DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................iv
LEMBAR PERSEMBAHAN .......................................................................v
MOTTO.................................................................................................vi
HALAMAN PERNYATAAN ................................ ................................ ....vii
KATA PENGANTAR ............................................................................v. iii
DAFTAR ISI .............................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................xi
ABSTRAK.........................................................................................xii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................4
C. Batasan Masalah ..............................................................................5
D. Tujuan Penalitian.............................................................................5
E. Manfaat Penelitian ...........................................................................6
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu .......................................................................7
B. Kajian Teoritis....................................................................................23
1. Pasar Modal...................................................................................24
a. Pengertian Pasar Modal.....................................................2. 9
b. Bentuk Pasar Modal ............................................................3. 0
c. Instrumen Pasar Modal .......................................................3. 0
d. Pasar Modal yang Efisien..................................................30
2. Saham .............................................................................................31
a. Pengertian Saham...............................................................32
b. Harga Saham dan Jenis Saham........................................33
c. Penilaian dan Analisis Saham.........................................33
3. Studi Peristiwa ........................................................................
4. Tinjauan Syari ah ........................................................................7
C. Kerangka Berfikir..........................................................................23
D. Pengujian Hipotesis .........................................................................24
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ......................................................................30
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................3. 0
C. Populasi.......................................................................................3. 0
D. Sumber dan Teknik Pengumpulan .............................................31
E. Devinisi Operasional ..................................................................32
F. Model Analisis Data....................................................................33
BAB IV : PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL
PENELITIAN
A. Paparan Data Hasil Penelitian......................................................3.0
B. Pembahasan Data Hasil Penelitian ..............................................30
BAB V : PENUTUP......................................................................................30
A. Kesimpulan .....................................................................................3. 1
B. Saran................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KLIK INI UNTUK MEMBACA SELENGKAPNYA
Pengolahan OLAH SKRIPSI Penelitian, Pengolahan DAFTAR CONTOH SKRIPSI
Statistik, Olah SKRIPSI SARJANA, JASA Pengolahan SKRISPI LENGKAP Statistik, Jasa Pengolahan SKRIPSI EKONOMI
Skripsi, Jasa Pengolahan SPSS CONTOH SKRIPSI , Analisis JASA SKRIPSI 1
ANALISIS HARGA SAHAM SEBELUM, SAAT, DAN SETELAH
PEMILIHAN PRESIDEN AMERIKA
(STUDI PADA PERUSAHAAN ENERGI YANG LISTING DI BURSA
EFEK INDONESIA)
S K R I P S I
Oleh,
F I T R I A
NIM:04610046
JURUSAN MANAJEMAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG
April 2009
LEMBAR PERSETUJUAN
ANALISIS HARGA SAHAM SEBELUM, SAAT, DAN SETELAH
PEMILIHAN PRESIDEN AMERIKA
(STUDI PADA PERUSAHAAN ENERGI YANG LISTING DI BURSA
EFEK INDONESIA)
S K R I P S I
Oleh
FITRIA
NIM:04610046
Telah Disetujui 21 Maret 2009
Dosen Pembimbing,
Indah Yuliana, SE., MM
NIP. 150327250
Mengetahui:
Dekan,
Drs. HA. MUHTADI RIDWAN, MA
NIP. 150231828
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS HARGA SAHAM SEBELUM, SAAT DAN SETELAH
PEMILIHAN PRESIDEN AMERIKA
(Studi Pada Perusahaan Energi Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia)
SKRIPSI
OLEH
F I T R I A
NIM : 04610046
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Pada 03 April 2009
Susunan Dewan Penguji Tanda Tangan
1. Ketua
Umrotul Khasanah, S.Ag., M.Si
NIP. 150287782 : ( )
2. Sekretaris/Pembimbing
Indah Yuliana, SE., MM
NIP. 150327250 : ( )
3. Penguji Utama
Prof. Dr. H.Muhammad Djakfar, SH., M.Ag
NIP. 150327250 : ( )
Mengetahui :
Dekan ,
Drs. HA. MUHTADI RIDWAN, MA
NIP. 150231828
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim..
Karya ini, saya persembahkan pada:
1. Bapakku H. Achmad Fauzi (Alm) dan Ibuku tercinta Hj. Chusnul
Laila.
2. Guru-guruku yang telah memberikan ilmunya kepadaku dengan
penuh kesabaran dan ketelatenan.
3. Saudaraku Evi Sofia, sepupu-sepupuku Adit, Saifuddin, Indra,
Irsyad, dan Faisal.
4. Teman-teman kost Sumber Sari Gg. 01 (Marisa, dan farida) temanteman
kos Kashu (Nanik, Hilya, Mas udah, Dina dan Riska).
5. Teman-temanku, sahabat-sahabatku Fakultas Ekonomi angkatan
2004.
6. Sahabat-sahabati PMII khususnya Rayon Hatta.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang dapat meraih
Kesuksesan dan kebahagiaan dunia-akhirat.
Amieeen .
MOTTO
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu
orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti
agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum
tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal
atas perbuatanmu itu . (Q.S Al-Hujarat : 5)
SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan dibawah ini saya :
Nama : Fitria
Nim : 04610046
Alamat : Dusun Lampe an RT.004/ RW 001 Jatirejo Lekok
Pasuruan 67186
Menyatakan bahwa Skripsi yang saya buat untuk memenuhi
persyaratan kelulusan pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, dengan judul :
ANALISIS HARGA SAHAM SEBELUM, SAAT, dan SETELAH
PEMILHAN PRESIDEN AMERIKA (Studi Pada Perusahaan Energi
yang Listing Di BEI)
Adalah hasil karya saya sendiri, bukan duplikasi dari pihak lain,
bukan menjadi tanggung jawab Dosen Pembimbing dan atau pihak
Fakultas Ekonomi, tetapi menjadi tanggung jawab saya sendiri.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa
paksaan dari siapapun.
Malang, 06 April 2009
Hormat saya,
Fitria
Nim : 04610046
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim..
Alhamdulillahirobbil alamin, segala puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya yang telah
melimpahkan hidayah serta anugerah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi
SI dengan judul Analisis Harga Saham Sebelum, Saat, Dan Setelah
Pemilihan Presiden Amerika (Studi Pada Perusahaan Yang Listing Di
BEI) . Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita
asyrafurruslil athaib Muhammad SAW yang telah mengajarkan kita tentang
arti kehidupan yang sesungguhnya. Semoga kita termasuk orang-orang
yang mendapat syafa at beliau di hari akhir kelak. Amien
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat jasajasa,
motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
penuh ta dhim, dari lubuk hati yang paling dalam penulis sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini, terutama kepada:
1. Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam
Negeri (UIN) Malang.
2. Drs. HA. Muhtadi Ridwan, MA (Dekan Fakultas Ekonomi), Ahmad
Fahrudin Alamsyah, SE., MM (Pembantu Dekan Bidang
Akademik), Dr. Nur Asnawi, M.Ag. (Pembantu Dekan Bidang
Administrasi Umum), dan Dr. H. Muhammad Djakfar, SH. M.Ag.
(Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan).
3. Indah Yuliana, SE., MM Selaku pembimbing penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Atas bimbingan, arahan,
saran, dan motivasinya, penulis sampaikan Jazakumullah Ahsanal
Jaza .
4. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi UIN Malang, yang telah
mendidik, membimbing mengajarkan dan mencurahkan ilmuilmunya
kepada penulis. Semoga Allah melipat gandakan amal
kebaikan mereka.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu karena
keterbatasan ruang yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan Penulisan skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada beliau atas semua
kebaikan, bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan kepada
penulis. Terakhir, penulis juga sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan karena di dalam penulisannya banyak sekali terdapat
kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah yang berbentuk skripsi ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi kita semua, terutama bagi diri penulis sendiri. Amin
Malang, 21 Maret 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................iv
LEMBAR PERSEMBAHAN .......................................................................v
MOTTO..........................................................................................................vi
HALAMAN PERNYATAAN ................................ ................................ ....vii
KATA PENGANTAR ............................................................................v. iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................xi
ABSTRAK..................................................................................................xii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................4
C. Batasan Masalah ..............................................................................5
D. Tujuan Penalitian.............................................................................5
E. Manfaat Penelitian ...........................................................................6
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu .......................................................................7
B. Kajian Teoritis....................................................................................23
1. Pasar Modal...................................................................................24
a. Pengertian Pasar Modal.....................................................2. 9
b. Bentuk Pasar Modal ............................................................3. 0
c. Instrumen Pasar Modal .......................................................3. 0
d. Pasar Modal yang Efisien..................................................30
2. Saham .............................................................................................31
a. Pengertian Saham...............................................................32
b. Harga Saham dan Jenis Saham........................................33
c. Penilaian dan Analisis Saham.........................................33
3. Studi Peristiwa ........................................................................
4. Tinjauan Syari ah ........................................................................7
C. Kerangka Berfikir..........................................................................23
D. Pengujian Hipotesis .........................................................................24
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ......................................................................30
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................3. 0
C. Populasi.......................................................................................3. 0
D. Sumber dan Teknik Pengumpulan .............................................31
E. Devinisi Operasional ..................................................................32
F. Model Analisis Data....................................................................33
BAB IV : PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL
PENELITIAN
A. Paparan Data Hasil Penelitian......................................................3.0
B. Pembahasan Data Hasil Penelitian ..............................................30
BAB V : PENUTUP......................................................................................30
A. Kesimpulan .....................................................................................3. 1
B. Saran................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ABSTRAK
Fitria, 2009 SKRIPSI. Judul: Analisis Harga Saham Sebelum, Saat dan
Setelah Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Studi pada
Perusahaan Energi Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia)
Pembimbing : Indah Yuliana SE.,MM
Kata Kunci : Event Pemilihan Presiden Amerika, Reaksi Harga Saham
Pemilihan presiden Amerika Serikat yang dilaksanakan pada
tanggal 4 November 2008 menyita perhatian dunia. Pemilihan yang
dilaksanakan setiap 4 tahun sekali ini berlangsung pada saat Negara
Amerika bergejolak dengan krisis Global. Sehingga tidak sedikit yang
berharap pada Presiden terpilih dalam menyelesaikan krisis global , krisis
ini timbul dari Negara Amerika, dan tidak menutup kemungkinan krisis
ini juga mempengaruhi perekonomian Indonesia, pasalnya sebagian besar
tujuan ekspor Indonesia adalah Amerika. Amerika tergolong Negara yang
masih sangat tergantung pada minyak mengingat konsumsi yang sangat
tinggi, kebutuhan energinya dipasok oleh minyak.
Kemungkinan besar adanya event ini akan memberikan reaksi
tersendiri bagi pasar modal Indonesia. Situasi tersebut dapat dianalisis
secara sederhana dengan membandingkan rata-rata return harian antara
sebelum peristiwa terjadi dan setelah peristiwa pemilihan terjadi.
Sehingga untuk melihat reaksi tersebut menggunakan Abnormal Return
(AR), Average Abnormal Return (AAR), dan Cummulative Average Abnormal
Return (CAAR), sebagai variable-veriabel. Dan pengujian dilakukan
dengan menggunakan pairet sampleT test uji T, yaitu dua populasi yang
diamati secara berpasangan, dimiliki oleh suatu data yang sifatnya
sebelum dan setelah.
Hasil analisis dengan level signifikan 5% variable CAAR
mempengaruhi secara signifikan, berbeda dengan varisbel AAR tidak
terdapat pengaruh secara signifikan. Akan tetapi berdasarkan hasil
pengujian Uji T terdapat banyak nilai positif pada Abnormal Return baik
sebelum maupun setelah adanya event. Ini dikarenakan informasi adanya
pemilihan Presiden ini tetap direspon oleh pasar terbukti dengan
Abnormal Return. Secara umum dapat disimpulkan peristiwa pemilihan
Presiden Amerika berpengaruh terhadap harga saham industri Energi di
pasar modal Indonesia.
ABSTRACT
Fitria, 2009 THESIS. Title: Analysis of Market Prices Before, at Time and
After American Presidential Election (Study on Listing Energy
Company in Indonesia Bursary Effect)
Advisor: Indah Yuliana Se.,MM
Keywords : American Presidential Election Event, Reaction of Market
Price
The election of American Presidential which was hold at November
4th 2008 attracted a whole words attention. It is conducted once at 4 year
and was happened when America faced Global crisis. Therefore not a few
who hopes to the elected President in solving global crisis caused it arises
from America itself and influences Indonesian economical crisis because
the majority export of Indonesia is sending to America. America is one
country that depends on oil because of having high consumption and the
need of energy is using oil.
