BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan
informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.
Hal tersebut dapat dilihat dengan semakin maraknya muncul
produkproduk
baru dengan inovasi yang cemerlang. Dunia bisnis yang
semakin kompetitif ini ditanggapi oleh sejumlah industri maupun
perusahaan yang sudah pada level global. Salah satunya adalah
industri dalam bidang telekomunikasi.
Seiring dengan pertumbuhan industri telekomunikasi telah
membawa dampak bagi munculnya bisnis baru yakni berupa telepon
seluler atau handphone (HP). Handphone adalah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang
sama dengan telpon fixed line konvensional, namun dapat dibawa
kemana-mana dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telpon
menggunakan kabel (wireless). Selain berfungsi untuk malakukan dan
menerima panggilan telepon, handphone umumnya juga mempunyai
fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat atau short message
service (SMS).
Mengikuti perkembangan teknologi digital, ponsel juga
dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur seperti bisa menangkap
siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan
video, kamera digital, game, dan layanan internet. Adapula yang
menyediakan layanan generasi ketiga (3G).
Dengan banyaknya fitur yang disediakan oleh ponsel dan
kemudahan dalam pengoperasiannya serta mudah dibawa kemanamana
apalagi bagi orang-orang yang mempunyai tingkat mobilitas
tinggi, menjadikan handphone dalam perkembangannya beberapa
dekade terakhir ini telah menjelma menjadi suatu alat komunikasi
yang mutlak untuk dimiliki oleh setiap orang. Dengan menggunakan
keunggulan dalam bidang teknologi, semakin menjadikan handphone
sebagai salah satu alat komunikasi yang paling cepat berkembang
dan
diminati oleh masyarakat di dunia. (http://the-yoki.blogspot.com/
2009/03/17).
Hal ini menandakan telah terjadi perubahan dalam pola
perilaku masyarakat. Dahulu, Handphone hanya digunakan oleh
kalangan tertentu misalnya, orang-orang kaya atau para pengusaha,
namun sekarang hampir seluruh golongan masyarakat baik tua
maupun muda, laki-laki maupun perempuan, pejabat maupun pekerja
buruh termasuk para pelajar bergantung pada handphone setiap
harinya. Sehingga dapat dilihat betapa banyaknya handphone yang
telah beredar di lingkungan sekitar.
Keadaan seperti itu menuntut para pemasar untuk terus
mengikuti perkembangan perilaku konsumen khususnya faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan oleh
konsumen. Menurut Kartajaya (2005: 241) keputusan konsumen untuk
membeli atau tidak ini dipengaruhi oleh sejumlah variabel internal
dan eksternal yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan individu,
strategi
pemasaran, dan proses psikologi. Dalam hal ini, Ferrinadewi (2008:
8)
mengungkapkan bahwa psikologi yang berasal dari kata “psyche”
(jiwa) merupakan daya penggerak dan pengatur yang bersifat abstrak
terhadap perilaku konsumen. Sifat jiwa yang abstrak ini tidak
dapat
dilihat secara langsung, namun dapat dilihat melalui
gejala-gejalanya.
Gejala-gejala gerakan jiwa tersebut dapat dipelajari oleh pemasar
seperti motivasi, sikap, keyakinan, kepribadian, persepsi dan
pembelajaran.
Sikap merupakan salah satu bentuk dari psikologi konsumen
yang turut mempengaruhi keputusan konsumen. Menurut Sumarwan
(2004: 136) sikap adalah ungkapan perasaan konsumen tentang suatu
objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga menggambarkan
kepercayaan kosumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari
objek tersebut. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk
(Ferrinadewi, 2008: 94) sikap merupakan respon yang konsisten baik
itu respon positif maupun negatif terhadap suatu objek sebagai
hasil
dari proses belajar. Hawkins juga mengemukakan bahwa sikap adalah
proses pengorganisasian motivasi, emosi, persepsi, dan kognitif
yang
bersifat jangka panjang dan berkaitan dengan aspek lingkungan
disekitarnya. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa sikap
bersifat menetap karena sikap memiliki kecenderungan berproses
dalam kurun waktu panjang hasil pembelajaran.
Secara sadar maupun tidak, tindakan konsumen dipengaruhi
oleh sikap. Kenyataan yang ada telah membuktikan bahwasannya
sikap konsumen turut mempengaruhi keputusan pembelian. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2008) menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap terhadap keputusan
pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Selain itu, penelitian
yang
dilakukan oleh Syafril (2008) menunjukkan bahwa sikap konsumen
juga mempengaruhi loyalitas merek.
