BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perubahan zaman
dengan tingkat persaingan
menantang dewasa ini makin
banyak sekali tantangan yang mesti
dihadapi suatu perusahaan. Suatu
perusahaan disini dalam menjalankan
aktivitas usahanya tidak
selamanya berjalan dengan lancar, sebab pada
dasarnya setiap perusahaan itu
selalu dihadapi pada berbagai macam
persaingan baik itu pada pasar
maupun produknya, sehingga bagi setiap
perusahaan harus bisa merebut
pangsa pasar khususnya para calon
pembeli yang sebanyak –
banyaknya.
perusahaan disini dituntut untuk
dapat memenuhi selera
konsumen. Oleh karena itu seorang
marketer harus tahu lebih jelas
sebenarnya produk apa yang
diinginkan oleh konsumen guna
perkembangan perusahaan
khususnya pada produk perusahaan.
Dalam usaha mempelajari prilaku
dan minat konsumen terlebih
dahulu manajer pemasaran harus
membeda – bedakan kelompok
konsumen berdasarkan usia,
tingkat pendidikan, selera, dll. Setelah
adanya pengelompokan konsumen
tersebut maka akan mempermudah
pengembangan produk dan jasa
yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen.
Kegaiatan yang dilakukan
swalayan malalui bauran pemasaran
(Marketing Mix), untuk
mempengaruhi konsumen diharapkan sampai
pada keputusan pembelian produk
yang ditawarkan. Rangsangan
pemasaran dari swalayan mulai
memasuki kesadaran konsumen
karakteristik konsumen dan
proses pengambilan keputusan.
Menurut Pak Mahmudi Swalayan
Elmuna Putra Trenggalek
menyebutkan perkembangan
swalayan dari tahun ketahun mengalami
peningkatan, Hal ini dapat
dilihat dari tabel berikut :
Dari data di atas dapat
diketahui dari tahun ketahun terdapat
kenaikan penghasilan penjualan,
otomatis penjualan semakin meningkat,
hal ini dapat dikatakan para
konsumen berminat berbelanja di swalayan
Elmuna Putra Trenggalek setiap
tahun meningkat.
Swalayan memiliki banyak
keunggulan diantaranya :
1. Kelengkapan Barang.
2. Harga lebih murah.
3. Pengadaan barang dengan
volume besar.
4. Posisi usaha ditempat
strategis dari pada swalayan yang lain.
Menurut James F Enggel dkk
(1994:318) analisis Bauran Pemasaran
berupa permintaan kepada
konsumen untuk memulai produk pada
serangkaian skala yang menggambarkan
sifat minat secara khas, sifat ini
diekspresikan dalam bentuk
atribut atau manfaat produk. Banyak faktor
yang mempengaruhi keputusan
konsumen untuk membeli, faktor utama
yang mempengaruhi minat konsumen
dalam pembelian antara lain
karakteristik pembeli,
karakteristik produk, kerakteristik panjual, dan
karakteristik situasi. Dengan
berbagai karakterisrik produk akan
mempengaruhi konsumen dalam
keputusan pembelian, konsumen akan
menaruh perhatian pada
panampilan, gaya, mutu dan pelayanan suatu
produk perusahaan.
Variabel produk (X1), harga (X2), pelayanan (X3), lokasi (X4) yang
mempengaruhi minat konsumen (Y),
adapun permasalahan dalam
indikator produk, harga,
pelayanan, lokasi, yang menjadi bahan penelitian
ini yang dicari pemecahan
masalahnya manakah yang berpangaruh
dominan terhadap minat konsumen
berbelanja pada Swalayan Elmuna
Putra Trenggalek.
Menurut Philip Kotler (2005:69)
produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan kepasar untuk
memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Produk – produk yang dipasarkan
meliputi barang fisik, jasa, pengalaman,
acara – acara, orang, tempat,
properti, organisasi, dan gagasan.
Pendapat lain menurut Boyd
Walker Larreche sebagai berikut:
produk adalah apa saja yang
dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan
dalam hal penggunaan, konsumsi
atau akuisisi.
Produk yang dipasarkan hendaknya
sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen sehingga
dengan demikian konsumen akan merasa
puas. Dengan kepuasan konsumen
tersebut perusahaan akan
mendapatkan keuntungan, sebaliknya
apabila konsumen tidak merasa
puas terhadap produk yang
dibelinya maka mereka akan meninggalkan
perusahaan kita dan kita akan
kehilangan langganan dan akhirnya kita
akan menderita kerugian.