This crisis event may be react the capital market of Indonesia. The
situation can be simply analyzed with comparing daily return mean
between before and after the even of election was hold. To examine its
reaction, it can be observed using Abnormal Return (AR), Average Abnormal
Return (AAR), dan Cummulative Average Abnormal Return (CAAR), as
variables. To verify the data is done by pairet sample of T test, two
population analyzed collectively are had by the previous and next data.
The result shows that significant level 5% of CAAR variable
influences significantly. It is different from AAR variable that does not
influence significantly. However, based on verification of T test, there are
many positive values in Abnormal Return whether it is done before or after
the event. The information of Presidential election is always responded by
the market by Abnormal Return. Generally, the conclusion is that American
Presidential election influences market price of Enegy industri in the
capital market of Indonesia.
Listing
Event
Event
return
Abnormal Return (AR), Average Abnormal Return (AAR), and Commulative
Average Abnormal Return (CAAR)
pairet sample T tes uji T
CAAR
Uji T AAR
Event Abnormal Return
Abnormal Return
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pada umumnya investor yang banyak mempelajari dampak suatu
peristiwa terhadap harga saham akan bertindak cepat mengambil
keputusan jual atau beli saham begitu peristiwa terjadi.( Samsul
,2006:274)
Bursa-bursa dunia mengantisipasi dan merespon positif atas
pemimpin baru AS yang diharapkan bisa membawa perubahan bagi AS
terutama pada perekonomiannya yang saat ini tengah terpuruk.
Perolehan suara sementara Barrack Obama yang mengungguli McCain
direpon positif oleh dunia. Pada perdagangan Senin (27/ 11) indeks bursa
Asia secara umum menguat signifikan ini dikarenakan dalam kampanye
Obama menjanjikan untuk perbaikan Ekonomi. IHSG naik 96,012 poin
(+7.6% dan bahkan sempat +8% dalam transaksi hariannya). Laju inflasi
bulan Oktober 2008 sebesar 11,77% YoY atau 0,45% mtm lebih rendah dari
inflasi September mtm sebesar 0,97% atau dari ekspektasi analis yang
sebesar 0,5%- 0,7% turut memberi sentimen positif ke bursa. Apresiasi
indeks berlanjut hingga Selasa (4/ 11) saat Obama dinyatakan terpilih
sebagai Presiden AS yang baru, meski penghitungan keseluruhan belum
selesai (valbury, 2008:1)
Terpilihnya Obama membawa respon yang berbeda-beda pada
setiap bursa di dunia, begitu juga dengan respon pasar modal yang ada di
Indonesia, IHSG juga sempat menguat hingga 1432,55 meski akhirnya
tutup melemah tipis. Saham BUMI yang diumumkafn unsuspensinya
sejak I justru dibatalkan pada detik-detik mejelang sesi I dibuka. Muncul
pertanyaan dan spekulasi di bursa Indonesia. Intervensi pemerintah
karena tekanan pihak Bakrie Group mencuat. Unsuspensi baru dilakukan
pada Kamis (6/ 11). Dan seperti diduga, saham BUMI langsung jatuh
hingga batas bawah autoreject. IHSG bergerak fluktuatif di 2 arah pada
perdagangan Jumat (7/ 11). Tekanan jual di awal sesi masih dipicu oleh
aksi jual BUMI yang kembali turun hingga autoreject. (valbury, 2008:2)
Berbagai belahan dunia lain juga merasakan krisis, termasuk
Indonesia yang harus mengalami melemahnya rupiah terhadap dollar AS.
Apa yang terjadi di AS tak dapat dipungkiri akan berpengaruh ke belahan
dunia lainnya. Krisis ekonomi 2008 menegaskan teori domino ini. Dalam
kondisi tersebut, peranan Obama sebagai presiden terpilih AS dan tim
ekonominya merupakan sebuah poin krusial dalam menyelesaikan
seluruh krisis ekonomi ini. Ketika Obama sudah unggul terhadap McCain,
pasar modal menunjukkan sentimen positif dengan naikknya nilai Dow
Jones. Tentunya hal itu tidak dapat dijadikan sebagai rujukan membaiknya
kondisi ekonomi, karena sifatnya yang masih sangat labil. Dalam
kampanyenya, Obama menjanjikan akan memperbaiki kondisi ekonomi
AS, dengan berbagai paket kebijakan ekonomi yang akan dia terapkan
seperti salah satunya pemotongan pajak. (Nababan, 2008:2)
Banyak peristiwa yang dapat mempengaruhii harga saham di pasar
saat peristiwa tersebut terjadi. Peristiwa-peristiwa itu memeliki
karakteristik yang berbeda-beda. Ada peristiwa yang dapat berpengaruh
lamban terhadap harga saham, disebut peristiwa coorporate actione Tapi
ada peristiwa yang berdampak drastis dan seketika terhdap harga saham
dipasar, karena peristiwa ini tidak berulang setiap tahun akan tetapi dapat
terjadi sewaktu-waktu peristiwa ini disebut peeristiwa insidentil.
Peristiwa pemilihan presiden Amerika merupakan salah satu
peristiwa insidentil yang tidak berulang setiap tahunnya tapi dapat terjadi
sewaktu-waktu. Peristiwa pemilihan presiden ini merupakan salah satu
variabel yang dapat mempengaruhi harga saham. Menurut Samsul
(2006:271) analisis variabel-variabel yang berpengaruh terhadap saham
sangatlah penting dilakukan, yang termasuk dalam variabel yang
berpengaruh terhadap harga saham adalah peristiwa politik internasional.
Bukti empiris lainnya berdasarkan hasil penelitian Roihanah
(2007:87) bahwa suatu peristiwa insidentil dan mengandung unsur politik
internasional akan dijadikan informasi tersendiri oleh pasar, dan peristiwa
tersebut akan bereaksi terhadap saham.
Permasalahan Energi bagi kelangsungan hidup manusia
merupakan masalah besar yang dihadapi oleh hampir seluruh negara di
dunia ini. Tidak lagi ditemukannya cadangan dalam jumlah yang besar
pada rentang waktu terakhir ini membuat hampir seluruh dunia
menjadikan permasalahan energi menjadi problem besar yang perlu
ditangani secara serius. Amerika Serikat tergolong negara yang masih
sangat tergantung pada minyak mengingat konsumsi yang sangat tinggi,
kebutuhan energinya dipasok oleh minyak.
Terpilihnya presiden Obama memberikan harapan bagi investasi
bidang energi di Indonesia karena pada kampanye, Obama menjanjikan
perbaikan ekonomi yang antara lain adalah permasalahan di bidang gas
dan non migas. Jika janji Obama dalam kampennye dilaksanakan, maka
akan berimbas pada investasi sektor gas dan non migas dalam negeri
(Indonesia) mengingat Indonesia merupakan mitra kerja sama di bidang
minyak dan gas bagi Amerika Serikat, sekaligus penerima investasi di
bidang pertambangan yang cukup besar dari Amerika Serikat. Kuatnya
pengaruh Amerika Serikat pada negara-negara produsen minyak dan gas
bumi membuat kebijakan energi dari negara ini memberikan reaksi
tersendiri pada investasi lokal.
Dalam penelitian ini, peneliti menggambil obyek penelitian pada
industri energi. Dengan alasan minyak di pasar internasional
diperkirakan lebih stabil karena AS merupakan salah satu negara yang
membutuhkan energi dan bahan bakar minyak (BBM) dalam jumlah yang
sangat besar, sedangkan harga minyak mentah dipengaruhi oleh dollar di
Amerika, dan juga sebagian industri Energi (pertambangan migas dan
non migas ) mengekspor barang tambangnya ke Amerika Serikat , antara
lain : PT. Medco Energi Internasional Tbk, PT. Elnusa Tbk, PT. Energi
Mega Persada Tbk, PT Citatah Tbk, perusahaan-perusahaan tersebut
memiliki kontrak kerja dengan perusahaan Amerika Serikat.
Peristiwa pemilihan presiden Amerika, berdasarkan data respon
bursa dunia menunjukkan bahwa, peristiwa ini memberikan informasi
yang berarti terhadap pasar dunia. Di Indonesia berdasarkan data bursa
menunjukkan respon yang serupa akan tetapi ini masih dalam sekala
IHSG, sedangkan dalam setiap emiten yang terdaftar data-data yang
menunjukkan respon terhadap peristiwa belum diketahui, sehingga
pentingnya penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh
peristiwa pemilihan presiden Amerika terhadap industri energi dalam
negeri.
Berkaitan dengan perihal yang telah dipaparkan, maka peneliti
memberikan judul penelitian Analisis Harga Saham Sebelum, Saat, dan
Setelah Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Studi Pada Perusahaan
Energi yang Listing Di Bursa Efek Indonesia )
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya dapat
ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh sebelum, saat, dan sesudah peristiwa
pemilihan presiden Amerika Serikat terhadap Abnormal Return?
2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari peristiwa
pemilihan presiden Amerika Serikat terhadap AAR, dan CAAR?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti memiliki tujuan
penelitian sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui pengaruh sebelum, saat, dan sesudah peristiwa
pemilihan presiden Amerika Serikat terhadap Abnormal Return!
2. Ingin mengetahui pengaruh yang signifikan dari peristiwa
pemilihan presiden Amerika Serikat terhadap AAR, dan CAAR!
D. BATASAN MASALAH
Agar dalam pembahasan karya ilmiah ini sesuai dengan yang
diinginkan, maka peneliti memberikan batasan masalah. Adapun batasan
masalah pada penelitian ini adalah peneliti akan menganalisis reaksi
harga saham sebelum, saat dan sesudah pemelihan presiden Amerika
Serikat pada tanggal 4 november 2008. Harga saham yang digunakan
adalah harga saham penutupan setiap hari dari masing-masing
perusahaan. Karena pada harga saham penutupan tersebut sudah dapat
mewakili fluktuasi harga saham yang terjadi dalam 1periode ( harian).
Saham yang dipilih oleh peneliti adalah saham yang tergabung dalam
industri energi. Periode pengamatan yang diambil adalah 10 hari (t-10)
sebagai periode pengamatan sebelum peristiwa, 1 hari (t 0) saat peristiwa
pemilihan presiden Amerika Serikat. Penelitian ini dimulai pada tanggal
25 Oktober 2008 sampai 3 November 2008 adalah sebelum peristiwa,
tanggal 4 November adalah periode pengamatan saat peristiwa dan 5
November sampai 14 november 2008 adalah periode pengamatan sesudah
peristiwa. Pengambilan periode pengamatan untuk menghindari adanya
peristiwa lain pada periode pengamatan.
E. MANFAAT PENELITIAN
1.Bagi Akademis
Diharapkan penelitian ini sebagai media pemahaman lebih lanjut
mengenai investasi pasar modal serta metode analisis.
2.Bagi Investor dan Calon Investor
Diharapkan dengan penelitian ini memberikan tambahan informasi
tentang investasi pasar modal sehingga dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam berinvestasi
3.Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan menjadi sarana peneliti untuk berlatih
dan menambah keterampilan peneliti dalam bidang investasi pasar
modal yang kemudian dapat dijadikan dasar untuk penelitianpenelitian
berikutnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
penelttian ini, disertai dengan beberapa persamaaan dan perbedaan
dengan penelitian ini, sebagai berikut :
Table 1.1
Kajian penelitian terdahulu
No Peneliti Judul Metode Variabel Hasil
1 Nafisatul
Millah
(2005)
Pengaruh
peristiwa JW
Marriot
Terhadap
Abnormal
Return saham
Industri
Manufacturing
yang go public
pada Bursa
Efek Jakarta.
Penelitian ini
menggunakan
pendekatan
kuantitatif,
data digali
dengan
menggunakan
metode
observasi dan
dianalisis
dengan metode
Kolmogrow
AAR,
CAAR, JW
Marriot 5
Agustus
2005
Terdapat
perbedaan yang
signifikan
terhadap
perhitungan AAR
dan CAAR.