Berkaitan dengan perubahan sikap konsumen dalam memilih
produk ponsel juga dipicu dangan banyaknya kemunculan ponselponsel
baru yang turut meramaikan persaingan ponsel di pasar
elektronik. Banyak produsen ponsel baru bermunculan, mulai dari
Nokia, Siemens, Samsung, Sony Ericsson, BlackBerry dan sebagainya.
Menurut Strategy Analytics, pangsa pasar Nokia sebesar 40,2
persen,
pangsa pasar Samsung sebesar 14 persen, Motorola 12,3 persen, Sony
Ericsson sebesar 9,3 persen, dan LG sebesar 7,1 persen. Nokia yang
menyandang sebagai market leader, sekarang ini mengalami penurunan
penjualan. Pada kuartal pertama tahun 2009 Nokia mengurangi
produksi akibat penurunan penjualan. Penjualan Nokia menurun 19,3
persen dengan 93,2 juta unit ponsel. Pangsa pasarnya juga turun
menjadi 38 persen. Hal ini tidak lepas dari kerasnya persaingan di
kelas ponsel pintar oleh Apple dan BlackBerry. Kedua ponsel pintar
ini
menyebabkan penurunan hingga 22 juta unit ponsel Nokia
http://teknologi.vivanews.com/Diakses
pada 17 Juni 2009.
Walau dalam hal penjualan Nokia mengalami penurunan,
namun Nokia sebagai market leader ponsel di Indonesia selalu
berusaha
untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan ponsel yang tidak hanya
mengedepankan fitur produk namun juga memberikan layanan
menarik yang sesuai dengan gaya hidup konsumennya. Nokia
memberikan bermacam-macam ponsel yang sangat kompetitif untuk
segmen pasar yang luas dan mengembangkan ponsel untuk semua
standar penting dan segmen pasar di lebih daru 130 negara. Nokia
bergerak berbasis pada teknologi WCDMA, GSM, CDMA dan TDMA.
Dari sisi produk, Nokia juga memiliki ragam ponsel yang sangat
luas
untuk berbagai segmen pasar dari low end hingga high end. Dari
segi
multimedia, Nokia menghadirkan multimedia mobile untuk pelanggan
dalam bentuk perangkat lanjutan dan aplikasi. Produk-produknya
mempunyai fitur dan fungsionalitas seperti imaging, game, musik,
media dan bermacam-macam konten menarik, seperti perangkat
tambahan mobile dan solusi yang inovatif.
Realita tersebut merupakan salah satu pendukung penulis
untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan sikap konsumen
atas keputusan pembelian handphone Nokia. Bagaimana sikap
konsumen bisa mempengaruhi keputusan pembelian sehingga
mengakibatkan terjadi perubahan penjualan Nokia yang tidak
menentu. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sikap
konsumen yang terdiri dari persepsi, perasaan, dan kepercayaan.
Pemilihan variabel-variabel tersebut didasarkan akan
pentingnya tiga variabel dalam membentuk suatu sikap. Sebagaimana
yang diungkapkan oleh Schiffman dan Kanuk (Ferrinadewi, 2004: 113)
bahwa strategi untuk mengubah sikap konsumen itu meliputi
mengubah keyakinan, menambah atribut, dan mengubah persepsi.
Menurut Ambler et. al (Ferrinadewi, 2004: 2) bahwa aktivitas
pemasaran harus bisa mempengaruhi alam pikir manusia yang
meliputi perasaan, pengalaman, citra, persepsi, keyakinan, sikap.
Sedangkan Engel (1994: 339) mengemukakan bahwa sifat yang penting
dari sikap adalah kepercayaan dalam memegang sikap tersebut.
Dari uraian di atas penting untuk dilakukan penelitian, agar
diperoleh kepastian bahwa sikap konsumen berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sikap Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Nokia” (Survei pada
Pengunjung Nokia Care Bimasakti Malang).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah ada pengaruh antara variabel sikap konsumen yang terdiri
dari persepsi, perasaan, dan kepercayaan terhadap keputusan
pembelian Handphone Nokia?
2. Seberapa besar keeratan hubungan antara persepsi, perasaan, dan
kepercayaan terhadap keputusan pembelian Handphone Nokia?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh sikap konsumen dari
persepsi, perasaan, dan kepercayaan terhadap keputusan
pembelian Handphone Nokia.
2. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara persepsi, perasaan,
dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian Handphone
Nokia.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti
Sebagai wahana untuk mengaplikasikan teori yang telah diperoleh
selama belajar di bangku kuliah, serta menambah pengetahuan
tentang sikap konsumen yang cenderung berubah-ubah.
2. Bagi perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi
pimpinan perusahaan untuk lebih mengefektifitaskan komunikasi
pemasarannya.
3. Bagi pihak lain
Sebagai suatu karya ilmiah, maka hasil penelitian ini bisa
digunakan sebagai suatu tambahan pengetahuan bagi pihak lain
guna menambah wawasan keilmuan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PENELITIAN TERDAHULU
Kajian ini berguna untuk memberikan gambaran dan
memperjelas kerangka berpikir pembahasan. Disamping itu juga
bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan acuan. Maka
dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil penelitian
terdahulu yang relevan mengenai pengaruh sikap konsumen terhadap
keputusan pembelian handphone Nokia.
a. Mokhamad Syafril (2008)
Pada judul penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Sikap
Konsumen Terhadap Loyalitas Merek Gitar Fender Stratocaster
(Studi pada Studio Musik dan Workshop Bo Diddley di Malang)”.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei dengan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Jenis
penelitiannya adalah penelitian explanatory research dengan
menggunakan regresi linear berganda sebagai alat analisis.
Dari hasil analisis yang dilakukan, menunjukkan adanya
pengaruh yang signifikan antara variabel keyakinan (X1), kesukaan
(X2), dan tindakan (X3) terhadap loyalitas merek produk gitar
Fender Stratocaster (Y), dengan nilai F hitung sebesar 37,521
dengan nilai F tabel 2,80.
Sementara itu sumbangan yang diberikan oleh variabelvariabel
bebas terhadap variabel terikat yaitu untuk variabel
keyakinan (X1) mempunyai nilai t hitung nilai t hitung sebesar
3,479, untuk variabel kesukaan (X2) mempunyai nilai t hitung
sebesar 4,450, dan untuk variabel tindakan (X3) mempunyai nilai t
hitung sebesar 7,431. Masing-masing nilai tersebut lebih besar
dari t
tabel 1,68, artinya ketiga variabel memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap loyalitas merek produk gitar Fender
Stratocaster (Y). Sedangkan untuk variabel yang dominan adalah
variabel tindakan (X3) dengan nilai sebesar 7,431.
b. Dwi Urip Wahyuni (2008)
Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Motivasi, Persepsi
dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda
Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat”. Penelitian ini
termasuk dalam penelitian survei dengan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpul data. Jenis penelitiannya adalah penelitian
explanatory research dengan menggunakan regresi linear berganda
sebagai alat analisis.
Dari analisis data ternyata secara bersama-sama variabel
motivasi (X1), persepsi (X2), dan sikap konsumen (X3) berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai F
hitung lebih besar dari F tabel (730,302 > 2,427) dengan
tingkat
signifikansi 0,000. Sedangkan secara parsial melalui uji t yang
mana
masing-masing t hitung dari variabel bebas lebih besar dari t
tabel
dengan rincian, variabel motivasi (X1) sebesar 2,072, persepsi
(X2)
sebesar 2,159, dan persepsi (X3) sebesar 2,153 lebih besar dari t
tabel 1,975. Hal ini berarti bahwa variabel motivasi, persepsi,
dan
sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pada sepeda
motor Merek Honda di kawasan Surabaya Barat.
c. Saiful Muslim (2007)
Judul penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Internal
terhadap Keputusan Nasabah Beransuransi (Studi pada PT
Asuransi Tafakul Keluarga Malang)”. Penelitian ini termasuk
dalam penelitian survei dengan menggunakan regresi linear
berganda sebagai alat analisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi (X1),
belajar (X2), sikap (X3), dan persepsi (X4) secara bersama-sama
mempunyai hubungan dan pengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah beransuransi di Tafakul Keluarga Malang (Y)
dengan koefisien regresi berganda (R) sebesar 0,575 (57,5%) dan
tingkat signifikan 0,000 serta nilai F hitung sebesar 11,750.
Variabel
yang berpengaruh dominan terhadap keputusan nasabah
beransuransi di Tafakul Keluarga Malang (Y) yaitu sikap (X3)
dengan angka koefisien regresi (B) sebesar 0,350 dan nilai t
hitung
sebesar 2,008.