Dalam masyarakat modern yang
mengenal uang sebagai perantara
pertukaran, orang tidak bisa
melepaskan diri dari masalah harga. Harga
merupakan salah satu rangsangan
pemasaran yang perlu diperhatikan
oleh manajemen pemasar, karena
harga yang bisa dijangkau konsumen
akan menghasilkan suatu pendapat
dari hasil penjualan barang dan jasa
yang dilakukannya.
Menurut Philip Kotler (2005:139)
harga adalah salah satu unsur
bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan, unsur - unsur lainya
menghasilkan biaya. Harga adalah
unsur bauran pemasaran yang paling
mudah disesuaikan, ciri – ciri
produk, saluran, bahkan promosi
membutuhkan banyak waktu. Harga
juga mengkomunikasikan posisi
nilai yang dimaksudkan
perusahaan tersebut kepada pasar tentang
produk dan mereknya.
Menurut Dr. Ir. Ujang Sumarwan,
M. Sc. (2004:303) harga adalah
atribut produk atau jasa yang
paling sering digunakan oleh sebagaian
besar konsumen untuk
mengevaluasi produk. Untuk sebagaian besar
konsumen Indonesia yang masih
berpendapat rendah, maka harga adalah
faktor utama yang
dipertimbangkan dalam memilih produk maupun jasa.
Harga yang dibayar oleh pembeli
tersebut termasuk jasa pelayanan
yang diberikan oleh penjualan
dan sejumlah keuntungan dari harga
tersebut. Dalam keadaan yang
lain harga dapat diartikan sebagai sejumlah
yang dibayar oleh pembeli. Harga
suatu barang atau jasa sering menjadi
faktor penentu dalam proses
keputusan pembelian oleh konsumen
Pelayanan merupakan penunjang
pemasaran sesuatu dan sekaligus dapat
dilihat sebagai pusat
keseluruhan paket produksi untuk memenuhi
kebutuhan dan selera dari
langganan.
Pelayanan merupakan salah satu
alat penting dalam persaingan
untuk membedakan Swalayan yang
satu dengan Swalayan yang lain,
karena pelayanan juga merupakan
salah satu faktor penentu dalam
keputusan untuk membeli oleh
konsumen, terutama bagi penjual eceran,
faktor pelayanan ini sangat
penting bagi perkembangan usaha.
Perusahaan – perusahaan sering
kali memiliki perspektif yang
berbada mengenei layanan
pelanggan, banyak studi yang menunjukkan
bahwa beragam pandangan muncul
mengenai definisi pelayanan dalam
konteks jasa.
Menurut Prof. Dr. Arief
(2007:180)
a. Segala kegiatan yang
dibutuhkan untuk menerima, memproses,
menyampaikan dan memenuhi
pesanan pelanggan dan
menindaklanjuti setiap kegiatan
yang mengandung kekeliruan.
b. Ketepatan waktu dan
reliabilitas penyampaian produk dan jasa
kepada pelanggan sesuai dengan
harapan mereka.
c. Penyampaian produk dan jasa
yang dipesan pelanggan secara tepat
waktu dan akurat dengan tindak
lanjut dan tanggapan keterangan
yang akurat, termasuk pengiriman
tagihan secara tepat waktu.
Perusahaan yang menganut konsep
pelayanan jelas
mengorientasikan diri dari pada
langganan dan mengutamakan kepuasan
langganan. Terciptanya situasi
yang seperti ini akan membentuk kekuatan
bagi perusahaan dalam menghadapi
persaingan dan melayani pelanggan
dengan sebaik mungkin.
Penetapan lokasi akan melibatkan
kriteria sumber daya terhadap
suatu rencana jangka panjang.
Pemilihan lokasi perusahaan pada
umumnya bertujuan untuk
meminimalkan jumlah seluruh biaya. Oleh
karena itu lokasi perusahaan
sangat menentukan kedudukan dan
kelangsungan hidup perusahaan.
Lokasi yang kurang tepat akan
mengakibatkan lemahnya posisi
perusahaan dalam persaingan merebut
konsumen.
Menurut Drs. H. Indriyo Gitosudromo
(2001:285) lokasi sangat
ditentukan oleh beberapa faktor
:
1. Pasar
2. Lahan untuk ekspansi
3. Fasilitas transportasi
4. Dampak lingkungan
Faktor – faktor itulah yang
selalu dipertimbangkan dalam memilih
lokasi. Hendaknya disadari bahwa
pelanggan masa kini menentukan
banyak sekali produk dalam
setiap kategori, dan harus disadari pula
bahwa harapan mereka tentang
mutu dan pelayanan tinggi terus
meningkat. Karena itu tidak
heran perusahaan yang unggul masa kini
adalah perusahaan yang paling
berhasil memuaskan bahkan
menyenangkan pelanggan sasaran
mereka.
