengan
menggunakan metode CPM dalam mengadakan perencanaan dan pengendalian proyek,
maka proyek dapat dipersingkat waktu penyelesaiannya. Waktu sebelum percepatan
atau waktu normal yang dibutuhkan dalam penyelesaian proyek adalah 225 hari
dengan biaya yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp. 470.089.485,-. Laba
kotor yang diperoleh lebih rendah karena perusahaan harus membayar denda 1,5%
dari nilai kontrak sebesar Rp. 528.199.000,-. Sedangkan berdasarkan waktu yang
dipercepat selama 217 hari dengan biaya yang dibutuhkan lebih sedikit yaitu
sebesar Rp. 463.777.111,- karena tidak harus membayar denda 1,5% dari nilai
kontrak.
Penelitian
yang lain dilakukan oleh Ghofar (2005) dengan judul Analisis Network
Planning Dengan CPM Untuk Meningkatkan Efisiensi Waktu dan Biaya Pada
Pembangunan Jembatan di CV. Putra Dewata dapat diketahui adanya perbedaan waktu
dan biaya sebelum dan sesudah penerapan Diagram Network dengan CPM.
Hasil analisis yang diperoleh adalah waktu sebelum percepatan atau waktu normal
yang dibutuhkan dalam penyelesaian proyek adalah 60,2 hari dengan biaya Rp.
75.577.948, 55. Laba kotor yang diperoleh lebih rendah karena perusahaan harus
membayar 1,5% dari nilai kontrak sebesar Rp. 81.786.000,-. Sedangkan
berdasarkan waktu yang dipercepat selama 57,2 hari dengan biaya yang dibutuhkan
lebih sedikit yaitu sebesar Rp. 74.559.158,55, karena tidak membayar denda 1,5%
dari nilai kontrak.
2.2 Tinjauan Teori
2.2.1 Tinjauan Singkat Tentang Manajemen Proyek
Menurut Subagya (2000: 169) :
Proyek adalah suatu pekerjaan yang memiliki
tanda-tanda khusus sebagai berikut, yaitu
1. Waktu mulai dan selesainya sudah
direncanakan.
2. Merupakan suatu kesatuan pekerjaan yang
dapat dipisahkan dari yang lain.
3. Biasanya volume pekerjaan besar dan
hubungan antar aktifitas kompleks.
Render dan Heizer dalam Ariyoto
(2001: 505) menyatakan “Proyek merupakan sebagai rangkaian tugas-tugas yang
berkaitan yang diarahkan menuju ouput yang besar”.
Menurut Yamit (2000: 296) “Proyek
adalah setiap pekerjaan yang memiliki kegiatan awal dan memiliki kegiatan
akhir, dengan kata lain setiap pekerjaan yang dimulai pada waktu tertentu dan
direncanakan selesai atau berakhir pada waktu yang telah ditetapkan”.
Lock dalam Jasjfi (1994: 15-17)
menyatakan:
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
merumuskan dalam suatu proyek, yaitu:
1. Spesifikasi Pelanggan, yang meliputi
permintaan dari pelanggan yang muncul dalam berbagai macam bentuk. Pelanggan
memberikan gambar-gambar dan rencana atau memberikan uraian tertulis tentang
sasaran proyek, dalam komunikasi selanjutnya antara pelanggan dan kontraktor,
baik komunikasi lisan maupun tulisan. Permintaan semula mungkin mengalami
perubahan, mungkin muncul ketentuan-ketentuan baru, tambahan, atau
perubahan-perubahan lain.
2. Spesifikasi kontraktor, dimana kontraktor
harus mengajukan usulan (proposal) mengenai cara-cara melaksanakan pekerjaan
itu. Usulan itu kemudian dijadikan dasar bagi spesifikasi rancang (desain)
sementara bagi kontraktor sendiri. Biasanya persyaratan yang ditentukan oleh
spesifikasi pelanggan masih perlu diterjemahkan ke dalam bentuk yang sesuai
dengan praktek dan kebiasaan kontraktor, serta dengan standar kualitas, metode
teknik dan kemampuan kontraktor. Penghubungnya adalah spesifikasi rancang (design
specification)
3. Spesifikasi produk, salah satu proyek yang
mudah terancam kesulitan anggaran karena pembelanjaan yang meningkat adalah
proyek-proyek pengembangan produk yang bertujuan untuk mengubah atau menambah
rentang jenis produk perusahaan. Salah satu penyebabnya ialah kebiasan
perancang, yaitu penyakit perbaikan yang berkepanjangan.