9
smirnov Test,
Paired Sample t-
Tes, Uji t
2 Dwi
Agustina
sari
(2006)
Analisis
Reaksi Harga
Saham
Terhadap
News And
Rumors (Event
Study ;
Kenaikan
BBM Dan Bom
Bali 1 Oktober
2006 pada JII )
Penelitian ini
menggunakan
pendekatan
kuantitatif
data digali
dengan
menggunakan
metode
observasi dan
data dianalisis
dengan
metode
Kolmogrow
smirnov Test,
Paired Sample
t-Tes, Uji F
Abnormal
return,
AAR,
CAAR,
kenaikan
BBM dan
Bom Bali
1
Oktober
2006
Terdapat
perbedaan yang
signifikan
sebelum dan
sesudah event
terhadap CAR
dan CAAR ,
sedangkan tidak
ada pengaruh
yang signifikan
sebelum dan
sesudah event
terhadap return
dan AAR.
3 Luluk
Roihana
Analisis
Pengaruh
Penelitian ini
menggunakan
Abnormal
Return,
Tidak terlalu
signifikan
(2007) Agresi Militer
Israel Ke
Libanon
Terhadap
Reaksi Harga
Saham (studi
pada indeks
LQ 45 di Bursa
Efek Jakarta)
pendekatan
kuantitatif
data digali
dengan
menggunakan
metode
observasi dan
data dianalisis
dengan
metode
Paired sample
t-tes, uji T
AAR,
CAAR,
dan
Return
perbedaan
abnormal return
AAR, CAAR,
dan return
saham LQ45
4 Moham
mad
Hamidi
(2008)
Analisis
Likuiditas
Saham
Sebelum,
Saat,Dan
Sesudah
Bencana Banjir
Antara Tahun
2007 Dan 2008
Penelitian ini
menggunakan
pendekatan
kuantitatif
data digali
dengan
observasi dan
diaanalisis
dengan
Volume
perdagan
gan
saham,
bid-Ask
Spred,
Widt dan
Resilienc
y.
Banjir di ibu
kota Jakarta
tidak
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap saham
tapi terdapat
perbedaan pada
Di Ibu Kota
Jakarta (Studi
Kasus Pada
Industri Dasar
Dan Kimia Di
Bursa Efek
Jakarta)
metode
Paired sample ttes,
uji T
likuiditas pada
beberapa saham
perusahaan
5 Fitria
peneliti
sekarang
Analisis
Harga Saham
Sebelum, Saat
Dan Setelah
Pemilihan
Presiden
Amerika
Serikat (Study
Pada
Perusahaan
Energi Yang
Listing Di
Bursa Efek
Indonesia)
Penelitian ini
menggunakan
pendekatan
kuantitatif,
data digali
dengan
menggunakan
observasi dan
dianalisis
dengan
metode
Paired sample
t-tes, uji T
Return,
abnormal
return,
AAR,
CAR dan
CAAR
Peristiwa
pemilihan
presiden
berdasarkan
hasil penelitian
memberikan
pengaruh yang
signifikan
terhadap
Abnormal
Return, Average
Abnormal
Return, dan
CAAR
Sumber: diolah, 2008
Persaamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah
sama-sama menggunakan pendekatan studi peristiwa, yang merupakan
faktor yang dapat mempengaruhi reaksi harga saham, dan dengan
menggunakan variabel Abnormal Return sebagai analisis reaksi harga
saham
Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan peneliti terdahulu,
terdapat perbedaan event (peristiwa penelitian ) peneliti terdahulu dan
peneliti, begitu juga dengan hari pengamatan peneliti terdahulu dengan
peneliti. Perbedaan selanjutnya dengan penelitian Hamidi (2007), peneliti
mengunakan Volume perdagangan saham, bid-Ask Spred, Widt dan
Resiliency sebagai indikator likuiditas saham. Sedangkan peneliti
menggunakan Abnormal Return, Average Abnormal Return, dan Cummulative
Average Abnormal Return sebagai indikator reaksi saham.
B. KAJIAN TEORITIS
1. Pasar Modal
a. Pengertian Pasar Modal
Secara formal pasar modal dapat didevinisikan sebagai pasar untuk
berbagai instrument keuangan jangka yang bisa diperjual belikan baik
dalam bentuk hutang maupun modal sendiri yang diterbitkan pemerintah
public autories maupun perusahaan swasta. (Husnan,1994:3)
Dalam arti sempit pasar modal merupakan kegiatan yang
mempertemukan penjual dan pembeli jangka panjang. Sedangkan dalam
arti luas pasar modal dapat diartikan menjadi dua bagian:
1) Pasar modal adalah keseluruhan sitem keuangan yang terorganisasi
termasuk bank-bank komersil dan semua perantara di bidang
keuangan serta surat-surat berharga jangka panjang dan pendek.
2) Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisir dan lembagalembaga
yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya
yang berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham-saham,
obligasi, hipotik tabungan serta deposito berjangka.(Ridwan,
2001:375)
Dari berbagai pengertian pasar modal diatas dapat disimpulkan
adalah kegiatan yang mempertemukan penjual dan pembeli berupa dana
berjangka. Tempat penawan atau penjualan dana ini dilaksanakan dalam
suatu lembaga resmi yang disebut Bursa Efek .
b. Bentuk Pasar Modal
Menurut Samsul (2006:46), pengertian pasar modal dapat
dikategorikan menjadi 4 pasar, yaitu :
1). Pasar Perdana
Pasar Perdana adalah tempat atau sarana bagi perusahaan yang untuk
pertama kali menawarkan saham atau obligasi ke masyarakat umum. Di
sini dikatakan tempat karena secara fisik masyarakat pembeli dapat
bertemu dengan penjamin emisi ataupun agen penjual untuk melakukan
pesanan sekaligus membayar uang pesanan. Dikatakan sarana karena
pembeli dapat memesan melalui telepon dari rumah dan membayar
dengan cara mentransfer uang melalui bank ke rekening agen penjual.
Berikut ini adalah ciri-ciri pasar perdana :
a) Emiten menjual saham kepada masyarakat luas melalui
penjamin emisi dengan harga yang telah disepakati antara
emiten dan penjamin emisi.
b) Pembeli tidak dipungut biaya transaksi
c) Pembeli belum pasti memperoleh jumlah saham sebanyak yang
dipesan, apabila terjadi over subscribed.
d) Investor membeli melalui penjamin emisi ataupun agen penjual
yang ditunjuk
e) Masa pesanan terbatas
f) Penawaran melibatkan profesi seperti akuntan publik,notaris,
konsultan hukum, dan perusahaan penilaian.
g) Pasar perdana disebut juga dengan istilah pasar primer (primary
market) dan pasar kesatu (first market)
2). Pasar Sekunder
Pasar Kedua adalah tempat atau sarana transaksi jual beli efek antar
investor dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek.
Dikatakan tempat karena secara fisik para perantara efek berada dalam
satu gedung dilantai perdagangan (trading floor), seperti bursa efek
Jakarta. Dikatakan sarana karena para perantara efek tidak berada dalam
satu gedung,tetapi dalam satu jaringan sistem perdagangan (seperti Bursa
Efek Surabaya) dan kantor perantara efek tersebar dibeberapa kota.
Berikut ini adalah ciri-ciri pasar kedua :
a) Harga terbentuk oleh investor (order driven) melalui perantara
efek yang berdagang dibursa efek.
b) Transaksi dibebani jual dan beli
c) Pesanan dapat berjumlah tak terbatas
d) Anggota bursa memasukkan tawaran jual-beli investor kedalam
komputer perdagangan yang disediakan oleh pihak bursa.
e) Anggota bursa beli menyelesaikan pembayaran dana kepada
sentral kliring, kemudian menerima sahamnya dengan cara
pemindah bukuan oleh sentral kustodian dengan menunjukkan
buku pembayaran dari sentral kliring.
f) Anggota bursa jual menyelesaikan penyerahan saham kepada
sentral kustodian, kemudian menerima dana dengan cara
pemindah bukuan oleh sentral kliring dengan menunjukkan bukti
penyerahan efek dari sentral kustodian .
g) Pasar kedua disebut juga dengan istilah bursa efek atau secondary
market.
3). Pasar Ketiga
Pasar Ketiga adalah sarana transaksi jual beli efek antara market maker
serta investor dan harga dibentuk oleh market maker, investor dapat
memilih market maker yang yang memberi harga terbaik. Berikut adalah
ciri-ciri pasar ketiga, yaitu :
a) Harga dibentuk oleh market maker
b) Investor membeli dan menjual dari dan kemarket maker
c) Jumlah market maker banyak sehingga investor dapat memilih
harga terbaik
d) Perdagangan dilaksanakan dikota-kota besar dalam satu jaringan
nasional
e) Market maker berdagang dari kantor masing-masing melalui
jaringan komputer.
4). Pasar Keempat
Pasar Keempat adalah sarana transaksi jual-beli antara investor jual
dan investor beli tanpa melalui perantara efek. Transaksi secara tatap
muka antara investor jual dan investor beli untuk saham atas pembawa.
Mekanisme ini pernah terjadi pada awal-awal perdagangan efek di abad
ke 17 . berikut ini adalah ciri-ciri pasar keempat :
a) Investor beli dan investor jual bertransaksi langsung
b) Harga terbentuk dalam tawar menawar langsung antara investor
beli dan investor jual
c) Investor menjadi anggota Electronic Communication Network
(ECN), Central Custodian, dan Central Clearing.
d) ECN, Central Custodian, dan Central Clearing terjalin dalam satu
sistem jaringan perdagangan
e) ENC terdaftar sebagai bursa efek
c. Instrumen Di Pasar Modal
Menurut Samsul (2006:45) bentuk instrumen di pasar modal
disebut efek, yaitu surat berharga yang berupa;
1. Saham
Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan dimana
pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham (shareholder atau
stockholder). Bukti bahwa seseorang atau suatu pihak dapat dianggap
sebagai pemegang saham adalah apabila mereka sudah tercatat sebagai
pemegang saham dalam buku yang disebut Daftar Pemegang Saham
(DPS), bukti lain adalah dapat dilihat di belakang lembar saham apakah
namanya sudah diregistrasi oleh perusahaan (emiten ) atau belum.
2. Obligasi
Obligasi adalah tanda bukti perusahaan memiliki utang jangka
panjang kepada masyarakat yaitu diatas tiga tahun. Pihak yang membeli
obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) dan pemegang obligasi
akan menerima kupon sebagai pendapatan dari obligasi yang dibayarkan
setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali. Pada saat pelunasan obligasi oleh
perusahaan, pemegang obligasi akan mnerima kupon dan pokok obligasi.
3. Bukti Right
Adalah hak untuk membeli saham pada harga tertentu dalam jangka
waktu tertentu . Hak membeli itu dimiliki oleh pemegang saham lama.
Harga tertentu disini berarti harganya sudah ditetapkan dimuka dan biasa
disebut harga pelaksanaan atau harga tebusan (strike price atau exercise
price). Pada umumnya, strike price dari bukti right berada dibawah harga
pasar pada saat diterbitkan. Sementara jangka waktu tertentu berarti
waktunya kurang dari 6 bulan sejak diterbitkan sudah harus
dilaksanakan. Apabila pemegang saham lama yang menerima bukti right
tidak mampu atau tidak berniat menukarkan bukti right dengan saham,
maka bukti right tersebut dapat dijual di bursa efek melalui broker efek.
4. Waran
Waran adalah hak untuk membeli saham pada harga tertentu dalam
jangka waktu tertentu. Waran tidak saja dapat diberikan kepada
pemegang saham lama, tetapi juga sering diberikan kepada pemegang
obligasi sebagai pemanis pada saat perusahaan menerbitkan obligasi .
Harga tertentu berarti harganya sudah ditetapkan dimuka sebesar diatas
harga pasar pada saat diterbitkan. Jangka waktu tertentu berarti setelah 6
bulan, atau dapat setelah 3 tahun, 5 tahun atau 10 tahun .
d. Pasar Modal Yang Efisien
Pasar modal dapat dikatakan efisien bila informasi diperoleh
dengan mudah dan murah oleh pemakai modal, sehingga semua
informasi yang relevan dan terpercaya tercermin dalam harga-harga
saham. Dari beberapa pendapat pakar keuangan dapat diketahui bahwa
yang dimaksud pasar modal yang efisien adalah :
1). Pasar dapat menyediakan informasi yang akurat, lengkap, relevan
dan jujur.
2). Infestor tidak dimungkinkan mendapat abnormal return
3). Harga sekuritas tidak dapat diprediksi
4). Informasi untuk keputusan tidak ada biaya dan digunakan untuk
semua infestor.
5). Pasar cukup besar sehingga jumlah saham yang ditawarkan
mencukupi untuk semua investor, jika mereka berminat maka,
portofolio seimbang sempurna.
