ANALISIS PROFITABILITAS BAITUL MAAL WA TAMWIL
BMT merupakan kependekan dari Baitul
Mal wa Tamwil atau dapat juga ditulis dengan baitul maal wa baitul tamwil. Secara harfiah
baitul maal berarti rumah dana dan baitul tamwil berarti rumah usaha. Baitul
maal dikembangkan berdasarkan sejarah perkembangannya, yakni dari masa nabi sampai
abad pertengahan perkembangan islam. Dimana baitul maal berfungsi untuk
mengumpulkan sekaligus mentasyarufkan dana social. Sedangkan baitul tamwil
merupakan lembaga bisnis yang bermotif laba.
Dari pengertian
tersebut dapat ditarik suatu pengertian yang menyeluruh bahwa BMT merupakan
organisasi bisnis yang juga berperan social. Peran social BMT dapat terlihat
pada defenisi baitul maal, sedangkan peran bisnis BMT terlihat dari
defenisi baitul tamwil.
Sebagai lembaga
sosial, baitul maal memiliki kesamaan fungsi dan peran Lembaga Amil Zakat
(LAZ), oleh karenanya, baitul maal ini harus di dorong agar mampu berperan
secara professional menjadi LAZ yang mapan. Fungsi tersebut paling tidak
meliputi upaya pengumpulan dana zakat, infaq, sedekah, wakaf dan sumber dana-dana
social lain, dan upaya pensyarufan zakat kepada golongan yang paling berhak
sesuai dengan ketentuan asnabiah (UU Nomor 38 tahun 1999).
Sebagai lembaga
bisnis, BMT lebih mengembangkan usahanya pada sector keuangan, yakni simpan
pinjam. BMT mempunyai peluang untuk mengembangkan lahan bisnisnya pada sector
riil maupun sector keuangan lain yang dilarang dilakukan oleh lembaga-lembaga
keuangan bank. Karena BMT bukan bank, maka ia tidak tunduk pada aturan
perbankan.
2. Asas dan
Landasan
BMT berasaskan
Pancasila dan UUD 45 serta berlandaskan prinsip syariah islam, keimanan,
keterpaduan (kaffah), kekeluargaan / koperasi, kebersamaan, kemandirian dan
profesionalisme. Dengan demikian keberadaan BMT menjadi organisasi yang syah
dan legal. Sebagi lembaga keuangan syariah, BMT harus berpegang teguh pada
prinsip-prinsip syariah. Keimanan menjadi landasan atas keyakinan untuk mau
tumbuh dan berkembang. Keterpaduan mengisyaratkan adanya harapan untuk mencapai
sukses di dunia dan di akhirat juga keterpaduan antara sisi maal dan tamwil
(social dan bisnis). Kekeluargaan dan kebersamaan berarti upaya untuk mencapai
kesuksesan tersebut diraih secara bersama. Kemandirian berarti BMT tidak dapat
hidup hanya dengan bergantung pada uluran tangan pemerintah, tetapi harus berkembang
dari meningkatnya partisipasi anggota dan masyarakat, untuk itulah pola
pengelolaannya harus professional.
KLIK INI UNTUK MEMBACA SELENGKAPNYA
Pengolahan OLAH SKRIPSI Penelitian, Pengolahan DAFTAR CONTOH SKRIPSI
Statistik, Olah SKRIPSI SARJANA, JASA Pengolahan SKRISPI LENGKAP Statistik, Jasa Pengolahan SKRIPSI EKONOMI
Skripsi, Jasa Pengolahan SPSS CONTOH SKRIPSI , Analisis JASA SKRIPSI KUNTA,
0 Komentar