Yamit (2000: 296) menyatakan :
Manajemen proyek merupakan suatu
perencanaan, pengkoordinasian, dan pengawasan secara teliti menyangkut berbagai
macam kegiatan. Secara umum manajemen proyek mempunyai tiga tahapan sebagai
berikut:
1. Perencanaan, yang meliputi identifikasi
kegiatan, perkiraan waktu kegiatan, dan hubungan logika ketergantungan antar
kegiatan, yaitu dengan metode CPM dan PERT yang menghasilkan diagram network.
2. Penjadualan, berdasarkan tahapan
perencanaan dibuatlah penjadwalan sumberdaya yang diperlukan seperti tenaga
kerja, mesin dan biaya untuk setiap pekerjaan.
3. Pengawasan, tahapan ini meliputi laporan
perkembangan proyek, memperbaharui diagram network dalam setiap terjadi
perubahan selama proyek berlangsung.
Render dan Heizer dalam Ariyoto (2001: 504-505) menyatakan:
Manajemen proyek besar mencakup tiga fase,
yaitu:
1. Perencanaan, meliputi penetapan tujuan,
pendefinisian proyek dan organisasi tim.
2. Penjadualan, ini menghubungkan orang, uang
dan supplies ke aktifitas khusus dan menghubungkan aktifitas dengan yang lainnya.
3. Pengendalian, disinilah perusahaan
mengawasi sumberdayanya, biayanya, kualitas dan anggaran, ini juga merevisi
atau mengubah rencana dan mengganti sumberdaya untuk menepati waktu dan
permintaan biaya.
Suatu bentuk organisasi yang baru, dibuat
untuk meyakinkan program yang telah ada terus berjalan mulus atau lancar atas
dasar hari kehari sementara proyek yang baru diselesaikan secara lengkap, ini
disebut dengan organisasi proyek. Organisasi proyek adalah cara yang efektif
untuk mengumpulkan orang dan sumberdaya fisik yang diperlukan untuk waktu yang
terbatas untuk menyesuaikan proyek tertentu atau tujuan. Organisasi proyek
berfungsi dengan baik pada saat:
1. Pekerjaan bisa didefinisikan dengan tujuan
tertentu dengan batas waktunya.
2. Pekerjaan itu unik atau sesuatu yang tidak
lazim atas organisasi yang ada.
3. Pekerjaan itu memuat tugas saling berkaitan
yang kompleks yang membutuhkan keahlian tertentu.
4. Proyek bersifat temporer tapi sangat
penting atau kritis terhadap perusahaan.
Handoko (1999:98) menyatakan:
Tujuan manajemen proyek adalah :
1. Tepat waktu (on time) yaitu waktu
atau jadwal yang merupakan salah satu sasaran utama proyek, keterlambatan akan
mengakibatkan kerugian, seperti penambahan biaya, kehilangan kesempatan produk
memasuki pasar.
2. Tepat anggaran (on budget) yaitu
biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
3. Tepat spesifikasi (on specification)
dimana proyek harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
2.2.2 Pengertian Network
Planning
Suatu kegiatan yang merupakan
rangkaian penyelesaian pekerjaan haruslah direncanakan dengan sebaik-baiknya.
Sedapat mungkin semua kegiatan atau aktivitas dalam perusahaan dapat
diselesaikan dengan efisien. Semua aktivitas tersebut diusahakan untuk dapat
selesai dengan cepat sesuai dengan yang diharapkan serta terintegrasi dengan
aktivitas yang lainnya.
Pengolahan SPSS Penelitian, Pengolahan SPSS
Statistik, Olah SPSS,
Olah SPSS Statistik, Olah SPSS Kuesioner, Olah SPSS Dengan SPSS, Olah SPSS
Penelitian, Olah SPSS Skripsi, Olah SPSS Sem, Olah SPSS Jakarta, Olah SPSS
Depok, Analisis SPSS, Analisis SPSS Kuantitatif, Analisis SPSS Penelitian,
Analisis SPSS Katagorik, Analisis SPSS Statistik, Analisis SPSS SPSS, Analisis SPSS
Panel, Jasa Pengolahan SPSS, Jasa Pengolahan SPSS Statistik, Jasa Pengolahan SPSS
Skripsi, Jasa Pengolahan SPSS SPSS, Analisis SPSS Penelitian,
0 Komentar