KLIK INI UNTUK MEMBACA SELENGKAPNYA
Pengolahan OLAH SKRIPSI Penelitian, Pengolahan DAFTAR CONTOH SKRIPSI
Statistik, Olah SKRIPSI SARJANA, JASA Pengolahan SKRISPI LENGKAP Statistik, Jasa Pengolahan SKRIPSI EKONOMI
Skripsi, Jasa Pengolahan SPSS CONTOH SKRIPSI , Analisis JASA SKRIPSI BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan
informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.
Hal tersebut dapat dilihat dengan semakin maraknya muncul produkproduk
baru dengan inovasi yang cemerlang. Dunia bisnis yang
semakin kompetitif ini ditanggapi oleh sejumlah industri maupun
perusahaan yang sudah pada level global. Salah satunya adalah
industri dalam bidang telekomunikasi.
Seiring dengan pertumbuhan industri telekomunikasi telah
membawa dampak bagi munculnya bisnis baru yakni berupa telepon
seluler atau handphone (HP). Handphone adalah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang
sama dengan telpon fixed line konvensional, namun dapat dibawa
kemana-mana dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telpon
menggunakan kabel (wireless). Selain berfungsi untuk malakukan dan
menerima panggilan telepon, handphone umumnya juga mempunyai
fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat atau short message
service (SMS).
Mengikuti perkembangan teknologi digital, ponsel juga
dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur seperti bisa menangkap
siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan
video, kamera digital, game, dan layanan internet. Adapula yang
menyediakan layanan generasi ketiga (3G).
Dengan banyaknya fitur yang disediakan oleh ponsel dan
kemudahan dalam pengoperasiannya serta mudah dibawa kemanamana
apalagi bagi orang-orang yang mempunyai tingkat mobilitas
tinggi, menjadikan handphone dalam perkembangannya beberapa
dekade terakhir ini telah menjelma menjadi suatu alat komunikasi
yang mutlak untuk dimiliki oleh setiap orang. Dengan menggunakan
keunggulan dalam bidang teknologi, semakin menjadikan handphone
sebagai salah satu alat komunikasi yang paling cepat berkembang dan
diminati oleh masyarakat di dunia. (http://the-yoki.blogspot.com/
2009/03/17).
Hal ini menandakan telah terjadi perubahan dalam pola
perilaku masyarakat. Dahulu, Handphone hanya digunakan oleh
kalangan tertentu misalnya, orang-orang kaya atau para pengusaha,
namun sekarang hampir seluruh golongan masyarakat baik tua
maupun muda, laki-laki maupun perempuan, pejabat maupun pekerja
buruh termasuk para pelajar bergantung pada handphone setiap
harinya. Sehingga dapat dilihat betapa banyaknya handphone yang
telah beredar di lingkungan sekitar.
Keadaan seperti itu menuntut para pemasar untuk terus
mengikuti perkembangan perilaku konsumen khususnya faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan oleh
konsumen. Menurut Kartajaya (2005: 241) keputusan konsumen untuk
membeli atau tidak ini dipengaruhi oleh sejumlah variabel internal
dan eksternal yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan individu, strategi
pemasaran, dan proses psikologi. Dalam hal ini, Ferrinadewi (2008: 8)
mengungkapkan bahwa psikologi yang berasal dari kata “psyche”
(jiwa) merupakan daya penggerak dan pengatur yang bersifat abstrak
terhadap perilaku konsumen. Sifat jiwa yang abstrak ini tidak dapat
dilihat secara langsung, namun dapat dilihat melalui gejala-gejalanya.
Gejala-gejala gerakan jiwa tersebut dapat dipelajari oleh pemasar
seperti motivasi, sikap, keyakinan, kepribadian, persepsi dan
pembelajaran.
Sikap merupakan salah satu bentuk dari psikologi konsumen
yang turut mempengaruhi keputusan konsumen. Menurut Sumarwan
(2004: 136) sikap adalah ungkapan perasaan konsumen tentang suatu
objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga menggambarkan
kepercayaan kosumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari
objek tersebut. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk
(Ferrinadewi, 2008: 94) sikap merupakan respon yang konsisten baik
itu respon positif maupun negatif terhadap suatu objek sebagai hasil
dari proses belajar. Hawkins juga mengemukakan bahwa sikap adalah
proses pengorganisasian motivasi, emosi, persepsi, dan kognitif yang
bersifat jangka panjang dan berkaitan dengan aspek lingkungan
disekitarnya. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa sikap
bersifat menetap karena sikap memiliki kecenderungan berproses
dalam kurun waktu panjang hasil pembelajaran.
