Analisis Kelayakan Investasi
Untuk Rencana Perluasan Jaringan
Pada Pt. Telkom (Persero) Cabang Malang
Pada dasarnya setiap badan usaha atau perusahaan berusaha
memperoleh keuntungan semaksimal mungkin dari operasinya. Terlepas dari bidang
usaha yang dilakukan perusahaan tersebut, baik industri perdagangan ataupun
jasa. Dalam jangka panjang perusahaan harus meningkatkan dan memantapkan posisi
usahanya di tengah-tengah persaingan bisnis yang semakin komplek dan ketat.
Untuk mengantisipasi hal itu, perusahaan harus menentukan strategi manajemen
usaha. Baik dalam jangka panjang dan jangka menengah. Strategi tersebut
dituangkan dalam sasaran-sasaran jangka pendek berupa langkah-langkah praktis
yang akan diterapkan (Rosyida,2000:1).
Investasi
yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha), sudah barang tentu
memerlukan sejumlah modal (uang), di samping keahlian lainnya. Modal yang digunakan
untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya pra-investasi, biaya investasi
dalam aktiva tetap, hingga modal kerja (Kasmir dan Jakfar, 2007: 85).
Suatu
rencana investasi, diharapkan dapat memberikan manfaat dalam waktu yang relatif
panjang. Oleh karena itu memerlukan pertimbangan-pertimbangan matang dalam
pengambilan keputusannya. Pada umumnya perhatian perusahaan difokuskan pada
investasi untuk aktiva tetap. Ini disebabkan karena aktiva tetap menyerap
bagian terbesar dari modal perusahaan. Pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan
perusahaan untuk memperoleh aktiva tetap, diharapkan dapat menghasilkan
pendapatan secara terus-menerus dalam jangka panjang. Hal ini harus mendapat
perhatian yang serius mengingat karakteristik penanaman modal mencakup suatu
komitmen Pengeluaran yang tidak mudah untuk diubah. Selain itu keputusan
investasi yang sudah ditetapkan sulit untuk ditarik kembali. Hal lain yang
perlu dipertimbangkan adalah pengeluaran modal yang mengandung biaya modal (cost
of capital) dari setiap sumber daya yang digunakan (Rosyida,2000:2).
Keputusan
tentang pemilihan investasi merupakan keputusan yang paling penting diantara
berbagai jenis keputusan lain yang harus diambil oleh seorang manajer keuangan.
Manajemen dalam mengambil keputusan yang berkenan dengan perolehan aktiva
memerlukan perencanaan dan pertimbangan yang matang. Hal ini disebabkan
keputusan tersebut sangat mempengaruhi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan.
Kebijaksanaan
yang diambil harus dievaluasi secara cermat dan teliti dengan memperhitungkan
segala kemungkinan yang akan terjadi di masa yang mendatang. Hal ini
dikarenakan kondisi masa mendatang diwarnai dengan ketidak pastian atau dengan
kata lain bahwa masa mendatang mengandung resiko. Ketidak pastian dapat dikurangi
dengan diketahuinya kemungkinan atau proyeksi pengembalian yang akan dicapai
oleh proyek di masa mendatang. Disamping itu dengan adanya kondisi tersebut
perusahaan harus memberikan pertimbangan tepat dan berhati-hati dalam melakukan
investasi (Kasmir dan Jakfar, 2007: 85).
Resiko
merupakan ketidak pastian atau merupakan terjadinya sesuatu, yang bila terjadi
akan mengakibatkan kerugian. Sedangkan manajemen resiko merupakan pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulanagn resiko, terutama resiko yang
ditangani perusahaan, keluarga dan masyarakat. Dan merupakan kegiatana
merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin dan mengawasi program
penanggulangan resiko (Djojosoendarso,1999:4).
Proses pengamatan kelayakan dalam pandangan kajian keislaman
tidak dipermasalahkan, selama prosedur tersebut tidak bertentangan dengan kaidah
dan norma syariah. Dalam melakukan segala macam usaha (bisnis) tidak dibolehkan
melakukan tindakan spekulasi yang di dalamnya mengandung gharar atau ikhtisar,
oleh karena itu proses analisis kelayakan dalam hal ini sudah merupakan
keniscayaan dengan tujuan mengurangi madharat dan menghindari tindakan
spekulasi (http://www.nu.or.id).
Keputusan
investasi merupakan keputusan yang sangat penting, karena itu harus dilakukan
secara hati-hati. Mengingat investasi memerlukan dana yang besar, sedangkan
pengembaliannya membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebelum investasi
dilaksanakan perlu adanya analisis untuk menilai kelayakan suatu investasi
(Kasmir dan Jakfar, 2007: 87).
Penelitian yang berkaitan dengan analisis
kelayakan investasi adalah penelitian Andrey
Sylvia (2000) dalam penelitiannya yang berjudul "Analisis Perluasan
Departemen Material Di PT "A"-Sidoarjo" menjelaskan mengenai
bagaimana mengatasi keterlambatan kiriman bahan baku berupa rotan potongan yang
dikirim dari perusahaan I yang ada di Tandes ke Sidoarjo dan mengantisipasi
adanya gangguan jadwal produksi yang mengakibatkan adanya beberapa order yang
tidak dapat diterima.