Secara formal pasar modal yang efisisen didevinisiskan sebagai
pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua
informasi yang relevan. Semakin cepat informasi baru tercermin pada
haga sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut. (Suad Husnan, 1996:
256)
Sunariyah (2000: 171), membagi bentuk pasar yang efisien menjadi
tiga bentuk yaitu :
a). Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Lemah (the from efficient market
hipotethesys)
Adalah, suatu pasar modal dimana harga saham merefleksikan
semua informasi harga histories. Harga saham sekarang dipenuhi oleh
harga saham masa lalu dihubungkan dengan harga saham untuk
membantu menentukan harga saham sekarang. Bagi kecenderungan
harga saham dapat ditentukan oleh analisis kecenderungan informasi
masa lalu, misalnya kenaikan harga saham pada setiap akhir bulan.
Banyaknya saham yang diminta diharapkan menguatkan (kenaikan)
setiap akhir bulan. Kadang-kadang harga saham akan menguat pada
harga tertentu dikarenakan kekuatan lain.
b). Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Setengah Kuat (Semistrong From
Efficient Market Hypothesis)
Harga saham pada suatu pasar modal menggambarkan semua
informasi yang di publikasikan. Tujuannya adalah untuk
meminimalkan ketidak tahuan mengenai operasi perusahaan, dan
dimaksudkan untuk menjelaskan dan menggambarkan nilai dari suatu
efek yang telah dikeluarkan oleh suatu intuisi. Jenis informasi yang
dipublikasikan termasuk semua informasi dalam laporang keuangan,
laporan tahunan, informasi mengenai perusahaan pesaing, maupun
harga saham histories.
c). Hipotasis Pasar Modal Efisisensi Kuat (Strong From Efficient Market
Hypothesis)
Pasar modal yang efisien dalam bentuk kuat merupakan tingkat
efisien pasar yang paling tinggi. Konsep pasar efisien bentuk kuat
mengandung arti bahwa semua informasi direfleksikan dalam harga
saham, baik informasi yang dipublikasikan maupun informasi yang
tidak dipublikasikan Non Public (Privat Information), adalah informasi
yang hanya diketahui oleh orang dalam dan bersifat rahasia karena
alasan strategi. Bentuk pasar semacam ini akan sulit dicapai, bahkan di
Negara maju sekalipun .
2 Saham
a. Pengertian Saham
Menurut Sunariah (2003: 101) saham adalah surat berharga sebagai
bukti peyertaan atau pemilikan individu maupun institusi yang
dikeluarkan oleh sebuah perusahan yang berbentuk perseroan terbatas.
Dahlan Siamat (2001: 268) memberikan devinisi saham atau stocks sebagai
surat tanda bukti atau kepemilikan bagian modal pada suatu perusahaan.
Dari peryataan diatas dapat disimpulkan bahwa saham merupakan
penyertaan modal kedalam suatu perusahaan dan sebagai bukti
kepemilikan atas perusahaan.
b. Harga Saham dan Jenis Harga Saham
Menurut Widoatmojo (2005:56) nilai saham adalah nilai penyertaan
seseorang dalam suatu perusahaan. Sedangkan harga saham adalah harga
jual dari investor yang satu dengan lainnya. Sedangkan harga pasar
terjadi setelah saham tersebut dicatat kebursa efek pada pasar sekunder.
Jadi harga saham yang diterbitkan setiap harinya adalah harga pasar.
Menurut Mulyono (2000: 108) menyebutkan bahwa naik turunnya
harga saham yang diperdagangkan dilantai bursa ditentukan oleh
kekuatan pasar. Jika pasar menilai bahwa perusahaan penerbit saham
dalam kondisi baik, maka biasanya harga saham peruahaan yang
bersangkutan akan naik. Demikian pula sebaliknya, jika perusahaan
dinilai rendah oleh pasar, maka harga saham perusahaan juga akan ikut
turun bahkan bisa lebih rendah dari harga dipasar perdana. Dengan
demikian, kekuatan tawar menawar dipasar sekunder antara investor
yang satu dengan investor yang lain sangat menentukan harga saham
perusahaan.
Dalam Nur Diansyah (2006:34), disebutkan enam (6) jenis saham,
yaitu:
1). Harga Nominal
Adalah harga per value yang besarnya tergantung dari keinginan
emiten
2). Harga Perdana
Adalah harga saham sebelum dicatatkan atau didaftarkan di
Bursa Efek.
3). Harga pasar adalah harga jual saham antar investor.
4). Harga Pembukaan
Terjadi setelah saham tersebut tercatat pada Bursa Efek dan
diperdagangkan setiap hari terkecuali terdapat hal-hal yang
melarang saham tersebut diperdagangkan, seperti suspend dan
pemalsuan saham.
5). Harga Penutup
Merupakan harga yang diminta oleh penjual dan pembeli pada
akhir bursa.
6).Harga tertinggi dan harga terendah
Merupakan harga penawaran tertinggi selama transaksi,
sedangkan harga terendah merupakan harga penawaran
terendah selama transaksi.
Indeks Harga Saham
Indeks harga saham, menurut Sunariah (2003:138) adalah catatan
terhadap perubahan-perubahan maupun pergerakan harga saham sejak
mulai pertama kali beredar sampai pada suatu saat tertentu. Penyajian
indeks harga saham dilantai bursa berdasarkan satuan angka dasar yang
telah disepakati .metodologi pencatatan dan penyajian informasi
berdasarkan angka indeks tersebut dapat dikembangkan dengan berbagai
variasi, sesuai dengan tujuan masing-masing. Dalam kerangka itulah
dikenal indeks harga saham individual, indeks harga saham gabungan
dan lain-lainnya. Berbagai penyajian informasi indeks bersifat spesifik
agar investor dapat memanfaatkannya dalam strategi investasi dibursa
saham.
c. Faktor-Faktor Mampengaruhi Harga
Menurut Usman (1990:161) faktor-faktor yang mempengaruhi
harga saham adalah faktor fundamental, faktor teknisi, faktor ekonomi,
sosial budaya dan politik.
Faktor fundamental merupakan informasi yang berkaitan dengan
kondisi perusahaan berupa kondisi internal perusahaan, industri sejenis
dan prospek perusahaan terdiri dari :
1). Kemampuan menejemen perusahaan
Investor harus mempunyai kemampuan mengenai kemampuan
manajemen perusahaan karena keberhasilan suatu perusahaan
sangat dipengaruhi oleh kemampuan, integritas dan
rofesionalisme manajemen.
2). Prospek dan perkembangan perusahaan
Investor harus mengetahui sejauh mana peranan perusahaan
dalam perekonomian nasional serta prospek pertumbuhannya,
yang dapat dilihat dari persaingan dengan industri sejenis.
3). Rentabilitas perusahaan
Investor perlu mengetahui rentabilitas atu kemampuan
menghasilkan keuntungan perusahaan mengingat beban resiko
yang melekat pada investasi yang dapat dilihat dari informasi
yang termuat dari informasi yang termuat dari laporan
keuangan.
4). Hak dan kewajiban investor
Bila investor telah membeli salah satu perusahaan maka ia harus
tetap siap menjadi salah satu pemilik perusahaan dan siap
menanggung resiko atas investasinya.
Faktor teknis adalah faktor yang berkaitan dengan informasi yang
mencerminkan kondisi perdagangan surat berharga dan volume
transaksi. Faktor tersebut antara lain:
a). Keadaan dan Kekuatan Pasar
Pemilihan surat berharga yang paling tepat dan jangka waktu
investasi dibutuhkan oleh keadaan pasar. Apabila pasar dalam
keadaan optimistis, maka tidak ada masalah lagi bagi investor
untuk memilih berbagai macam surat berharga. Sebaliknya dalam
keadaan kondisi pasr yang lesu. Maka investor jangka pendek
perlu mempertimbangkan pemilihan saham.
b). Frekuensi Kurs Surat Berharga
Hal ini berkaitan dengan keadaan surat berharga di masa lalu, dan
masa yang akan datang. Dengan mempelajari pergerakan harga
saham dari waktu ke waktu dapat dipakai untuk memprediksi
pergeseran harga saham di masa mendatang.
c) Volume Dan Frekuensi Transaksi
Berkaitan dengan aktif dan tidaknya saham di perdagangan di
Bursa, dengan melihat aktif atau tidaknya saham dapat di ketahui
likuiditas saham tersebut.
d. Penilaian dan Analisis Saham
Menurut Tandelilin (2001: 183) untuk menggambarkan saham atau
investasi dapat menggunakan 3 (tiga) jenis penilaian yaitu:
a) Pendekatan Nilai Buku
Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan
pembukuan perusahaan penerbitan saham (emiten)
b) Pendekatan nilai pasar
Nilai pasar adalah nilai saham dipasar, yang ditujukan oleh harga
saham tersebut dipasar.
c) Pendekatan nilai instrinsik
Pendekatan ini juga dikenal sebagai nilai teoritis yakni nilai saham
yang sebenarnya atau seharusnya terjadi.
Tujuan dilakukannya analisis saham terhadap saham-saham adalah
untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas terhadap kemampuan
perusahaan yang bersangkutan untuk tumbuh dan berkembang dimasa
mendatang. Menurut Husnan (2001: 315) untuk melakukan analisis dan
penilaian saham terdapat dua penilaian dasar yaitu analisis teknikal dan
fundamental.
a) Analisis Teknikal
Merupakan suatu teknik analisis sekuritas dengan
menggabungkan data histories perkembangan harga saham dan
volum perdagangan sebagai elemen utama. Analisis teknikal
merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan
pengamatam perubahan harga diwaktu lalu, dengan asumsi bahwa
harga saham mencerminkan informasi yang ditunjukkan oleh
perubahan harga lalu sebagai perubahan harga saham dan
mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang karena
analisis ini mendasarkan atas perubahan harga saham dimasa lalu
sebagai alat analisis utamanya adalah grafik atau chart yang akan
membantu untuk mengetahui trend harga saham.
b) Analisis Fundamental
Analisis fundamental digunakan untuk mengevaluasi
prospek masa mendatang, pertumbuhan kemampuan laba
perusahaan dengan kaitannya perekonomian secara makro,
ekonomi nasional, perkembangan bidang industri perusahaan dan
kondisi perusahaan itu sendiri.
Menurut Tandelilin (2001: 208) analisis fundamental dilakukan
secara Top Down untuk menilai prospek perusahaan yaitu :
Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi perlu dilakukan karena adanya kecenderungan
hubungan yang kuat antara peristiwa yang terjadi dilingkungan
ekonomi makro dan kinerja pasar modal. Sebagaimana nilai
investasi ditentukan oleh nilai kas yang diharapkan dan tingkat
return yang disyaratkan atas investasi tersebut yang nantinya juga
akan mencerminkan harga dari saham. Selain itu investor dalam
meramalkan perubahan pasar modal kedepan perlu mempelajari
perubahan-perubahan ekonomi yang telah terjadi dan perubahan
variabel-variabel ekonomi makro sebagai dasar bagi investor dalam
membuat keputusan investasi yang tepat dan menguntungkan.
(Tandelilin, 2001:216)
Analisis Industri
Dalam analisis industri, investor mencoba membandingkan kinerja
dari berbagai industri untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja
yang memberikan prospek paling menjanjikan atau sebaliknya.
