BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber
daya manusia merupakan unsur yang sangat penting dalam organisasi perusahaan
yang bergerak dalam bidang manufaktur maupun jasa, dalam usaha mencapai target
yang telah ditetapkan, tenaga kerja dalam menjalankan aktivitasnya seharusnya
didukung oleh sarana dan prasarana serta bentuk manajemen yang baik, dan sesuai
dengan harapan perusahaan. Hal ini dikemukakan oleh Louis A. Allen (1975) tentang pentingnya unsur manusia dalam
menjalankan roda industri: “Betapapun sempurnanya rencana-rencana, organisasi,
dan pengawasan serta penelitiannya, bila mereka tidak dapat menjalankan
tugasnya dengan minat dan gembira maka suatu perusahaan tidak akan mencapai
hasil sebanyak yang sebenarnya dapat dicapainya”. Dari uraian diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa faktor manusia ternyata cukup berperan dalam mencapai
hasil yang sesuai dengan tujuan perusahaan.
Perusahaan harus mampu mengetahui apa yang menjadi
keinginan dan harapan karyawan, dengan demikian pihak perusahaan akan dapat
memahami dengan baik langkah-langkah dan kebijaksanaan yang akan dilaksanakan
agar karyawan dapat memberikan hasil yang optimal.
Salah satu cara untuk mengetahui apa yang diinginkan dan
yang diharapkan oleh karyawan adalah dengan mengetahui tingkat kepuasan kerja
karyawan. Kepuasan kerja itu disebabkan oleh beberapa kondisi yang terdapat
didalam perusahaan. Seorang karyawan bisa merasa puas terhadap kebijaksanaan
yang ditetapkan oleh perusahaan atau sebaliknya. Oleh sebab itu perusahaan
perlu mengetahui bagaimana kondisi yang memberikan kepuasan kerja terhadap
karyawan. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat melakukan prioritas dalam
melakukan perbaikan demi meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Berdasar latar belakang ini, penulis
melakukan penelitian yang berjudul :
Analisa Faktor Kepuasan Kerja
Semua Karyawan di P.T Citra Perdana Kendedes Taxi
Malang
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, ada banyak
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Faktor-faktor yang ingin diketahui
adalah:
¨ Faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja semua
karyawan di P.T Citra Perdana Kendedes Taxi Malang ?
¨
Faktor apakah yang paling
dominan dalam mempengaruhi kepuasan kerja semua karyawan di P.T Citra Perdana
Kendedes Taxi Malang ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
¨
Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja semua
karyawan di P.T Citra Perdana Kendedes Taxi Malang.
¨ Mengetahui faktor yang paling dominan dalam
mempengaruhi kepuasan kerja semua karyawan di P.T Citra Perdana Kendedes Taxi
Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
* Bagi Perusahaan
Hasil penelitian dapat menjadi
bahan masukan dalam pengambilan keputusan terutama dalam pengolahan sumber daya
manusia.
* Bagi Peneliti
Merupakan penerapan ilmu yang
telah diperoleh selama menempuh studi di Jurusan Teknik Industri ITN Malang,
dan menambah wawasan serta pengalaman di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.
* Bagi Masyarakat
Masyarakat sebagai pengguna jasa
dari P.T Citra Perdana Kendedes, yang bergerak dalam bidang jasa, yaitu
penyediaan alat transportasi darat, yang berupa taxi.
1.5 Asumsi-Asumsi
Asumsi yang digunakan selama penelitian adalah :
a.
Kebutuhan dan keinginan
karyawan tidak berubah atau dianggap sama sebelum dan sesudah penelitian.
b.
Semakin tinggi tingkat motivasi
kerja karyawan, semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerja karyawan.
c.
Jawaban kuisioner dari setiap
karyawan sesuai dengan kondisi yang terjadi di P.T Citra Perdana Kendedes
Taxi-Malang dan karyawan yang mengisi sudah mewakili populasi karyawan dari
semua unit kerja yang diamati.
1.6 Batasan Masalah
Agar permasalahan yang diteliti tetap terarah, maka
pembahasan masalah dibatasi seperti berikut:
* Obyek
penelitian yang diamati adalah semua karyawan yang bekerja di P.T Citra Perdana
Kendedes pada bulan Mei – Juni 2001.
* Bagian-bagian atau unit kerja dalam perusahaan yang diamati adalah:
· Personalia
· Bagian Engineering
· Bagian Operator
· Montir
· Sopir
* Untuk
menilai kepuasan kerja karyawan, dalam penelitian ini digunakan empat faktor
utama kepuasan kerja. Keempat faktor tersebut adalah:
¨ Finansial
¨ Sosial
¨ Fisik
¨ Psikologis
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian Sumberdaya Manusia
Manajemen
telah banyak disebut sebagai “seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain”. Definisi ini, yang dikemukakan oleh Mary Parker Follett (T.