Manfaat barbelanja di Swalayan
Elmuna Putra adalah selain harga
murah dan pelayanan yang
memuaskan disana dapat juga potongan
harga (30%) selama konsumen
membeli habis Rp 300. 000,-
Swalayan adalah tempat untuk
memenuhi kebutuhan konsumen
dan untuk mendapatkan produk
yang dibutuhkan atau untuk memenuhi
kebutuhan sehari – hari, serta
tempat penyedia barang dan jasa terhadap
kebutuhan konsumen.
Dengan adanya riset pemasaran
yang tepat khususnya pada minat
konsumen untuk membeli produk,
diharapkan perencanaan
pengembangan produk berjalan
dengan efaktif, sehingga tujuan dari
uasaha yang telah dilajalankan
oleh Swalayan Elmuna Putra Trenggalek,
untuk mendapatkan laba yang
maximum akan tercapai dan diharapkan
produk yang dipasarkan /dijual
dapat memenuhi kepuasan konsumen –
konsumen itulah yang menjadikan
penelitian mengambil judul :
PENGARUH BAURAN PEMASARAN
SWALAYAN ELMUNA PUTRA
TRENGGALEK TERHADAP MINAT
KONSUMEN BERBELANJA.
B. Rumusan Masalah
Perumusam masalah merupakan
suatu pertanyaan yang nantinya
akan dibahas dalam penelitian
ini, dan dicari bagaimana pemecahannya
sehingga dapat ditemukan jalan
terbaik, dimana hasil penelitian tersebut
dapat digunakan oleh perusahaan
sebagai masukan guna melangkah
pada jangka panjang untuk
kemajuan dan kesejahteraan perusahaan.
Dari permasalahan dan
identifikasi masalah diatas maka dapat
dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah Bauran Pemasaran
Swalayan (produk, harga, pelayanan,
lokasi) berpengaruh terhadap
minat konsumen berbelanja di
swalayan Elmuna Putra
Trenggalek.
2. Manakah diantara indikator
Bauran Pemasaran Swalayan (produk,
harga, pelayanan, lokasi) yang
mempunyai pengaruh dominan
terhadap minat konsumen
berbelanja di swalayan Elmuna Putra
Trenggalek.
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah Bauran
Pemasaran Swalayan (produk, harga,
pelayanan, lokasi) yang
berpengaruh terhadap minat konsumen
berbelanja di swalayan Elmuna
Putra Trenggalek.
2. Mengetahui manakah diantara
indikator Bauran Pemasaran
Swalayan (produk, harga,
pelayanan, lokasi) yang mempunyai
pengaruh dominan terhadap minat
konsumen berbelanja di
swalayan Elmuna Putra
Trenggalek.
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dan
referensi untuk mengevaluasi
serta dasar dalam pengambilan keputusan
apabila menghadapi masalah yang
sama bagi pihak – pihak yang
berkepentingan, khususnya bagi
pihak pengelola/pemilik perdagangan
dalam merencanakan dan menerapkan
strategi dalam bidang pemasaran.
Dapat digunakan sebagai
pengetahuan awal untuk memahami
perilaku konsumen dalam
menentukan tempat pembeliannya, sehingga
dapat dipakai sebagai salah satu
bahan rujukan untuk penelitian
selanjutnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian Terdahulu
Dari tabel 2.1 dapat dijelaskan
bahwa perbedaan antara penelitian
tedahulu dengan penelitian
penulis adalah pada obyek penelitian dan
variabel terikat (Y). Penelitian
yang dilakukan oleh Dwi Arti 1999,
variabel terikat (Y) adalah
keputusan pembelian, pada potongan harga
pada kecap tawon (studi pada ibu
rumah tangga di desa Sumberejo
kecamatan Jenengan Ponorogo.