Dengan mengetimasi tingkat keuntungan industri melalui
perhitungan nilai akhir yang berasal dari hasil perkalian EPS dan
PER suatu industri. Etimasi tingkat penjualan suatu industri
melalui daur hidup industri, analisis input-output serta hubungan
antara industri dengan ekonomi secara keseluruhan, mempelajari
persaingan dan return industri yang diharapkan serta mempelajari
hubungan antara earning multiplier untuk pasar. (Tandelilin,
2001:219)
Analisis Perusahaan
Tujuan analisis perusahaan ini adalah untuk mengetahui sahamsaham
manakah dalam industri terpilih yang paling
menguntungkan atau saham manakah yang harga pasarnya lebih
rendah dari nilai intrinsiknya, sehingga layak untuk dibeli. Serta
saham-saham manakah yang harga pasarnya lebih tinggi dari nilai
intrinsiknya , sehingga menguntungkan untuk dijual. Dalam
melakukan analisis perusahaan, investor mendasarkan pada 2
komponen utama dalam analisis fundamental yakni Earning Per
Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) selain itu juga untuk
menilai prospek perusahaan dimasa mendatang adalah dengan
melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan untuk
itu digunakan rasio profitabilitas yakni Return On Assets (ROA) dan
Return On Equity (ROE), jika nilai intrinsik saham sudah dietimasi
selanjutnya dibandingkan dengan harga pasarnya.(Tandelilin,
2001:231)
3. Studi Peristiwa (Event Study)
Event Study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar
terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipuplikasikan sebgai suatu
pengumuman (Jogianto, 2003:392). Pengujian reaksi pasar terhadap
adanya suatu peristiwa dapat dilakukan untuk menguji efisiensi pasar .
pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar
dari suatu peristiwa. Jika peristiwa mengandung informasi ekonomi,
maka diharapkan pasar akan bereaksi pada saat pengumuman tersebut
diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan
harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi pasar dapat diukur
dengan menggunakan return sebagai perubahan harga atau dengan
menggunakan abnormal return. Jika pasar modal memberikan abnormal
return, maka dapat dikatakan bahwa peristiwa tersebut mengandung
informasi ekonomi, dan sebaliknya jika pasar modal tidak memberikan
abnormal return , berarti informasi yang diberikan ke pasar tersebut tidak
mengandung informasi ekonomi (Anggin, 2006:231)
Dengan demikian dikatakan bahwa suatu peristiwa akan direspon
positif oleh pasar jika peristiwa tersebut dapat memberikan return kepada
pasar. Tampak bahwa sebenarnya event study dapat dikatakan untuk
melihat reaksi pasar modal (dengan pendekatan harga saham) terhadap
suatu peristiwa tertentu.(Hamidi, 2008:43)
Langkah-langkah dalam desain event study, meliputi beberapa
tahapan berikut :
1. Identifikasi peristiwa atau pengumuman yang kemungkinan
memiliki dampak signifikan terhadap perubahan harga saham
2. Merumuskan hipotesis berdasarkan tinjauan literatur
3. Menentukan perusahaan yang akan dijadikan sampel
4. Menentukan rentang waktu pengamatan
5. Menghitung variabel diukur disekitar terjadinya suatu
peristiwa
6. Menguji signifikan variabel diukur disekitar peristiwa atau
pengumuman dengan menggunakan T-test (Supramono,
2003:221)
4. Tinjauan Islam Mengenai Investasi Pada Bursa Saham
Harta sebagai salah satu titipan Allah yang harus dikelola dengan
baik dan profesional berdasarkan pengetahuan sebagaimana firman Allah
pada Q.S An-Nisa :5
Artinya : Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum
sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan
Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil
harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik . (Q.S An-Nisa : 5)
Berdasarkan firman Allah, hendaknya manusia dapat mengelola
dengan baik harta yang di amanahkan Allah kepadanya dikelola secara
baik dan dengan pengetahuan sehingga tidak menyalahi anjuran agama.
Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam
perekonomian dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang
menggunakan institusi pasar modal sebagai media untuk menyerap
investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya.
Menurut Dewan Syariah Nasioanal (DSN), saham adalah suatu
bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria syariah
dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa. Bagi
perusahaan yang modalnya diperoleh dari saham merupakan modal
sendiri. Dalam struktur permodalan khususnya untuk perusahaan yang
berbentuk Perseroan Terbatas (PT), pembagian modal menurut undangundang
terdiri:
1. Modal dasar, yaitu modal pertama sekali perusahaan didirikan.
2. Modal ditempatkan, maksudnya modal yang sudah dijual dan
besarnya 25% dari modal dasar.
3. Modal disetor, merupakan modal yang benar-benar telah disetor
yaitu sebesar 50% dari modal yang telah ditempatkan.
4. Saham dalam portepel yaitu modal yang masih dalam bentuk
saham yang belum dijual atau modal dasar dikurangi modal
ditempatkan. (Wawan, 2007:3)
Transaksi efek yang Dilarang berdasarkan keputusan dewan
syari ah nasional BAB V pasal 5 NO: 40/ DSN-MUI/ X/ 2003 adalah sebagi
berikut:
1. Pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehatihatian
serta tidak diperbolehkan melakukan spekulasi dan
manipulasi yang di dalamnya mengandung unsur dharar, gharar,
riba, maisir, risywah, maksiat dan kezhaliman.
2. Transaksi yang mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir,
risywah, maksiat dan kezhaliman sebagaimana dimaksud yaitu
melakukan penawaran palsu;
3. Bai al-ma dum, yaitu melakukan penjualan atas barang (Efek
Syariah) yang belum dimiliki (short selling);
4. Insider Trading, yaitu memakai informasi orang dalam untuk
memperoleh keuntungan atas transaksi yang dilarang;
2. Menimbulkan informasi yang menyesatkan;
3. Margin trading, yaitu melakukan transaksi atas Efek Syariah
dengan fasilitas pinjaman berbasis bunga atas kewajiban
penyelesaian pembelian Efek Syariah tersebut; dan
4. Ihtikar (penimbunan), yaitu melakukan pembelian atau dan
pengumpulan suatu Efek Syariah untuk menyebabkan
perubahan harga Efek Syariah, dengan tujuan mempengaruhi
Pihak lain;
5. Dan transaksi-transaksi lain yang mengandung unsur-unsur
diatas.
Secara umum syari ah menghendaki kegiatan ekonomi yang halal
baik dari produk yang menjadi investasi. Sehingga menurut Syahatah dan
Fayyad (2004:17) dari segi boleh tidaknya , bertransaksi saham terbagi
menjadi tiga macam :
1) Saham perusahaan yang beroperasi dalam hal-hal yang halal dan
baik, modalnya bersih dari riba dan pencucian harta kotor serta
tidak memberikan salah satu pemengang sahamnya keistimewaan
materi atas pemegang saham lainnya. Menanam saham pada
perusahaan seperti ini adalah boleh secara syar i, bahkan sangat
dianjurkan dan disenangi (sunnah), karena adanya manfaat yang
diraih dan kerusakan bisa dihindari dengan saha tersebut.
Perdagangan (jual-beli) saham-saham perusahaan tersebut,
publikasi saham dan pendaftaran serta keuntungannya adalah
diperbolehkan.
2) Saham perusahaan yang beroperasi dalam hal yang diharamkan
atau menjijikkan, atau modalmya merupakan harta haram dari
manapun asalnya, atau perusahaan tersebut memberikan
keistimewaan materi bagi sebagian pemengang saham seperti
keistimewaan dalam bentuk pengambilan modal lebih dulu ketika
perusahaan silikuidasi atau keistimewaan atas hak tertentu dalam
keuntungan (deviden). Semua yang disebutkan diatas diharamkan
secara syar i, sehingga tidak boleh menanamkan saham dalam
perusahaan-perusahaan seperti itu.
3) Saham perusahaan yang bercampur anrtara halal dan haram,
seperti jika aktivitas dan modal tersebut halal, hanya saja
perusahaan tersebut menggunakan pinjaman ribawi unruk
mendanai sebagian aktivitasnya, atau operasional perusahaan
tersebut berdasarkan akad-akad yang haram. Jenis saham ini
menimbulkan perbedaaan dikalangan fuqaha kontemporer yang
akhirnya menetapkan :
a) Haram bagi pengelola dan penanggung jawab perusahaan
tersebut sengaja bermuamalah dengan sesuatu yang haram
tanpa ada darurat yang hakiki. Jika ada darurat maka
muamalah tersebut dilakukan dengan kadar daruratnya.
b) Boleh bertransaksi dalam saham perusahaan jika mayoritas
hartanya halal dan aktivitasnya halal, walaupun yang lebih
hati-hati adalah menjauhkan diri darinya.
c) Shadaqah atas keuntungan dari perusahaan tersebut unruk
kemaslahatan umum sesuai dengan kadar harta haramnya.
d) Membeli saham dengan tujuan merubahnya kearah halal
murni dengan keikutsretaannya dalam operasional
perusahaan.
e) Bagi orang islam tidak boleh ikut serta dalam saham
perusahaan yang diharamkan.
Terbentuknya Harga Saham
Harga saham menurut Karim (2001:160) yang dikutip oleh
Jirjis (2006:36) Ibnu Taimyyah berpendapat bahwa harga
ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan dipasar.
Karena naik turunnya harga tidak selalu disebabkan oleh tindakan
tidak adil dari sebagian orang yang terlibat dalam transaksi,
intensitas besarnya permintaan, kelangkaan atau melimpahnya
barang, kondisi kepercayaan, serta diskonto dari pembayaran
akan tetapi bisa jadi akibat inefisiensi jumlah permintaan atau
tekanan pasar .
Berkaitan dengan hal produk atau obyek investasi maka jual beli
saham dapat dilakukan berdasarkan prinsip musyarokah sebagaimana
keputusan Dewan Syaria ah Nasional No.08/ DSN-MUI/IV/2000. dan jual
beli saham dikatakan sah apabila dzat dari saham tersebut adalah tidak
haram dan pemindahan sertifikat atau saham kepada pihak lain haruslah
melalui persetujuan semua pihak yang terlibat dalam melakukan akad
syirkah.
Adapun prinsip-prinsip dasar saham secara syari ah adalah :
1. Bersifat musyarakah jika saham ditawarkan secara private
2. Bersifat mudharabah jika saham ditawarkan pada public
3. Tidak boleh ada pembedaan jenis saham karena risiko harus
ditanggung semua pihak
4. Seluruh keuntungan akan dibagi hasil, dan jika terjadi kerugian
akan dibagi rugi setelah dilikuidasi
5. Investasi pada saham tidak dapat dicairkan dari usaha atau
proyek yang bersangkutan kecuali dalam keadaan bangkrut atau
dialihkan lewatb jual beli investasi
C. Kerangka Berpikir
Reaksi Harga Saham
Saat
Pemilihan
Indikator
1. Abnormal Return
2. Average Abnormal Return
3. Cummulative Average
Abnormal Return
Pemilihan Presiden
Amerika Serikat
Sebelum
Pemilihan
Setelah
Pemilihan
Analisis Reaksi Saham
Pengujian Hipotesis
Dengan menggunakan
paired sample t test, uji t
Hasil dan
pembahasan
D. Pengujian Hipotesis
Penelitian in menggunakan Paired sample t-tes, uji T, yaitu dua
populasi yang diamati secara berpasangan pada setiap pengamatan,
dimana dua populasi berpasangan itu dimiliki oleh suatu data yang
sifatnya sebelum dan sesudah sehingga setiap obyek yang diamati
sebelum event dan setelah event
Menentukan hipotesis
Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari peristiwa pemilihan
presiden terhadap variable abnormal return, AAR, dan CAAR
Ha: Ada, terdapat perbedaan yang signifikan dari peristiwa pemilihan
presiden terhadap variable abnormal return, AAR, dan CAAR
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini meneliti industri energi yang telah listing di Bursa
Efek Indonesia(BEI), periode penelitian yang digunakan adalah Oktober,
November, dan Desember 2009. Data saham harian diakses dari Financial
Laboratory, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Malang. Data
yang diperoleh kemudian diolah peneliti.
B. Jenis Dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan studi
peristiwa (event study). Menurut Jogiyanto (2003:410), studi peristiwa
merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa
yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat
digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari
suatu pengumuman dan dapat digunakan untuk menguji efisiensi pasar
berbentuk setengah kuat. Dalam penelitian ini studi peristiwa yang akan
diuji kandungan informasinya adalah pemilihan presiden Amerika
Serikat, 4 November 2009 terhadap reaksi harga saham perusahaanperusahaan
energi yang listing di Bursa Efek Indonesia.Pendekatan
penelitian ini adalah kuantitatif, dimana peneliti mencoba untuk
41
mejelaskan hubungan yang signifikan antara variabel independent
dengan variabel dependent melalui uji statistik.(Jogiyanto, 2003: 35).
C. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian, jika meneliti semua
elemen yang ada diwilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi
atau studi sensus. Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin
melihat semua liku-luku yang ada dalam populasi. (Suharsimi, 2002 :108)
Berikut ini adalah populsi yang digunakan sebagai obyek penelitian ini :
Tabel 3.1
Perusahaan Energi yang listing di Bursa Efek Indonesia
Pada tahun 2008
No Industri Kode Emiten
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pertambangan Batu
Bara
Pertambangan Batu
Bara
Pertambangan Batu
Bara
Pertambangan Batu
Bara
Pertambangan Batu
Bara
Pertambangan Batu
Bara
Pertambangan Batu
Bara
Pertambangan Batu
Bara
Pertambangan Batu
Bara
ADRO
ATPK
BYAN
KKGI
PKPK
PTRO
PTBA
ITMG
PGAS
Adaro Energy Tbk
ATPK Resources Tbk
Bayan Resources Tbk
Resources Alam Indonesia Tbk
Perdana Karya Perkasa Tbk
Petrosea Tbk
Tambang Batu Bara Bukit Asam
Indo tambang Raya Megah Tbk
Perusahaan Gas Negara Tbk
10
11
12
13
Pertambangan Minyak
Dan Gas Bumi
Pertambangan Minyak
Dan Gas Bumi
Pertambangan Minyak
Dan Gas Bumi
Pertambangan Minyak
Dan Gas Bumi
ELSA
RUIS
MEDC
ENRG
Elnusa Tbk
Radiant Utama Interinsco Tbk
Medco Energi Internasional Tbk
Energi Mega Persada Tbk
14
15
16
17
Pertambangan Logam
Dan Mineral Lainnya
Pertambangan Logam
Dan Mineral Lainnya
Pertambangan Logam
Dan Mineral Lainnya
Pertambangan Logam
Dan Mineral Lainnya
CITA
INCO
TINS
BUMI
Cita Mineral Investindo Tbk
International Nickel Ind Tbk
PT Timah Tbk
Bumi Resources Tbk
18
19
20
Pertambangan Ba
tu-Batuan
Pertambangan Ba
tu-Batuan
Pertambangan Ba
tu-Batuan
CNKO
CTTH
DWA
Central Korporindo Int I Tbk
Citatah Industri Marmer
PT Darma Henwa Tbk
Sumber ; KOMPAS, 27 November 2008, hal 22
D. Sumber Data Dan Teknik Pengumpulannya
1) . Sumber Data
Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yaitu data
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara atau diperoleh dan dicatat pihak lain (Indriantoro Dan Supomo,
2002:147). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa jumlah volume saham yang beredar untuk masing-masing saham
yang menjadi populasi selama periode penelitian dan harga saham
penutup untuk menghitung return ekspektasi.
2) Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini data diperoleh dengan mengamati dokumendokumen
yang terkait dengan obyek penelitian. Selain dengan
mengumpulkan data berupa dokumen-dokumen, peneltian ini juga
menggunakan referensi pustaka atau buku-buku yang menjadi landasan
teori yang berkaitan dengan proses penelitian.
E. Definisi Operasional Variabel
Devinisi operasional variabel adalah suatu devinisi yang diberikan
pada suatu fariabel dengan cara memberikan arti ataupun memberikan
operasional yang diperlukan untukmengukur variabel tersebut.
1). News adalah semua berita yang beredar di tengah masyarakat yang
menyangkut berbagai berita ekonomi, sosial, politik , keamanan dan
lain-lain.
2). Harga saham adalah harga jual dari investor yang satu dengan lain
sedangkan harga pasar terjadi setelah saham tersebut dicatat di bursa
efeek pada pasar sekunder . Jadi harga saham yang diterbiitkan
setiap harinya adalah harga pasar.
3). Abnormal Return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya
terjadi terhadap return normal.
4). Average Abnormal Return (AAR) merupakan abnormal return dari
semua jenis saham yang sedang dianalisis secara harian. AAR dapat
menunjukkan reaksi paling kuat, baik positif maupun negatif dari
keseluruhan jenis saham pada hari-hari tertentu selama window period.
5). Cummulative Average Abnormal Return (CAAR) merupakan kumulatif
harian Average Abnormal Return mulai dari hari pertama sampai
dengan hari-hari berikutnya.
F. Model Analisis Data
Analisis data merupakan bagian terpenting dalam penelitian
dimana data yang telah diperoleh akan dianalisis untuk mendapatkan
kemudahan dalam pemahaman dan interprestasi data . analisis kuantitatif
digunakan dalam serangkaian kegiatan anaisis data yang dinyatakan
dalam bentuk angka-angka dengan cara mengklasifikasikan, melakukan
perhitungan dan membandingkan data-data tersebut untuk kemudian
disimpulkan (Suharsimi, 2002:213)
Tahapan-tahapan dalam penelitian ini adalah
1). Abnormal Return adalah merupakan kelebihan dari return yang
sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal
merupakan return yang diharapkan investor. Adapun rumus
abnormal return adalah:
RTNit = Ri.t E (Ri.t)
Keterangan :
RTNit : return tidak normal pada sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke T
E(Ri.t) :return ekpektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke t
Ri.t : return sesungguhnya pada periode ke t
2). Average Abnormal Return
Menguji rata-rata return tidak normal seluruh sekuritas untuk tiaptiap
hari di periode peristiwa. Rata-rata return tidak normal untuk
hari ke-t dapat dihitung berdasarkan :
RRTNt =
k
i t
RTNi,t
k
Keterangan :
RRTNt = Rata-rata return tidak normal (Average Abnormal Return)
pada hari ke-t
RTNI,t = Return tidak normal (Abnormal Return) untuk sekuritas ke-i
pada hari ke-t
K = Jumlah Sekuritas
3). Cummulative Average Abnormal Return
Akumulasi rata-rata return tidak normal merupakan penjumlahan
rata-rata return tidak normal (Average Abnormal Return) , dapat
dihitung dengan rumus :
ARRTNt =
t
c t
RRTNa
Keterangan :
ARRTNt = Rata-rata return tidak normal (Average Abnormal Return)
pada hari ke-t
RRTNa = Rata-rata return tidak normal pada hari ke-a yaitu mulai
t (hari awal window period) sampai hari ke-i
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Paparan Data Hasil Penelitian
Analisis Event Study
a.Abnormal Return dan Average Abnormal return
Abnormal Return dapat terjadi pada setiap jenis saham, yakni selisih
antara return aktual dan return ekspektasi yang dihitung secara harian.
Sedangkan. Average abnormal Return merupakan rata-rata Abnormal Return
dari semua jenis saham yang dianalisis harian. AAR akan menunjukkan
reaksi paling kuat, baik positif maupun negatif dari keseluruhan jenis
saham.
Dalam penelitian ini terdapat 7 hari sebelum adanya peristiwa
menunjukkan angka positif yaitu pada t-1 sampai dengan t-5, angka
positif juga terjadi pada t-7 dan t-9, bahkan pada saat terjadinya peristiwa
(t0) angka AAR menunjukkan angka positif sampai setelah peristiwa
terpilihnya presiden Obama (t+1) . sedangkan angka negatif hanya terjadi
dalam 7 hari saja mulai sebelum, saat maupun setelah peristiwa pemilihan
presiden yaitu t-6, t-8 , t-10, t+2, t+5 dan t+6. Selebihnya seperti yang
terlihat pada tabel. Selebihnya seperti yang terlihat pada tabel berikut :
46
Tabel 4.1
Hasil Perhitungan AAR
T Nilai Event T Nilai
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
-0.02077
0.008794
-0.03009
0.008496
-0.01963
0.029738
0.007133
0.036529
0.013063
0.01909
0.003668 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0.010967
-0.02215
0.024833
-0.02435
-0.0023
-0.02494
0.007898
0.058113
0.002671
0.05872
0.000524 0.000895
Sumber: data diolah peneliti, 2009
Berdasarkan tabel tersebut AAR tertinggi terjdi pada terjadi pada
t+10 yaitu sebesar 0,05872 dan angka terendah selama periode penelitian
yaitu t-6 -0.01963.
b. Cummulative Abnormal Return (CAAR)
Cummulative Abnormal Return (CAAR) merupakan kumulatif harian
AAR mulai dari hari pertama sampai dengan hari-hari berikutnya. Dari
CAAR harian ini dapat diketahui kenaikan atau penurunan yang terjadi,
sehingga dampak positif maupun negatif dapat diketahui.
Tabel 4.2
Hasil perhitungan CAAR
T Nilai Event T Nilai
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0.145477
0.166249
0.157454
0.187546
0.17905
0.198677
0.168939
0.161806
0.125277
0.112214
0.093124 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0.089455
0.078489
0.10064
0.075807
0.100157
0.10246
0.127402
0.119504
0.061391
0.05872
0.016027 0.00914
Sumber : datadiolah peneliti, 2009
Berdasarkan tabel terlihat perbedaan sebelum, saat dan setelah
peristiwa pemilihan presiden Amerika Serikat , dimana sebelum peristiwa
pasar bereaksi positif 0,112214 menjadi positif 0,093124 pada saat
pemilihan presiden dan CAAR terus menurun sampai t+2, hingga akhir
peristiwa CAAR bergerak secara fluktuatif.
4. Uji Hipotesis
Paired Sample T Test
Yaitu dua populasi yang diamati secara berpasangan pada setiap
pengamatan, dimana dua populasi berpasangan itu dimiliki oleh suatu
data yang sifatnya sebelum dan sesudah sehingga setiap obyek yang
diamati sebelum event dan setelah event. Menentukan hipotesis :
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari peristiwa pemilihan
Presiden Amerika Serikat terhadap AAR dan CAAR
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan dari peristiwa pemilihan Presiden
Amerika Serikat terhadap AAR dan CAAR
Jika signifikan T<0 data-blogger-escaped--0.330="" data-blogger-escaped-.05="" data-blogger-escaped-0.000524="" data-blogger-escaped-0.000895="" data-blogger-escaped-0.000="" data-blogger-escaped-0.05="" data-blogger-escaped-0.749="" data-blogger-escaped-0.794="" data-blogger-escaped-1.="" data-blogger-escaped-10="" data-blogger-escaped-12.0="" data-blogger-escaped-2.="" data-blogger-escaped-2009="" data-blogger-escaped-2tailed="" data-blogger-escaped-4.3="" data-blogger-escaped-4.4="" data-blogger-escaped-9.178="" data-blogger-escaped-:="" data-blogger-escaped-a.average="" data-blogger-escaped-aar="" data-blogger-escaped-abnormal="" data-blogger-escaped-adalah="" data-blogger-escaped-amerika="" data-blogger-escaped-artinya="" data-blogger-escaped-bantuan="" data-blogger-escaped-begitu="" data-blogger-escaped-berikut="" data-blogger-escaped-besar="" data-blogger-escaped-besarnya="" data-blogger-escaped-caar="" data-blogger-escaped-dan="" data-blogger-escaped-dari="" data-blogger-escaped-data="" data-blogger-escaped-dengan="" data-blogger-escaped-dibagi="" data-blogger-escaped-dilakukan="" data-blogger-escaped-diolah="" data-blogger-escaped-diperoleh="" data-blogger-escaped-diterima="" data-blogger-escaped-ditolak="" data-blogger-escaped-event="" data-blogger-escaped-for="" data-blogger-escaped-ha="" data-blogger-escaped-hari="" data-blogger-escaped-hasil="" data-blogger-escaped-ho="" data-blogger-escaped-jadi="" data-blogger-escaped-juga="" data-blogger-escaped-keterangan="" data-blogger-escaped-lebih="" data-blogger-escaped-maka="" data-blogger-escaped-memperoleh="" data-blogger-escaped-menggunakan="" data-blogger-escaped-menjumlahkan="" data-blogger-escaped-nilai="" data-blogger-escaped-no="" data-blogger-escaped-pairet="" data-blogger-escaped-parametrik="" data-blogger-escaped-pemilihan="" data-blogger-escaped-peneliti="" data-blogger-escaped-pengujian="" data-blogger-escaped-penjumlahan="" data-blogger-escaped-perbedaan="" data-blogger-escaped-peristiwa.="" data-blogger-escaped-peristiwa="" data-blogger-escaped-presiden="" data-blogger-escaped-rata-rata="" data-blogger-escaped-return="" data-blogger-escaped-sample="" data-blogger-escaped-sebagai="" data-blogger-escaped-sebelum="" data-blogger-escaped-sehingga="" data-blogger-escaped-seluruh="" data-blogger-escaped-serikat.="" data-blogger-escaped-sesudah="" data-blogger-escaped-setelah="" data-blogger-escaped-sig.t="" data-blogger-escaped-sig="" data-blogger-escaped-signifikan="" data-blogger-escaped-spss="" data-blogger-escaped-statistik="" data-blogger-escaped-sumber:="" data-blogger-escaped-sumber="" data-blogger-escaped-t="" data-blogger-escaped-tabel="" data-blogger-escaped-taraf="" data-blogger-escaped-terdapat="" data-blogger-escaped-terhadap="" data-blogger-escaped-test="" data-blogger-escaped-thitung="" data-blogger-escaped-tidak="" data-blogger-escaped-ttabel="" data-blogger-escaped-uji="" data-blogger-escaped-untuk="" data-blogger-escaped-variabel="" data-blogger-escaped-versi="" data-blogger-escaped-windous="" data-blogger-escaped-yaitu="" data-blogger-escaped-yang="">0.05 dan Thitung -0.330 < Ttabel , maka AAR menerima
hipotesis Ho yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari periode
sebelum dengan periode sesudah peristiwa.
b.Cummulativ Average Abnormal Return
Nilai rata-rata CAAR sebelum peristiwa diperoleh dari
menjumlahkan nilai CAAR sebelum peristiwa dan dibagi 10 hari, begitu
juga untuk memperoleh rata-rata CAAR sesudah peristiwa ,
menggunakan penjumlahan seluruh CAAR setelah peristiwa dan dibagi
10 hari sehingga diperoleh nilai rata-rata sebelum dan sesudah event
sebagai berikut ;
Tabel 4.5
Rata-rata CAAR sebelum dan setelah
Sebelum Setelah
0.016027 0.00914
Sumber : data diolah peneliti, 2009
Jadi rata-rata sebelum peristiwa lebih besar dibandingkan dengan
rata-ratasesudah peristiwa. Rata-rata yang diperoleh sebelum peristiwa
yaitu 0.01627 sedangkan sesudah 0.00914. dengan Sig.T 0.000<0 data-blogger-escaped-.05="" data-blogger-escaped-9.178="" data-blogger-escaped-dan="" data-blogger-escaped-thitung=""> Ttabel , maka CAAR menolak Ho dan menerima Ha berarti
terdapat perbedaan yang signifikan pada CAAR sebelum dan sesudah
peristiwa pemilihan Presiden Amerika. Dengan demikian informasi ini
diserap oleh pasar secara bertahap.
