A. Latar Belakang
Sistem perdagangan melalui salesman sesuai dengan
pendapat Kotler (2002 : 706) dalam teori produk barang “tak seorang pun yang
menyanggah pentingnya armada penjualan (sales
force) dalam bauran pemasaran. Istilah perwakilan penjualan (sales representatif) mencakup posisi
yang luas. Wakil penjualan (sales
representatif) yang akan membawa pulang banyak informasi mengenai pelanggan
yang dibutuhkan perusahaan.
Menurut Sutojo (2003: 23) dalam dunia bisnis modern nama
jabatan sales beraneka ragam. Disamping sales untuk bidang usaha bisnis yang berbeda mereka
juga disebut sales engineer, marketing
executives, account executives, account officcer, detailman dan lain
sebagainya. Sales merupakan
jabatan yang menjanjikan, terutama bagi para executives muda dan karyawan
pemula yang berbakat dan ingin maju. Peranan mereka dalam menunjang
keberhasilan operasi perusahaan jelas yaitu menjual produk. Mereka merupakan
ujung tombak mata rantai kegiatan distribusi barang dan jasa yang dihasilkan
jutaan produsen skala kecil, menengah dan besar disetiap negara diseluruh
dunia. Tanpa keberhasilan menjual produk secara menguntungkan dalam jumlah yang
substansial. Tidak ada perusahaan di negara ekonomi bebas manapun dapat
bertahan lama.
Profesi sales banyak diminati terlebih saat
diadakan bursa kerja di beberapa perguruan Tinggi negeri akhir-akhir ini, hal
ini dikarenakan tingkat pengangguran di Indonesia masih tinggi. Menurut hasil
survei BPS per Agustus 2008, pengangguran lulusan SMK di Jatim mencapai 16,49
persen, kemudian SMA 12,99 persen, universitas 10,83 persen, diploma (I/II/III)
10,42 persen, SMP 7,71 persen dan SD 2,86 persen. Sementara pengangguran secara
keseluruhan di Jatim sebesar 6,42 persen, atau sebanyak 1,3 juta orang dari 20,18
juta angkatan kerja.
Berdasarkan catatan dari Dinas tenaga Kerja
dan Mobilitas Penduduk jumlah pengangguran di Kabupaten Malang mencapai 57 ribu jiwa. Sementara itu
jumlah penganggur yang tak tercatat di Disnaker saat ini tiga kali lipat dari
angka 57 ribu jiwa. Setiap diadakan bursa kerja di beberapa perguruan tinggi di
daerah Malang,
bidang pekerjaan sales selalu muncul pada setiap lowongan pekerjaan yang ada di
tiap stan badan usaha peserta bursa kerja. Persyaratannya pun mudah dan
bervariasi, hanya dibutuhkan lulusan minimal SLTA sampai perguruan tinggi
bahkan ada yang harus membutuhkan pengalaman beberapa tahun dibidang yang sama.
Menurut penulis, profesi salesman tidak harus selalu
dicari melalui lowongan kerja sehingga terikat kontrak dengan sebuah badan
usaha. Namun ada sisi lain yang dapat ditekuni dengan modal sendiri yaitu
sebagai sales freelance, kata freelance secara harfiah berarti
bersifat bebas, independen atau tidak terikat kontrak kerja dengan badan usaha.
Dalam menjalankan profesinya, seorang salesman harus
memiliki ilmu dan seni menjual atau disebut salesmanship.
Menurut Baduara (2004 : 6), salesmanship
melekat dalam praktek kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat menjelaskan bahwa salesmanship tidak saja hanya diperlukan
oleh ”salesforce” dari berbagai
perusahaan yang ingin menawarkan produknya, tetapi mutlak dibutuhkan oleh semua
orang dalam setiap proses pemenuhan kebutuhannya sehari-hari.