Alat analisis mikrostat diperoleh hasil
sebagai berikut, potongan harga
dan promosi. Penelitian yang dilakukan
oleh Yogi Indrayanto 2000,
variabel terikat (Y) adalah keputusan
menabung pada PT. Bank Pasar
Harta Guna. Alat analisis mikrostat
diperoleh hasil sebagai berikut,
tingkat bunga dan keamanan. Sedangkan
penelitian penulis variabel
terikat (Y) adalah Minat konsumen, dengan
indikator produk, harga,
pelayanan, lokasi. Adapun persamaan antara
penelitian terdahulu dengan
penelitian penulis adalah terletak pada
variabel variabel bebas (X)
yaitu pada harga langsung maupun tidak
langsung
B. Kajian Pustaka.
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Bilson Simamora dan
Engel dkk (1995,2004:1) perilaku
konsumen adalah tindakan yang
langsung terlibat untuk mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk dan mengikuti tindakan ini.
Sedang menurut James F. Engel
dkk (1994:3). Miniard perilaku
konsumen adalah sebagai tindakan
yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkomsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan
ini.
Berdasarkan pendapat para ahli
tersebut diatas di simpulkan
bahwa perilaku konsumen adalah
tindakan yang dilakukan dan
berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dan kegiatan fisik
untuk mendapatkan barang dan
jasa ekonomi.
2. Pengertian Bauran Pemasaran
Swalayan.
Menurut James F. Enggel dkk
(1995:255) bauran pemasaran
swalayan adalah Istilah bauran
pemasaran mengacu pada strategi terpadu
yang memudukan pruduk, harga,
pelayanan, dan lokasi. Masing – masing
unsur dari bauran tersebut
memerlukan masukan dari penelitian
konsumen.
Menurut Philip kotler (2000:100)
alat bauran pemasaran produk
berwujud dari perusahaan kepada
pasar yang menyangkut kualitas,
rancangan, bentuk, merek dan
kemasan. Harga harus sebanding dengan
penawaran nilai dengan
pelanggan. Tempat kegiatan yang dilakukan
perusahaan agar produk dapat
diperoleh dan tersedia bagi pelanggan
sasaran. Palayanan menghubungkan
berbagai penyediaan fasilitas
pemasaran untuk menyediakan produk
dan pelayanan secara efisien bagi
pasar sasaran.
3. Indikator Bauran Pemasaran
a. Faktor Produk
Menurut Philip Kotler (2005:69)
produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan kepasar
untuk memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Produk – produk yang
dipasarkan meliputi barang fisik, jasa,
pengalaman, acara – acara,
orang, tempat, properti, organisasi, dan gagasan.
Pendapat lain menurut Boyd
Walker Larreche sebagai berikut:
produk adalah apa saja yang
dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan dalam hal penggunaan,
konsumsi atau akuisisi.
Produk yang dipasarkan hendaknya
sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan konsumen sehingga
dengan demikian konsumen akan
merasa puas. Dengan kepuasan
konsumen tersebut perusahaan akan
mendapatkan keuntungan, sebaliknya
apabila konsumen tidak merasa
puas terhadap produk yang
dibelinya mak mereka akan meninggalkan
perusahaan kita dan kita akan
kehilangan langganan dan akhirnya kita
akan menderita kerugian.
b. Faktor Harga.
Dalam masyarakat modern yang
mengenal uang sebagai
perantara pertukaran, orang
tidak bisa melepaskan diri dari masalah
harga. Harga merupakan salah
satu rangsangan pemasaran yang perlu
diperhatikan oleh manajemen
pemasar, karena harga yang bisa
dijangkau konsumen akan
menghasilkan suatu pendapat dari hasil
penjualan barang dan jasa yang
dilakukannya.
Menurut Philip Kotler (2005:139)
harga adalah salah satu unsur
bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan, unsur - unsur
lainya menghasilkan biaya. Harga
adalah unsur bauran pemasaran
yang paling mudah disesuaikan,
ciri – ciri produk, saluran, bahkan
promosi membutuhkan banyak
waktu. Harga juga
mengkomunikasikan posisi nilai
yang dimaksudkan perusahaan
tersebut kepada pasar tentang
produk dan mereknya.
Menurut Dr. Ir. Ujang Sumarwan,
M. Sc. (2004:303) harga adalah
atribut produk atau jasa yang
paling sering digunakan oleh sebagaian
besar konsumen untuk
mengevaluasi produk. Untuk sebagaian besar
konsumen Indonesia yang masih
berpendapat rendah, maka harga
adalah faktor utama yang
dipertimbangkan dalam memilih produk
maupun jasa.