Pengujian Uji T
Dengan menentukan hipotesis
Ho : Tidak adanya pengaruh yang signifikan dari peristiwa pemilihan
Presiden terhadap abnormal return
Ho : Tidak adanya pengaruh yang signifikan dari peristiwa pemilihan
Presiden terhadap abnormal return
Jika Ho ditolak atau Ha diterima bila thitung> ttabel, dengan
signifikan 0.05 hasil dari perhitungan diatas dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4.6
Abnormal return dan Thitung
T AAR Thitung Ttabel Keterangan
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
-0.02077
0.008794
-0.03009
0.008496
-0.01963
0.029738
0.007133
0.036529
0.013063
0.01909
0.003668
0.010967
-0.02215
0.024833
-0.02435
-0.0023
-0.02494
0.007898
0.058113
0.002671
0.05872
-3.7894
0.4336
-5.7223
0.9874
-2.0345
3.6752
0,8298
3.2002
2.0452
2.1029
0,9544
2.0062
-4.7662
3.0452
-3.8667
-0.4899
-3.7552
0.9667
6.2322
0.8997
7.5432
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
2.7040
Sig. Negatif
Tidak sig.
Sig. Negatif
Tidak sig
Tidak sig
Sig positif
Tidak sig
Sig positif
Tidak sig
Tidak sig
Tidak sig
Tidak sig
Sig negatif
Sig positif
Sig negatif
Tidak sig
Tidak sig
Tidak sig
Sig positif
Tidak sig
Sig positif
Sumber : data diolah peneliti, 2009
Dari uji yang digunakan dengan menggunakan uji T ,Abnormal
Return terdapat beberapa hari signifikan positif yaitu 2 hari pada sebelum
event dan 2 hari sesudah event, itu menandakan bahwa dengan adanya
peristiwa pemilihan presiden pasar sudah mengetahui informasi akan
terpilihnya Obama sebagai presiden.
Sementara itu signifikan negatif terhadap Abnormal Return juga terjadi
beberapa kali pada sebelum maupun setelah peristiwa ini menandakan
para pelaku pasar dalam posisi menunggu sehingga mereka masih
mempertimbangkan keputusan yang akan diambil untuk melakukan
transaksi jual maupun beli untuk jangka waktu panjang.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hubungan pemistiwa pemilihan presiden Amerika sebelum, saat
dan setelah terhadap Abnormal Return
Temuan penelitian menunjukkan bahwa peristiwa pemilihan
Presiden memiliki pengaruh terhadap Abnormal Return, baik sebelum
peristiwa, saat peristiwa maupun setelah terjadi peristiwa. Sebelum
terjadinya peristiwa terdapat beberapa hari yang menunjukkan adanya
pengaruh signifikan negatif dan signifikan positif, begitu juga setelah
peristiwa pemilihan presiden nilai Abnormal Return masih menunjukkan
nilai signifikan negatif, karena dalam peristiwa ini pasar sudah
mengetahui informasi. Temuan penelian ini menguatkan temuan peneliti
terdahulu Roihana (2007) bahwa dengan adanya peristiwa-peristiwa yang
insidentil akan memberikan informasi kepada pelaku pasar, sehingga
pelaku pasar sudah mengantisipasi kemungkinan dampak yang akan
ditimbulkan terhadap suatu peristiwa tersebut.
Pada saat terjadinya peristiwa Abnormal Return menunjukkan
pengaruh yang tidak signifikan, temuan ini menguatkan peneliti
terdahulu Roihana (2007) bahwa pada posisi ini (saat terjadinya peristiwa)
pelaku pasar banyak yang melakukan wait and see (menunggu dan
melihat), dengan tidak melakukan transaksi dalam jangka panjang.
Pada peristiwa pemilihan presiden Amerika berdasarkan hasil
penelitian memiliki nilai ekonomis terbukti dengan adanya Abnormal
Return disekitar peristiwa pemilihan. Temuan ini mendukung pernyataan
Anwar (2004) bahwa, dalam pasar yang efisien, harga akan berubah pada
saat informasi di umumkan yang ditandai dengan Abnormal Return, dan
selanjutnya harga akan kembali menuju harga keseimbangan yang baru,
yang berarti tidak ada satu investor yang dapat memeperoleh Abnormal
Return. Apabila itu terjadi, maka informasi yang di umumkan akan
memiliki kandungan informasi dan merupakan informasi yang bernilai
ekonomis.
Hubungan peristiwa pemilihan Presiden Amerika terhadap Average
Abnormal Return
Analisis AAR ,Berdasarka hasil penelitian menunjukkan peristiwa
pemilihan Presiden Amerika berpengaruh tidak secara signifikan
terhadap Average Abnormal Return (AAR), karena jauh-jauh hari sebelum
peristiwa ini terjadi pelaku pasar sudah mengantisipasi adanya reaksi
yang akan ditimbulkan terhadap peristiwa tersebut.
Ini dibuktikan dengan adanya AAR yang terdapat pada t-10 ,
untuk hari-hari selanjutnya terdapat penurunan AAR , hal ini berkaitan
dengan penghitungan suara yang masih belum selesai sampai pada t+7
sehingga pada posisi ini investor biasanya melakukan window dressing
atau wait and see, pasar kembali bergairah dengan semakin naiknya AAR
sampai dengan t+10 disaat pengumuman terpilihnya Obama sebagai
presiden Amerika.
Hasil pengujian terhadap Average Abnormal Return , menunjukkan
secara signifikan tidak berpengaruh, ini dikarenakan sebelum adanya
peristiwa para pelaku pasar sudah antisipasi dan mereka lebih suka
berinvestasi dengan dollar, karena kekhawatiran pelaku pasar atas krisis
finansial global mendorong mereka membeli dollar AS. Temuan ini juga
memperkuat temuan peneliti terdahulu Roihanah (2007) dan Dwi (2006)
bahwa, sebelum adanya peristiwa insidentil para pelaku pasar sudah
memiliki antisipasi untuk tidak bertransaksi secara besar-besaran karena
mereka memiliki alternative lain untuk investasinya, dikarenakan mereka
masih menunggu kelanjutan dari peristiwa tersebut.
Hubungan peristiwa pemilihan Presiden terhadap Cummulative
Average Abnormal Return
Abnormal terjadi karena pasar menanggapi informasi dengan
sentimen positif sehingga hanya beberapa hari saja terjadi Abnormal
Return, terbukti hasil dari variabel-variabel penelitian menunjukkan
secara signifikan tidak terdapat pengaruh. Tetapi salah satu variabelvariabel
tersebut yaitu variabel CAAR (Cummulativ Average Abnormal
Return) terdapat pengaruh, ditunjukkan dengan sebelum adanya
peristiwa menunjukkan angka yang positif, sementara pada saat tejadinya
event CAAR terus menurun hingga sesudah adanya event nilai CAAR
menunjukkan penurunan.
Sedangkan hasil pengujian Cummulative Average Abnormal Return
(CAAR) menunjukkan sebaliknya, variabel ini menunjukkan pengaruh
yang cukup signifikan, walaupun para pelaku pasar sudah memiliki
antisipasi jauh-jauh hari sebelum adanya peristiwa ini dengan memiliki
alterrnatif lain dalam berinvestasi akan tetapi dengan adanya pemilihan
presiden ini pasar menunjukkan adanya respon negatif, biasanya kondisi
yang demikian disebabkan oleh pelaku pasar yang menginginkan
keuntungan yang lebih dengan adanya peristiwa yang bersifat insidentil.
Temuan ini menguatkan temuan penelitian Millah (2005) dan Dwi (2006)
bahwa dengan adanya peristiwa insidentil pasar biasanya selalu
memeberikan respon negatif yang kemungkinan ini hanya dilakukan oleh
spekulan yang menginginkan adanya capital gain yaitu mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya dalam waktu yang singkat dengan
melakukan aksi short selling.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Secara umum
peristiwa pemilihan presiden Amerika berpengaruh karena peristiwa
tersebut tetap saja direspon oleh pasar sehingga menimbulkan reaksi.
Terbukti ditemukannya Abnormal Return sebelum peristiwa ini , hal ini
menunjukkan pasar cukup sensitif dengan informasi yang ada dan
memberikan kepercayaan pada tindakan para pelaku pasar dalam
pengambilan keputusan.
Menurut Dewan Syariah Nasioanal (DSN), saham adalah suatu
bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria syariah
dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa. pelaksanaan
transaksi saham harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta
tidak diperbolehkan melakukan spekulasi dan manipulasi yang di
dalamnya mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat
dan kezhaliman.
Tindakan-tindakan yang melanggar syariah seperti adanya
spekulasi, sehingga menyebabkan harga saham menjadi tidak wajar
secara langsung praktek jual-beli saham dilakukan dengan unsur gharar
atau penipuan. fluktuasi harga saham yang dipengaruhi oleh adanya
pelaku pasar yang menginginkan keuntungan yang lebih dengan
melalakukan aksi short selling termasuk perbuatan menipu karena para
pelaku pasar melakukan penjualan efek yang belum dimilikimya.
Dalam Islam spekulasi dilarang, bukan karena ketidak pastian yang
ada dihadapannya, melainkan cara pelaku pasar yang memanfaatkan
ketidak pastian itu. Di Pasar modal, larangan syari ah di atas seharusnya
diimplementasikan, sehingga dapat mencegah praktek spekulasi, riba,
gharar, dan maysir. Salah satunya adalah dengan menetapkan jangka
waktu memegang saham minimum, dengan demikian saham tidak bisa
dijual setiap saat. dalam hadist Rasulullah SAW
: ) (
Artinya : Dari abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah melarang jual-beli hashah
dan jual beli gharar (HR.Muslim)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan pengujian hipotesis
terhadap variabel-variabel dengan uji T dan pairet sample T test, serta
berbagai pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Hubungan Abnormal Return sebelum, saat dan setelah pemilihan
presiden Amerika.
a) Sebelum dan Sesudah Peristiwa
Baik sebelum maupun sesudah peristiwa hasil penelitian
menunjukkan peristiwa pemilihan presiden menunjukkan pengaruh
terhadap Abnormal Return. Sebelum terjadinya peristiwa terdapat
beberapa hari yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan
negatif dan signifikan positif, begitu juga setelah peristiwa pemilihan
presiden nilai Abnormal Return masih menunjukkan nilai signifikan
negatif, karena dalam peristiwa ini pasar sudah mengetahui
informasi.
b) Saat peristiwa
Pada saat terjadinya peristiwa Abnormal Return menunjukkan
pengaruh yang tidak signifikan, karena pada posisi ini pelaku pasar
banyak yang melakukan wait and see (menunggu dan melihat),
dengan tidak melakukan transaksi dalam jangka panjang.