Menurut Sutojo (2003 : 27-37), dalam dunia bisnis modern
dikenal tiga bidang usaha yang berbeda di mana para sales excecutive bekerja. Ketiga bidang usaha itu adalah industri,
perdagangan dan produk konsumtif. Dalam istilah asing keahlian
menjual atau salesmanship di tiga
bidang usaha tersebut lazim disebut Industrial
salesmanship, Merchant salesmanship,
dan Consumer salemanship.
Menurut Prasetiantono (2009 : 1) dalam Warta Ekonomi
(edisi 01 tahun 2009) mengemukakan bahwa masih ada ruangan ekspansi industri
sepeda motor karena jumlah sepeda motor di Indonesia tahun 2009 sekitar 40 juta
unit, berbanding dengan penduduk Indonesia yang mencapai 230 juta orang.
Menurut peneliti, sesuai jumlah sepeda motor diatas, maka kebutuhan onderdil
masih banyak. Oleh sebab itu salesman onderdil terutama salesman freelance sangat berperan penting untuk
mensuplai kebutuhan toko onderdil dan bengkel sepeda motor dalam melayani
konsumen akhir yaitu para pengguna sepeda motor.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut,
peneliti hendak melakukan penelitian dengan judul “Analisis penerapan salesmanship pada salesman
freelance onderdil sepeda motor di
daerah Malang”.
B. Rumusan Masalah
Salesman merupakan
profesi umum yang banyak ditekuni oleh sebagian besar masyarakat di daerah
Malang. Dalam meningkatkan penjualan, seorang salesman harus mempunyai keahlian
menjual atau salesmanship yang bagus.
Sehingga dapat diidentifikasi masalah yaitu : Bagaimana penerapan salesmanship yang digunakan oleh
salesman freelance onderdil sepeda
motor ?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini ialah mengungkap
penerapan salesmanship yang digunakan
sales freelance onderdil sepeda motor di daerah Malang.
D. Batasan Penelitian
Permasalahan yang kami bahas terbatas pada
Prinsip-Prinsip yang menjadi garis besar teori penerapan salesmanship, diantaranya 14 Prinsip Penerapan salesmanship menurut Sutojo (2003 : vii-xv) yaitu
- Menemukan motivasi pembelian dan tahap keputusan membeli dalam memasarkan produk di zaman modern.
- Sales sebagai karier pekerjaan
- Membangun kepribadian sales
- Penampilan diri dan komunikasi penjualan
- Pengetahuan tentang produk
- Persiapan presentasi penjualan
- Memburu calon pembeli
- Melakukan presentasi penjualan
- Menanggapi keberatan calon pembeli
- Menutup transaksi penjualan
- Menjual lebih banyak
- Manajemen hari kerja sales
- Pelanggan di mata sales
- Sales di mata perusahaannya
Tiga Prinsip tambahan pada penerapan salesmanship menurut Baduara (2004 : xi) yaitu :
- Gairah, semangat, dan tekad yang membara
- Kepemimpinan seorang penjual (salesman)
- Seni menjual ide atau gagasan
E. Manfaat Penelitian
1.
Bagi pihak salesman,
hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan masukan untuk
mengetahui prinsip-prinsip positif dari teori penerapan salesmanship yang berguna dalam menjalankan profesi mereka
tersebut.
2.
Bagi penulis, selain
sebagai syarat menyelesaikan pendidikan, juga dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan bidang ilmu manajemen pemasaran, wawasan,
pengalaman penulis untuk dapat
menerapkan teori-teori yang diperoleh dari perkuliahan.
3.
Bagi perguruan
tinggi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan
referensi untuk penelitian selanjutnya.
4.
Bagi masyarakat umum,
hasil penelitian ini bisa menjadi refleksi atau gambaran dalam mencari
pekerjaan atau menciptakan lapangan pekerjaan sendiri secara mandiri.
KLIK INI UNTUK MEMBACA SELENGKAPNYA
0 Komentar