Hani Handoko: 1987;3), mengandung arti bahwa para manajer mencapai
tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan
berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan
pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Seperti ilmu lain
yang menyangkut manusia tidak ada definisi manajemen personalia atau sekarang
disebut manajemen sumberdaya manusia, yang telah diterima secara universal.
Menurut Flippo (1980), manajemen personalia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan
sumberdaya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan
masyarakat. Sedangkan French (1974), mendefinisikan manajemen personalia
sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan
sumberdaya manusia oleh organisasi.
Berdasarkan dua
definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa definisi manajemen sumberdaya
manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan
sumberdaya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun
organisasi. Sekali lagi, definisi ini menekankan kenyataan bahwa kita, terutama
mengelola manusia, bukan sumberdaya yang lain. Keberhasilan pengelolaan
organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumberdaya manusia.
2.2 Kebutuhan dan Motivasi
1.
Kebutuhan
Dalam kehidupan manusia selalu
mengadakan bermacam-macam aktivitas. Salah satu aktivitas itu diwujudkan dalam
gerakan-gerakan yang dinamakan kerja. Faktor pendorong penting yang menyebabkan
manusia bekerja, adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Aktivitas dalam
kerja mengandung unsur suatu kegiatan sosial, menghasilkan sesuatu, dan pada
akhirnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Namun demikian dibalik dari
tujuan yang tidak langsung tersebut orang bekerja juga untuk mendapatkan
imbalan hasil kerja berupah fiakan menggantungkan hidupnya kepada perusahaan
dengan menerima upah atau gaji dari hasil kerjanya itu. Jadi pada hakekatnya
orang bekerja, tidak saja untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, tetapi
juga bertujuan untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik.
Menurut Mc. Gregor dalam Smith dan Wakeley,
1972, seseorang itu bekerja karena bekerja itu merupakan kondisi bawaan seperti
bermain atau beristirahat, untuk aktif dan mengerjakan sesuatu. Kemudian Smith
dan Wakeley menambahkan dengan teorinya yang menyatakan bahwa seseorang
didorong untuk beraktivitas karena dia berharap bahwa hal ini akan membawa pada
keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sekarang.
Jadi bekerja adalah suatu bentuk aktivitas yang
bertujuan untuk mendapatkan kepuasan. Dan aktivitas ini melibatkan baik fungsi
fisik maupun mental. Pendapat dari Gillmer (1971), bahwa bekerja itu
merupakan proses fisik maupun mental manusia dalam mencapai kebutuhannya.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa
bekerja adalah aktivitas manusia baik fisik maupun mental yang dasarnya adalah
bawaan dan mempunyai tujuan yaitu mendapatkan kepuasan. Ini tidak berarti bahwa
semua aktivitas itu adalah bekerja, hal ini tergantung pada motivasi yang
mendasari dilakukannya aktivitas tersebut.
Setiap manusia mempunyai needs ( kebutuhan,
dorongan, intrinsik dan extrinsik faktor ), yang pemunculannya sangat
tergantung dari kepentingan individu. Menurut A. Maslow ( 1954 ), kebutuhan-kebutuhan
manusia itu dapat digolongkan dalam lima tingkatan ( five hierarchy of needs
). Adapun kelima tingkatan tersebut ialah: physiological needs, safety
needs, social needs, esteem needs, dan needs for self
actualization.
Untuk lebih jelasnya, kelima tingkatan yang harus
diketahui pimpinan perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Physiological
Needs ( Kebutuhan yang bersifat biologis )
Misalnya : sandang, pangan, dan tempat berlindung, sex, dan
kesejahteraan individu. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang amat primer,
karena kebutuhan ini telah ada dan terasa sejak manusia dilahirkan ke bumi ini.
2. Safety Needs ( Kebutuhan
rasa aman )
Kalau ini dikaitkan dengan kerja maka kebutuhan akan keamanan
jiwanya sewaktu bekerja. Selain itu juga perasaan aman akan harta yang
ditinggal sewaktu mereka bekerja. Perasaan aman juga menyangkut terhadap masa
depan karyawan.
3. Social Needs (
Kebutuhan-kebutuhan sosial )
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial, sehingga mereka
mempunyai kebutuhan-kebutuhan sosial:
a. Kebutuhan akan
perasaan diterima oleh orang lain dimana ia hidup dan bekerja.
b. Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa
dirinya
penting.
c. Kebutuhan untuk bisa berprestasi.
d. Kebutuhan untuk ikut serta ( sense
of participation )
4. Esteem Needs ( Kebutuhan
akan harga diri )
Situasi yang ideal ialah
apabila prestise itu timbul akan prestasi. Akan tetapi tidak selalu demikian
halnya. Dalam hal ini semakin tinggi kedudukan seseorang maka semakin banyak
hal yang digunakan sebagai simbol statusnya itu.
5. Self Actualization ( Ingin
berbuat yang lebih baik )
Ini diartikan bahwa setiap manusia ingin mengembangkan kapasitas
mental dan kapasitas kerjanya melalui pengembangan pribadi. Oleh sebab itu pada
tingkatan ini orang cenderung untuk selalu mengembangkan diri dan berbuat yang
paling baik.