2. Hubungan CAAR dan AAR sebelum dan setelah pemilihan presiden
a) Besarnya rata-rata AAR sesudah peristiwa yaitu 0.000895, dengan
Sig.T 0.794>0.05 dan Thitung -0.330 < Ttabel , maka AAR menerima
hipotesis Ho yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari
periode sebelum dengan periode sesudah peristiwa. Hal ini
dikarenakan pelaku pasar sudah mengantisipasi dengan adanya
peristiwa pemilihan presiden.
b) Rata-rata CAAR yang diperoleh sebelum peristiwa yaitu 0.01627
sedangkan sesudah 0.00914. dengan Sig.T 0.000<0 data-blogger-escaped-.05="" data-blogger-escaped-9.178="" data-blogger-escaped-dan="" data-blogger-escaped-thitung=""> Ttabel , Maka CAAR menolak Ho dan menerima Ha
berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada CAAR sebelum
dan sesudah peristiwa pemilihan Presiden Amerika. Dengan
demikian informasi ini direspon pasar secara positif.
B. SARAN
1) Bagi pemerintah hendaknya mengantisipasi dengan adanya
peristiwa-peristiwa insidetil apalagi jika peristiwa itu
menyangkut ekonomi secara global dengan cara pemberian
jangka waktu memegang saham minimum dengan aturan ini
saham tidak dapat dijual setiap saat, sehingga dapat mencegah
adanya motiv mencari untung .
2) Bagi investor, sebaiknya dalam menghadapi adanya peristiwa
pemilihan presiden investor menanggapi informasi dengan
respon positif sehingga dapat menghindari adanya spekulan
yang menginginkan keuntungan dengan adanya suatu peristiwa,
dan menghindari transaksi besar-besaran pada peristiwaperistiwa
tertentu, sehingga akan berdampak buruk terhadap
perekonomian nasional.
3). Bagi penelitian selanjutnya, penting kiranya penelitian
selanjutnya untuk menggunakan periode estimasi dalam
pengamatannya dan menggunakan CAPM untuk memperoleh
abnormal return sebagai pembanding metode market price.
DAFTAR PUSTAKA
Agustinasari, Dwi.2006. Analisis Reaksi Harga Saham Terhadap News And
Rumors (Event Study ; Kenaikan BBM Dan Bom Bali 1 Oktober 2005
pada JII ).skripsi .FE.UIN Malang
Dahlan, Siamat.1999.Manajemen Lembaga Keuangan .Edisi Kedua . UPP
AMP YPKN. Yogyakarta
Hamidi.2008.Analisis Likuiditas Saham Sebelum, Sesaat, Dan Sesudah Bencana
Banjir Antara Tahun 2007-2008 Di Ibu Kota Jakarta Studi Pada Industri
Dasar Dan Kimia di BEJ.Skripsi. FE UIN
Husnan, Suad.1994.Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. UPP
AMP YKNP.Yogyakarta
Husnan, Suad.1996.Menejemen Keuangan Teori Dan Penerapan (Keputusan
Jangka Panjang).Buku I. UPP AMP YKNP .Yogyakarta
Indriantoro, nur dan Bambang supomo.Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi
pertama. BPFE. Yogyakarta
Jogianto,2003.Portofolio Dan Analisis Infestasi Edisi III. BPFE. Yogyakarta
Marzuki, Usman.1990.ABC Pasar Modal Indonesia. LPPI/BI-ISEI .Jakarta
Millah, Nafisatul.2005. Pengaruh peristiwa JW Marriot Terhadap Abnormal
Return Saham Industri Manufacturing Yang Go Public Pada Bursa Efek
Jakarta.FE.UIN Malang
Mulyono, Sugeng.2000.Pengaruh Earning Per Share (EPS) Dan Tingkat Suku
Bunga Terhadap Harga Saham. Jurnal Ekonomi Dan Menejemen. Vol
2. 99-116
Nurdiansyah, Jirris.2006. Analisis Pengaruh Hasil Pengumuman Informasi
Laba Terhadap Harga Saham Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta.Skipsi. FE UIN Malang
Nababan,Mohammad.2008. Karisma Obama pasca kemenanga.http://pirhotnababan.
blogspot.com. 5 November 2008.
Samsul, Mohammad.2006.Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio. Erlangga
.Surabaya
Research Team.2008.http://www.valbury.com
Roihanah, Luluk.2007. Analisis Pengaruh Agresi Militer Israel Ke Libanon
Terhadap Reaksi Harga Saham (studi pada indeks LQ 45 di Bursa Efek
Jakarta).FE.UIN Malang
Sawiji,Widoatmojo.2005. Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal .PT Media
Kompetindo .Jakarta
Setiawan,Budi.2008.http://Cakwawan.Wordpress.Com/2007/12/09/Ma
najemen-Investasi-Syariah-Bagian-2/.6 nofember 2008
Suharsimi,Arikunto.2002.Prosedur penelitian(Suatupendekatan).Edisi kelima.
Rineka Cipta. Jakarta
Sunjaya, Ridwan Dan Inge, Berlian.2001.Manajen Keuangan Dua.Edisi Tiga.
PT Prehalindo .Jakarta
Sunariyah.2000.Manajemen Keuangan Teori, Konsep Dan Aplikasi. Ekonisia
.Yogyakarta
Sunariah .2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. UPP AMP YPKN
yogyakarta
Tandelilin,Eduardus. 2001.Analisis Inventasi Dan Manajemen Portofolio.
BPFE. Yogyakarta .
CURRICULLUM VITAE
Nama : FITRIA
Alamat :Dsn. Lampe an Rt 001 Rw.004 Jatirejo
Lekok Pasuruan
Tempat/tanggal lahir : Pasuruan/ 31 Januari 1987
Pendidikan yang ditempuh :
- TK Aisyah Muhammadiyah Lekok (1991-1992)
- SD Negeri Tambak Lekok I (1992- 1998)
- MTs Negeri Pasuruan (1998-2001)
- MA Negeri Rejoso Jombang (2001-2004)
- Universitas Islam Negeri (UIN) Malang (2004-2009)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
T-Test - car
Paired Samples Statistics
.0628 10 .26540 .08393
2.5147 10 7.48026 2.36547
SBLM
SSDH
Pair
1
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Correlations
Pair 1 SBLM & SSDH 10 .059 .871
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
Pair 1 SBLM - SSDH -2.4519 7.46928 2.36199 -7.7951 2.8913 -1.038
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df
T-Test - aar
Paired Samples Statistics
.0052 10 .02212 .00699
.2096 10 .62336 .19712
aar
aar
Pair
1
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Correlations
Pair 1 aar & aar 10 .059 .871
N Correlation Sig.
T-Test - caar
Paired Samples Statistics
2.1664 10 .02676 .00846
.8939 10 1.03165 .32624
caar
caar
Pair
1
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Correlations
Pair 1 caar & caar 10 .139 .702
N Correlation Sig.
Harga saham harian dan IHSG
125 1280 1750 230 4100 5550 7500 1180.36
ATPK BYAN KKGI PKPK PTRO PTBA ITMG IHSG
138 1420 2100 240 3800 5900 8100 1189.86
153 1570 1800 265 3800 5950 8300 1236.93
170 1740 1800 270 3700 6300 8650 1264.38
170 1740 2100 240 4200 5850 8350 1259.71
170 1750 1800 250 4000 6350 9100 1326.62
170 1740 1800 250 3900 6200 9350 1336.56
153 1720 1800 225 3550 6250 8700 1340.68
155 1740 1800 240 4450 6150 8600 1338.36
160 1720 1800 250 3525 5500 8550 1307.9
170 1720 1790 260 4000 6100 9450 1366.28
175 1680 1750 260 3525 6650 9700 1369.79
170 1670 1800 270 3900 6550 9200 1352.72
175 1640 1750 270 3900 5475 7700 1256.7
175 1620 1800 300 4000 4575 6500 1173.86
165 1550 1930 325 3750 4175 5950 1113.62
165 1570 1950 355 3750 4150 6600 1111.39
170 1670 1750 360 3700 4150 7300 1166.41
180 1850 1800 355 3900 4600 8100 1244.86
174 2020 1950 355 3900 5100 9000 1337.2
179 1850 1800 390 4200 5400 9950 1379.74
190 1690 1800 360 4650 5850 10400 1440.15
Return Saham
ATPK BYAN KKGI PKPK PTRO PTBA ITMG
10 137 1419 2099 239 3799 5899 8099
9 152 1569 1799 264 3799 5949 8299
8 169 1739 1799 269 3699 6299 8649
7 169 1739 2099 239 4199 5849 8349
6 169 1749 1799 249 3999 6349 9099
5 169 1739 1799 249 3899 6199 9349
4 152 1719 1799 224 3549 6249 8699
3 154 1739 1799 239 4449 6149 8599
2 159 1719 1799 249 3524 5499 8549
1 169 1719 1789 259 3999 6099 9449
0 174 1679 1749 259 3524 6649 9699
-1 169 1669 1799 269 3899 6549 9199
-2 174 1639 1749 269 3899 5474 7699
-3 174 1619 1799 299 3999 4574 6499
-4 164 1549 1929 324 3749 4174 5949
-5 164 1569 1949 354 3749 4149 6599
-6 169 1669 1749 359 3699 4149 7299
-7 179 1849 1799 354 3899 4599 8099
-8 173 2019 1949 354 3899 5099 8999
-9 178 1849 1799 389 4199 5399 9949
-10 189 1689 1799 359 4649 5849 10399
Abnormal return
ATPK BYAN KKGI PKPK PTRO PTBA ITMG
10 -1051.86 230.14 910.14 -949.86 2610.14 4710.14 6910.14
9 -1083.93 333.07 563.07 -971.93 2563.07 4713.07 7063.07
8 -1094.38 475.62 535.62 -994.38 2435.62 5035.62 7385.62
7 -1089.71 480.29 840.29
-
1019.71 2940.29 4590.29 7090.29
6 -1156.62 423.38 473.38
-
1076.62 2673.38 5023.38 7773.38
5 -1166.56 403.44 463.44
-
1086.56 2563.44 4863.44 8013.44
4 -1187.68 379.32 459.32
-
1115.68 2209.32 4909.32 7359.32
3 -1183.36 401.64 461.64
-
1098.36 3111.64 4811.64 7261.64
2 -1147.9 412.1 492.1 -1057.9 2217.1 4192.1 7242.1
1 -1196.28 353.72 423.72
-
1106.28 2633.72 4733.72 8083.72
0 -1194.79 310.21 380.21
-
1109.79 2155.21 5280.21 8330.21
-1 -1182.72 317.28 447.28
-
1082.72 2547.28 5197.28 7847.28
-2 -1081.7 383.3 493.3 -986.7 2643.3 4218.3 6443.3
-3 -998.86 446.14 626.14 -873.86 2826.14 3401.14 5326.14
-4 -948.62 436.38 816.38 -788.62 2636.38 3061.38 4836.38
-5 -946.39 458.61 838.61 -756.39 2638.61 3038.61 5488.61
-6 -996.41 503.59 583.59 -806.41 2533.59 2983.59 6133.59
-7 -1064.86 605.14 555.14 -889.86 2655.14 3355.14 6855.14
-8 -1163.2 682.8 612.8 -982.2 2562.8 3762.8 7662.8
-9 -1200.74 470.26 420.26 -989.74 2820.26 4020.26 8570.26
-10 -1250.15 249.85 359.85
-
1080.15 3209.85 4409.85 8959.85
CAR AAR CAAR
10 969.5566667 80.79639 80.79639
9 1930.96 80.11694 160.9133
8 2954.08 85.26 246.1733
7 3982.786667 85.72556 331.8989
6 5042 88.26778 420.1667
5 6101.606667 88.30056 508.4672
4 7075.51 81.15861 589.6258
3 8103.316667 85.65056 675.2764
2 8987.833333 73.70972 748.9861
1 10006.05333 84.85167 833.8378
0 11047.59667 86.79528 920.6331
-1 12092.96 87.11361 1007.747
-2 12966.51 72.79583 1080.543
-3 13723.56667 63.08806 1143.631
-4 14419.69667 58.01083 1201.641
-5 15190.05667 64.19667 1265.838
-6 15981.73 65.97278 1331.811
-7 16870.87 74.095 1405.906
-8 17836.25333 80.44861 1486.354
-9 18896.43 88.34806 1574.703
-10 20020.11333 93.64028 1668.343
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.
The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only. KUNTA,
0 Komentar