Harga yang dibayar oleh pembeli
tersebut termasuk jasa
pelayanan yang diberikan oleh
penjualan dan sejumlah keuntungan
dari harga tersebut. Dalam
keadaan yang lain harga dapat diartikan
sebagai sejumlah yang dibayar
oleh pembeli. harga suatu barang atau
jasa sering menjadi faktor
penentu dalam proses keputusan pembelian
oleh konsumen.
c. Faktor Pelayanan
Pelayanan merupakan penunjang
pemasaran sesuatu dan
sekaligus dapat dilihat sebagai
pusat keseluruhan paket produksi
untuk memenuhi kebutuhan dan
selera dari langganan.
Pelayanan merupakan salah satu
alat penting dalam persaingan
untuk membedakan Swalayan yang
satu dengan swalayan yang lain,
karena pelayanan juga merupakan
salah satu faktor penentu dalam
keputusan untuk membeli oleh
konsumen, terutama bagi penjual
eceran, faktor pelayanan ini
sangat penting bagi perkembangan usaha.
Perusahaan – perusahaan sering
kali memiliki perspektif yang
berbada mengenai layanan
pelanggan, banyak studi yang
menunjukkan bahwa beragam
pandangan muncul mengenai definisi
pelayanan dalam konteks jasa.
Menurut Prof. Dr. Arief
(2007:180)
a. Segala kegiatan yang
dibutuhkan untuk menerima, memproses,
menyampaikan dan memenuhi
pesanan pelanggan dan
menindaklanjuti setiap kegiatan
yang mengandung kekeliruan.
b. Ketepatan waktu dan
reliabilitas penyampaian produk dan jasa
kepada pelanggan sesuai dengan
harapan mereka.
c. Penyampaian produk dan jasa
yang dipesan pelanggan secara tepat
waktu dan akurat dengan tindak
lanjut dan tanggapan keterangan
yang akurat, termasuk pengiriman
tagihan secara tepat waktu.
Perusahaan yang menganut konsep
pelayanan jelas
mengorientasikan diri dari pada
langganan dan mengutamakan
kepuasan langganan. Terciptanya
situasi yang seperti ini akan
membentuk kekuatuan bagi
perusahaan dalam menghadapi saingan
dan melayani pelanggan dengan
sebaik mungkin.
d. Faktor Lokasi.
Penetapan lokasi akan melibatkan
kreteria sumber daya
terhadap suatu rencana jangka
panjang. Pemilihan lokasi perusahaan
pada umumnya bertujuan untuk
meminimalkan jumlah seluruh biaya.
Oleh karena itu lokasi
perusahaan sangat menentukan kedudukan dan
kelangsungan hidup perusahaan.
Lokasi yang kurang tepat akan
mengakibatkan lemahnya posisi
perusahaan dalam persaingan
merebut konsumen.
Menurut Drs. H. Indriyo
Gitosudromo (2001:285) lokasi sangat
ditentukan oleh beberapa faktor
:
1. Pasar
2. Lahan untuk ekspansi
3. Fasilitas transportasi
4. Dampak lingkungan
Faktor – faktor itulah yang
selalu dipertimbangkan dalam
memilih lokasi. Hendaknya
disadari bahwa pelanggan masa kini
menentukan banyak sekali produk
dalam setiap kategori, dan
harus disadari pula bahwa
harapan mereka tentang mutu dan
pelayanan tinggi terus
meningkat. Karena itu tidak heran
perusahaan yang unggul masa kini
adalah perusahaan yang paling
berhasil memuaskan bahkan
menyenangkan pelanggan sasaran
mereka.
4. Pengertian Minat.
Minat konsumen merupakan suatu
keinginan konsumen yang
timbul dari diri konsumen tanpa
ada paksaan untuk mencapai tujuan
tertentu. Banyak faktor yang
mempengaruhi suatu minat konsumen
dalam membeli produk, berikut
ini akan penulis sampaikan definisi dari
minat konsumen.
D. Definisi
Operasional Variabel
1. Variabel
Bebas (Independent Variabel)
Variabel
bebas (X) dalam penelitian ini adalah Bauran Pemasaran Swalayan Kegiatan
berlangganan ditentukan baik oleh kreteria evaluasi konsumen maupun persepsi
mereka tentang atribut swalayan.
Berikut ini adalah 4 dimensi dari
variabel bebas Bauran Pemasaran Swalayan :
(X1) Produk
merupakan suatu kumpulan atau kesatuan atribut yang secara bersama - sama
memuaskan kebutuhan konsumen baik kentara ataupun tidak kentara, seperti warna,
harga, prestis dan sebagainya.