Selain
kebutuhan manusia yang sesungguhnya, adapula kebutuhan yang dapat memotivasi
individu. Menurut Edwards (1959 ) dalam Ruch ( 1972 ), kebutuhan-kebutuhan
yang dapat mempengaruhi motivasi individu diklasifikasikan menjadi lima belas
kebutuhan ( intrinsik ) yang
nampak pada manusia dengan kekuatan yang berbeda-beda, yaitu:
1. Achievement
Kebutuhan
untuk berbuat lebih baik dari orang lain, yang mendorong individu untuk
menyelesaikan tugas lebih sukses, untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. (bersambung)
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dimana menurut Husein
Umar ( 1977 ) metode ini bertujuan untuk menguraikan sifat atau
karakteristik dari suatu fenomena.
Pada
penelitian yang dilakukan di P.T Citra Perdana Kendedes Taxi-Malang ini
mempunyai rancangan penelitian seperti terdapat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Sumber : Kotler (1995,hal 161)
3.2 Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi atau universe
ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga.
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan obyek penelitian yang
karakteristiknya hendak diduga yang mempunyai perbedaan sifat dalam dalam
bekerja pada karyawan P.T Citra Perdana Kendedes Taxi-Malang.
b. Sampel
Sampel adalah
bagian populasi yang karakterisrtiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa
mewakili seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah semua karyawan
yang telah bersedia menjadi responden dengan cara mengisi atau memberi
tanggapan terhadap kuisioner yang telah diedarkan. Jumlah sampel ditentukan
sebanyak 42 orang responden dari karyawan. Seperti yang dikemukakan oleh Husein
Umar ( 1997 ) yaitu desain deskriptif korelasional minimal 30 obyek.
3.3 Sumber Data
Data Primer
Data primer
menurut J. Supranto ( 1997 )
yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau organisasi langsung
melalui obyeknya.
Data primer
ini berupa :
§ hasil wawancara dan penyebaran
kuisioner.
3.4 Metode Pengumpulan
Data
Husein
Umar ( 1997 ) mengemukakan bahwa metode pengumpulan data adalah suatu
metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang akan diperlukan dalam
penyusunan skripsi.
§ Data Primer
© Teknik observasi yaitu
dengan cara melakukan wawancara langsung terhadap karyawan yang sedang bekerja.
©
Teknik wawancara yaitu melakukan wawancara dengan pimpinan,
kepala bagian dan beberapa karyawan untuk memperoleh informasi.
©
Kuisioner yaitu dengan membagi-bagikan kuisioner kepada semua
karyawan agar dapat mengisi secara obyektif.
©
Studi pustaka yaitu dengan literatur dan laporan-laporan yang
ada di perpustakaan.
3.5 Metode Analisa Data
Analisa
data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan diinterpretasikan. Dalam proses ini seringkali digunakan statistik. Dalam
menganalisa data menggunakan metode statistik yang meliputi uij validitas,
reliabilitas, dan analisa faktor. Disamping itu juga digunakan komputer dengan
program SPSS.
Faktor-faktor
pertanyaan yang pertama faktor psikologi, faktor sosial, faktor fisik, dan
faktor finansial, yang tergabung dalam 18 pertanyaan.
3.6 Peubah Penelitian
Penelitian
ini akan meneliti beberapa peubah yang ada hubungannya dengan judul
permasalahan. Terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian konsep dari sebuah
peubah itu sendiri, guna mempermudah penentuan peubah yang akan diteliti
selanjutnya. Masri Singarimbun dan Sofian Effendi ( 1988 )
mengemukakan bahwa “ Konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang
dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian,
keadaan, kelompok, atau individu tertentu”.
Suatu
konsep dibuat pada dasarnya untuk menggambarkan suatu fenomena secara abstrak
yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap suatu yang khas. Dikemukakan
juga oleh Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1988), bahwa “
Variabel adalah suatu konsep yang mempunyai variasi nilai “.
Konsep
yang hendak dibahas pada penelitian ini yaitu apakah terdapat hubungan
signifikan antara peubah faktor psikologi, faktor sosial, faktor fisik, faktor
finansial terhadap kepuasan kerja karyawan adalah :
a. Faktor psikologis, merupakan
faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan yang meliputi minat,
ketentraman dalam kerja,sikap terhadap kerja, bakat, dan ketrampilan.
b. Faktor sosial, merupakan faktor yang
berhubungan dengan interaksi sosial baik antara sesama karyawan, dengan
atasannya, maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya.
c. Faktor fisik, merupakan faktor
yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik
karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat,
perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara,
kondisi kesehatan karyawan, umur dan sebagainya.
d. Faktor finansial, merupakan faktor yang
berhubungan dengan jaminan serta
kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan
sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi dan
sebagainya.
0 Komentar