Secara sadar maupun tidak, tindakan konsumen dipengaruhi
oleh sikap. Kenyataan yang ada telah membuktikan bahwasannya
sikap konsumen turut mempengaruhi keputusan pembelian. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2008) menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap terhadap keputusan
pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Selain itu, penelitian yang
dilakukan oleh Syafril (2008) menunjukkan bahwa sikap konsumen
juga mempengaruhi loyalitas merek.
Berkaitan dengan perubahan sikap konsumen dalam memilih
produk ponsel juga dipicu dangan banyaknya kemunculan ponselponsel
baru yang turut meramaikan persaingan ponsel di pasar
elektronik. Banyak produsen ponsel baru bermunculan, mulai dari
Nokia, Siemens, Samsung, Sony Ericsson, BlackBerry dan sebagainya.
Menurut Strategy Analytics, pangsa pasar Nokia sebesar 40,2 persen,
pangsa pasar Samsung sebesar 14 persen, Motorola 12,3 persen, Sony
Ericsson sebesar 9,3 persen, dan LG sebesar 7,1 persen. Nokia yang
menyandang sebagai market leader, sekarang ini mengalami penurunan
penjualan. Pada kuartal pertama tahun 2009 Nokia mengurangi
produksi akibat penurunan penjualan. Penjualan Nokia menurun 19,3
persen dengan 93,2 juta unit ponsel. Pangsa pasarnya juga turun
menjadi 38 persen. Hal ini tidak lepas dari kerasnya persaingan di
kelas ponsel pintar oleh Apple dan BlackBerry. Kedua ponsel pintar ini
menyebabkan penurunan hingga 22 juta unit ponsel Nokia
http://teknologi.vivanews.com/Diakses pada 17 Juni 2009.
Walau dalam hal penjualan Nokia mengalami penurunan,
namun Nokia sebagai market leader ponsel di Indonesia selalu berusaha
untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan ponsel yang tidak hanya
mengedepankan fitur produk namun juga memberikan layanan
menarik yang sesuai dengan gaya hidup konsumennya. Nokia
memberikan bermacam-macam ponsel yang sangat kompetitif untuk
segmen pasar yang luas dan mengembangkan ponsel untuk semua
standar penting dan segmen pasar di lebih daru 130 negara. Nokia
bergerak berbasis pada teknologi WCDMA, GSM, CDMA dan TDMA.
Dari sisi produk, Nokia juga memiliki ragam ponsel yang sangat luas
untuk berbagai segmen pasar dari low end hingga high end. Dari segi
multimedia, Nokia menghadirkan multimedia mobile untuk pelanggan
dalam bentuk perangkat lanjutan dan aplikasi. Produk-produknya
mempunyai fitur dan fungsionalitas seperti imaging, game, musik,
media dan bermacam-macam konten menarik, seperti perangkat
tambahan mobile dan solusi yang inovatif.
Realita tersebut merupakan salah satu pendukung penulis
untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan sikap konsumen
atas keputusan pembelian handphone Nokia. Bagaimana sikap
konsumen bisa mempengaruhi keputusan pembelian sehingga
mengakibatkan terjadi perubahan penjualan Nokia yang tidak
menentu. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sikap
konsumen yang terdiri dari persepsi, perasaan, dan kepercayaan.
Pemilihan variabel-variabel tersebut didasarkan akan
pentingnya tiga variabel dalam membentuk suatu sikap. Sebagaimana
yang diungkapkan oleh Schiffman dan Kanuk (Ferrinadewi, 2004: 113)
bahwa strategi untuk mengubah sikap konsumen itu meliputi
mengubah keyakinan, menambah atribut, dan mengubah persepsi.
Menurut Ambler et. al (Ferrinadewi, 2004: 2) bahwa aktivitas
pemasaran harus bisa mempengaruhi alam pikir manusia yang
meliputi perasaan, pengalaman, citra, persepsi, keyakinan, sikap.
Sedangkan Engel (1994: 339) mengemukakan bahwa sifat yang penting
dari sikap adalah kepercayaan dalam memegang sikap tersebut.
Dari uraian di atas penting untuk dilakukan penelitian, agar
diperoleh kepastian bahwa sikap konsumen berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sikap Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Nokia” (Survei pada
Pengunjung Nokia Care Bimasakti Malang).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah ada pengaruh antara variabel sikap konsumen yang terdiri
dari persepsi, perasaan, dan kepercayaan terhadap keputusan
pembelian Handphone Nokia?
2. Seberapa besar keeratan hubungan antara persepsi, perasaan, dan
kepercayaan terhadap keputusan pembelian Handphone Nokia?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh sikap konsumen dari
persepsi, perasaan, dan kepercayaan terhadap keputusan
pembelian Handphone Nokia.
2. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara persepsi, perasaan,
dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian Handphone
Nokia.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti
Sebagai wahana untuk mengaplikasikan teori yang telah diperoleh
selama belajar di bangku kuliah, serta menambah pengetahuan
tentang sikap konsumen yang cenderung berubah-ubah.
2. Bagi perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi
pimpinan perusahaan untuk lebih mengefektifitaskan komunikasi
pemasarannya.
3. Bagi pihak lain
Sebagai suatu karya ilmiah, maka hasil penelitian ini bisa
digunakan sebagai suatu tambahan pengetahuan bagi pihak lain
guna menambah wawasan keilmuan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PENELITIAN TERDAHULU
Kajian ini berguna untuk memberikan gambaran dan
memperjelas kerangka berpikir pembahasan. Disamping itu juga
bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan acuan. Maka
dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil penelitian
terdahulu yang relevan mengenai pengaruh sikap konsumen terhadap
keputusan pembelian handphone Nokia.
a. Mokhamad Syafril (2008)
Pada judul penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Sikap
Konsumen Terhadap Loyalitas Merek Gitar Fender Stratocaster
(Studi pada Studio Musik dan Workshop Bo Diddley di Malang)”.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei dengan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Jenis
penelitiannya adalah penelitian explanatory research dengan
menggunakan regresi linear berganda sebagai alat analisis.
Dari hasil analisis yang dilakukan, menunjukkan adanya
pengaruh yang signifikan antara variabel keyakinan (X1), kesukaan
(X2), dan tindakan (X3) terhadap loyalitas merek produk gitar
Fender Stratocaster (Y), dengan nilai F hitung sebesar 37,521
dengan nilai F tabel 2,80.
Sementara itu sumbangan yang diberikan oleh variabelvariabel
bebas terhadap variabel terikat yaitu untuk variabel
keyakinan (X1) mempunyai nilai t hitung nilai t hitung sebesar
3,479, untuk variabel kesukaan (X2) mempunyai nilai t hitung
sebesar 4,450, dan untuk variabel tindakan (X3) mempunyai nilai t
hitung sebesar 7,431. Masing-masing nilai tersebut lebih besar dari t
tabel 1,68, artinya ketiga variabel memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap loyalitas merek produk gitar Fender
Stratocaster (Y). Sedangkan untuk variabel yang dominan adalah
variabel tindakan (X3) dengan nilai sebesar 7,431.
b. Dwi Urip Wahyuni (2008)
Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Motivasi, Persepsi
dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda
Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat”. Penelitian ini
termasuk dalam penelitian survei dengan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpul data. Jenis penelitiannya adalah penelitian
explanatory research dengan menggunakan regresi linear berganda
sebagai alat analisis.
Dari analisis data ternyata secara bersama-sama variabel
motivasi (X1), persepsi (X2), dan sikap konsumen (X3) berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai F
hitung lebih besar dari F tabel (730,302 > 2,427) dengan tingkat
signifikansi 0,000. Sedangkan secara parsial melalui uji t yang mana
masing-masing t hitung dari variabel bebas lebih besar dari t tabel
dengan rincian, variabel motivasi (X1) sebesar 2,072, persepsi (X2)
sebesar 2,159, dan persepsi (X3) sebesar 2,153 lebih besar dari t
tabel 1,975. Hal ini berarti bahwa variabel motivasi, persepsi, dan
sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pada sepeda
motor Merek Honda di kawasan Surabaya Barat.
c. Saiful Muslim (2007)
Judul penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Internal
terhadap Keputusan Nasabah Beransuransi (Studi pada PT
Asuransi Tafakul Keluarga Malang)”. Penelitian ini termasuk
dalam penelitian survei dengan menggunakan regresi linear
berganda sebagai alat analisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi (X1),
belajar (X2), sikap (X3), dan persepsi (X4) secara bersama-sama
mempunyai hubungan dan pengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah beransuransi di Tafakul Keluarga Malang (Y)
dengan koefisien regresi berganda (R) sebesar 0,575 (57,5%) dan
tingkat signifikan 0,000 serta nilai F hitung sebesar 11,750. Variabel
yang berpengaruh dominan terhadap keputusan nasabah
beransuransi di Tafakul Keluarga Malang (Y) yaitu sikap (X3)
dengan angka koefisien regresi (B) sebesar 0,350 dan nilai t hitung
sebesar 2,008.
KUNTA,
0 Komentar