(X2)
harga merupakan salah satu rangsangan pemasaran yang perlu diperhatikan oleh
manajemen pemasaran, kerena harga yang bisa dijangkau konsumen akan
menghasilkan suatu pendapat yang dari hasil penjualan barang yang dilakukan.
(X3) Pelayanan
merupakan salah satu alat penting dalam persaingan untuk membedakan Swalayan
yang satu dengan toko yang lain, karena pelayanan merupakan salah satu faktor
penentu dalam keputusan untuk membeli oleh konsumen, terutama bagi penjual
eceran, faktor pelayanan ini sangat penting bagi perkembangan usaha.
(X4) Penetapan
lokasi pada umumnya bertujuan untuk meminimalkan jumlah seluruh biaya, oleh
karena itu lokasi sangat menentukan kedudukan dan kelangsungan hidup
perusahaan, lokasi yang kurang tepat akan mengakibatkan lemahnya posisi
perusahaan dalam persaingan untuk merebut konsumen.
Menurut
James F. Enggel dkk (1995:255) bauran pemasaran swalayan adalah Istilah bauran
pemasaran mengacu pada strategi terpadu yang memudukan pruduk, harga,
pelayanan, dan lokasi. Masing – masing unsur dari bauran tersebut memerlukan
masukan dari penelitian konsumen.
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini
adalah Minat konsumen merupakan suatu keinginan konsumen yang
timbul dari diri konsumen tanpa ada paksaan untuk mencapai tujuan tertentu.
Banyak faktor yang mempengaruhi suatu minat konsumen dalam membeli produk,
berikut ini akan penulis sampaikan definisi dari minat konsumen.
E.
Hipotesis Teori
Hipotesis
adalah jawaban sementara yang masih harus dibuktikan atau diuji kebenarannya,
maka dengan memperhatikan latar belakang,
dan perumusan masalah, maka hipotesis yang hendak dibuktikan adalah:
1.
Terdapat pengaruh diantara variabel Bauran Pemasaran
Swalayan (produk, harga pelayanan dan lokasi) terhadap minat konsumen
berbelanja di Swalayan Elmuna Putra Trenggalek.
2.
Terdapat pengaruh dominan dari indikator Bauran Pemasaran
Swalayan terdiri produk, harga, pelayanan, lokasi, terhadap minat konsumen
berbelanja di Swalayan Elmuna Putra Trenggalek.
BAB III
METODE
PENELITIAN
A.
Lokasi Penelitian
Adapun
lokasi penelitian yang akan diambil untuk penelitian ini adalah Swalayan Elmuna
Putra Trenggalek. Adapun sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan obyek
penelitian ini antara lain:
B.
Jenis Penelitian
Penelitian
ini termasuk penelitian survei. Menurut Singarimbun dan Efendi (1989:3)
penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari salah satu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
C.
Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2003:72) Populasi
adalah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan, sementara menurut Arikunto
Sunarsini (2002:152) populasi adalah jumlah
keseluruan dari unit analisa yang ciri – cirinya akan diduga.
Sampel adalah obyek yang mewakili dari populasi. Tehnik pengambilan Sampel
menggunakan rumus Malholtra, oleh
jumlah populasi tidak diketahui dalam penelian ini maka diperlukan rumus Malhotra
(2005: 291).
Menurut An Applied
Orientation: marketing Research, fourtb edition, oleh Naresb K. Malhotra (2005:
291) Suatu jumlah sampel yang sesuai di gunakan. Sebagai pegangan umum, jumlah
pengamatan (ukuran sanpel) paling sedikit harus 4 (empat) atau 5 (lima) kali dari jumlah item.
Dalam
banyak situasi riset pemasaran, ukuran sampel adalah kecil dan rasionya cukup
rendah. Dalam hal ini, hasil riset harus ditapsirkan secara hati – hati.
D. Sumber
Data
1. Jenis Data
a.
Data Primer merupakan daya yang diperoleh langsung dari
sumber data pertama di lokasi penelitian atau obyek penelitian (Bungin,
2005:122) diamati dan dicatat untuk pertama kalinya data primer dari penelitian
ini berasal dari angket (kuesioner) yang disebarkan kepada responden dan hasil
wawancara yang dilakukan dengan responden.
b.
Data Sekunder menurut Sugiyono, (2003:
129) yaitu merupakan sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
2. Instrumen Penelitian
a. Kuesioner
Kuesioner adalah merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Sugiyono (2003:135)
b. Wawancara
Wawancara adalah sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden
yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Sugiyono
(2003:135)
c. Observasi
Observasi adalah merupakan suatu proses yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Sugiyono
(2003:135)
KLIK INI UNTUK MEMBACA SELENGKAPNYA
Pengolahan OLAH SKRIPSI Penelitian, Pengolahan DAFTAR CONTOH SKRIPSI
Statistik, Olah SKRIPSI SARJANA, JASA Pengolahan SKRISPI LENGKAP Statistik, Jasa Pengolahan SKRIPSI EKONOMI
Skripsi, Jasa Pengolahan SPSS CONTOH SKRIPSI , Analisis JASA SKRIPSI19
Sedangkan menurut Fandi Tjiptono (1997:220), minat adalah
menyukai dan berusaha mengetahui lebih lanjut tentang sesuatu hal.
Menurut Enggel Black Well dkk (1995:201), menyebutkan minat
beli merupakan suatu tindakan atau kegiatan pembelian yang telah
direncanakan sepenuhnya.
5. Hubungan Antara bauran pemasaran Swalayan dengan Minat.
Ketika sebuah swalayan telah didefinisikan dalam benak
pembelanja, baik sebagian oleh kualitas fungsionalnya, maka pada tahap
ini konsumen potensial mulai merasa tertarik pada Swalayan tersebut.
Sehingga akhirnya dia tidak merasa cukup puas dengan hanya
mengetahui serba sedikit tentang swalayan itu, selanjutnya konsumen
akan mencari tambahan informasi yang mana tambahan informasi ini
akan dievaluasi oleh konsumen. Dari tahap evaluasi ini selanjutnya akan
ditentukan untuk menerima atau menolak rangsangan yang masuk.
C. Bauran Pemasaran Swalayan Dalam Persepektif Islam
Ketika bisnis islam merupakan tatacara pengelolaan bisnis
berdasarkan Al – Qur’an, hadist, dan hukum yang telah dibuat oleh para
ahli fiqih. Terdapat empat prinsip etika bisnis islam antara lain:
1. Prisip tauhid menandakan semua aspek kehidupan menusia
sehingga antara etika dan bisnis terintegrasibaik secara
(hakumminallah) maupun secara harisontal (hakumminannas)
20
infestasi dari prisip ini para pelaku bisnis tidak akan melakukan
diskuminasi diantara pekerja dan akan menghindari praktek –
praktek bisnis haram atau yang melanggar ketentuan syariah.
2. Prinsip pertanggung jawaban, para pelaku bisnis harus bisa
mempertanggung jawabkan segala aktifitas bisnisnya. Baik kepada
Allah SWT maupun kepada pihak – pihak yang berkepentingan
untuk memenuhi tuntutan keadilan selain itu pertanggung
jawaban dari pelaku bisnis adalah mereka harus mempunyai sifat
amanat, menepati amanat maupun moral mulia, Allah
menggambarkan mukmin yang beruntung dengan firmany.
_ _____________________________________ __________________
Artinya: Dan orang – orang yang mamalihara amanat amanat –amanat
(yang dipikulnya dan janjinya) (Qs. Al. Mukminun :8)
3. Prinsip keseimbangan atau keadilan sistem dan bisnis harus
sanggup menciptakan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat,
seperti memberi nasehat kepada konsumen dan hal ini termasuk
moralitas dan pemasaran, mengenai nasehat ini Allah telah
menjelaskan dari surat (Al- Luqman ayat :13).
21
___ ____ _ ________ __ __________________ _____________ ___ _____ ___ ___________
_ __ _ _________ _ _!_"
____$%___!#____ ___
Artinya : dan (ingatlah) ketika luqman beritau kapada anaknya diwaktu
ia memberi pelajaran kepadanya: hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah adalah benar – benar kezaliman yang besar (Q.s
luqman :13)
4. Prinsip kebenaran, dalam prinsip ini terkandung dua unsure
penting yaitu kebijakan dan kejujuran, kebijakan dalam bisnis
ditunjukan dengan sikap kerelaan dan keramahan dalam
bermuamalah, sedangkan kejujuran ditunjukan dengan sikap jujur
dalam semua proses bisnis yang dilakukan tanpa adanya penipuan
sedikitpun.
D. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Bauran Pemasaran
Swalayan Kegiatan berlangganan ditentukan baik oleh kreteria evaluasi
konsumen maupun persepsi mereka tentang atribut swalayan.
22
Berikut ini adalah 4 dimensi dari variabel bebas Bauran Pemasaran
Swalayan :
(X1) Produk merupakan suatu kumpulan atau kesatuan atribut yang
secara bersama - sama memuaskan kebutuhan konsumen baik kentara
ataupun tidak kentara, seperti warna, harga, prestis dan sebagainya.
(X2) harga merupakan salah satu rangsangan pemasaran yang perlu
diperhatikan oleh manajemen pemasaran, kerena harga yang bisa
dijangkau konsumen akan menghasilkan suatu pendapat yang dari
hasil penjualan barang yang dilakukan.
(X3) Pelayanan merupakan salah satu alat penting dalam persaingan
untuk membedakan Swalayan yang satu dengan toko yang lain, karena
pelayanan merupakan salah satu faktor penentu dalam keputusan
untuk membeli oleh konsumen, terutama bagi penjual eceran, faktor
pelayanan ini sangat penting bagi perkembangan usaha.
(X4) Penetapan lokasi pada umumnya bertujuan untuk meminimalkan
jumlah seluruh biaya, oleh karena itu lokasi sangat menentukan
kedudukan dan kelangsungan hidup perusahaan, lokasi yang kurang
tepat akan mengakibatkan lemahnya posisi perusahaan dalam
persaingan untuk merebut konsumen.
Menurut James F. Enggel dkk (1995:255) bauran pemasaran
swalayan adalah Istilah bauran pemasaran mengacu pada strategi
terpadu yang memudukan pruduk, harga, pelayanan, dan lokasi.
23
Masing – masing unsur dari bauran tersebut memerlukan masukan
dari penelitian konsumen.
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Minat konsumen
merupakan suatu keinginan konsumen yang timbul dari diri konsumen
tanpa ada paksaan untuk mencapai tujuan tertentu. Banyak faktor yang
mempengaruhi suatu minat konsumen dalam membeli produk, berikut
ini akan penulis sampaikan definisi dari minat konsumen.
E. Hipotesis Teori
Hipotesis adalah jawaban sementara yang masih harus dibuktikan
atau diuji kebenarannya, maka dengan memperhatikan latar belakang,
dan perumusan masalah, maka hipotesis yang hendak dibuktikan adalah:
1. Terdapat pengaruh diantara variabel Bauran Pemasaran Swalayan
(produk, harga pelayanan dan lokasi) terhadap minat konsumen
berbelanja di Swalayan Elmuna Putra Trenggalek.
2. Terdapat pengaruh dominan dari indikator Bauran Pemasaran
Swalayan terdiri produk, harga, pelayanan, lokasi, terhadap minat
konsumen berbelanja di Swalayan Elmuna Putra Trenggalek.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang akan diambil untuk penelitian ini
adalah Swalayan Elmuna Putra Trenggalek. Adapun sebagai bahan
pertimbangan dalam pemilihan obyek penelitian ini antara lain:
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian survei. Menurut Singarimbun
dan Efendi (1989:3) penelitian survei adalah penelitian yang mengambil
sampel dari salah satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2003:72) Populasi adalah generalisasi yang
terdiri atas : obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan, sementara menurut Arikunto Sunarsini (2002:152)
populasi adalah jumlah keseluruan dari unit analisa yang ciri – cirinya
akan diduga.
25
Sampel adalah obyek yang mewakili dari populasi. Tehnik
pengambilan Sampel menggunakan rumus Malholtra, oleh jumlah
populasi tidak diketahui dalam penelian ini maka diperlukan rumus
Malhotra (2005: 291).
Menurut An Applied Orientation: marketing Research, fourtb
edition, oleh Naresb K. Malhotra (2005: 291) Suatu jumlah sampel yang
sesuai di gunakan. Sebagai pegangan umum, jumlah pengamatan (ukuran
sanpel) paling sedikit harus 4 (empat) atau 5 (lima) kali dari jumlah item.
Dalam banyak situasi riset pemasaran, ukuran sampel adalah kecil
dan rasionya cukup rendah. Dalam hal ini, hasil riset harus ditapsirkan
secara hati – hati.
D. Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Primer merupakan daya yang diperoleh langsung dari
sumber data pertama di lokasi penelitian atau obyek penelitian
(Bungin, 2005:122) diamati dan dicatat untuk pertama kalinya data
primer dari penelitian ini berasal dari angket (kuesioner) yang
disebarkan kepada responden dan hasil wawancara yang
dilakukan dengan responden.
26
b. Data Sekunder menurut Sugiyono, (2003: 129) yaitu merupakan
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
2. Instrumen Penelitian
a. Kuesioner
Kue
KUNTA,
0 Komentar