Hubungan analisis kelayakan investasi antara penelitian yang
dilakukan Andrey Sylvia dengan penelitian ini adalah bagaimana mengatasi suatu
masalah yang diakibatkan oleh bertambahnya permintaan terhadap produk pelayanan
masing-masing pelanggan (customer). Di mana PT. A Sidoarjo memiliki
masalah dengan meningkatnya volume permintaan pengiriman rotan, sementara
masalah yang dihadapi oleh PT. Telkom (persero) cabang Malang adalah
meningkatnya permintaan pemasangan saluran telepon pelanggan baru yang berada
di Perumahan Alam Hijau Malang. Oleh karena itu, pihak PT. Telkom (persero)
cabang Malang perlu memperluas jaringan saluran teleponnya.
PT.
TELKOM (Persero) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa
telekomunikasi yang sangat vital bagi kepentingan umum. Oleh karena itu
diperlukan kelancaran dalam melaksanakan kegiatan operasinya, demi mewujudkan
hal itu dibutuhkan investasi yang cukup besar. Salah satunya adalah dengan
melaksanakan investasi aktiva perusahaan yang berupa rencana perluasan
jaringan.
Untuk
itu penelitian tentang analisis kelayakan investasi pada proyek perluasan
jaringan mengambil PT. Telkom (Persero) kantor daerah Telekomunikasi Blimbing, Jalan Ahmad Yani No 11.
Malang-Jawa Timur
sebagai subyek penelitian. Karena PT. Telkom (persero) cabang Malang,
saat ini berencana memperluas jaringan DLC (Digital Loop Carrier) di
daerah Turen, Singosari dan Malang Kota (info. Unit HR Center Area Malang:noreply@telkom-indonesia.com),
dan lokasi perusahaan yang terletak di kota Malang memudahkan peneliti untuk memperoleh
data-data yang diperlukan. Selain itu proyek perluasan jaringan DLC yang
dilakukan oleh PT. Telkom (Persero) cabang Malang, sudah merupakan suatu
keharusan. Karena, Perkembangan dunia komunikasi dan informasi
sedemikian cepatnya. Dunia komunikasi menuntut suatu sistem informasi yang
tertata dengan apik. Demikian juga dunia informasi yang terus menuntut adanya
layanan komunikasi yang handal. Salah satu masalah dalam dunia komunikasi saat ini
adalah dari sisi jaringan akses atau jaringan. Teknologi DLC tidak menggunakan passive
splitter, sehingga konsekuensinya di dalam suatu fiber dapat mendeliver
banyak satuan sambungan layanan (baik satuan sambungan telepon, satuan
sambungan data atau satuan sambungan video). (http://www.elektro-Indonesia.Skenario_Penggelaran PON.php.mht).
Pada penelitian ini akan
dibicarakan 4 (empat) pendekatan untuk menentukan layak tidaknya suatu rencana
investasi tersebut. Pendekatan atau metode-metode tersebut adalah: (1) Metode
Payback period, (2) Metode Internal Rate of Return, (3) Metode
Profitability Index, (4) Metode Net Present Value
Berdasarkan
uraian di atas penulis melihat atau mengamati serta mencoba untuk mengemukakan
dan membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan pengambilan keputusan
investasi bagi manajemen. Judul yang peneliti ambil dalam penelitian ini adalah:
“ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI UNTUK RENCANA PERLUASAN JARINGAN PADA PT.
TELKOM (PERSERO) CABANG MALANG”
A.
RUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah bagaimanakah analisis kelayakan investasi untuk rencana
perluasan jaringan PT. Telkom (persero) cabang Malang?
B.
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian
ini bertujuan untuk mendiskripsikan kelayakan investasi dari rencana perluasan jaringan pada PT. TELKOM (PERSERO)
Cabang Malang.
C.
BATASAN
PENELITIAN DAN OPERASIONALISASI VARIABEL
1. Batasan Penelitian
Melihat luasnya pembahasan
dan terbatasnya kemampuan, dan agar pembahasan yang akan dilakukan lebih
mengarah pada sasaran maka penelitian ini harus dibatasi. Batasan masalah
penelitian ini adalah yang berkenan dengan: “penerapan analisis investasi
sebagai alat untuk pengambilan keputusan investasi dalam aktiva tetap ditinjau
dari aspek keuangan”.
Alasan hanya aspek
keuangan yang diteliti pada penelitian ini adalah karena ruang lingkup pada
penelitian ini hanya terfokus pada kebutuhan dan sumber
dana, aliran kas proyek, kriteria penilaian investasi, resiko dalam investasi,
biaya modal, penaksiran aliran kas dan
biaya modal, pendekatan praktis dalam keputusan investasi dan pemilihan sumber
pembalanjaan, keterbatasan dana dan hubungan antar proyek.
Untuk aspek yang lain
penulis tidak membahasnya dengan alasan:
a)
Aspek Pasar
Untuk aspek pasar jasa
Telekomunikasi sudah mempunyai pangsa pasar yang sangat potensial sekali dan
setiap tahun permintaan pasar terus meningkat. Jasa telekomunikasi merupakan
salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi kepentingan umum, baik komunikasi
untuk hubungan dalam negeri maupun luar negeri. Dengan semakin tinggi tingkat
pendapatan masyarakat akan menambah jumlah permintaan jasa telekomunikasi, jasa
telekomunikasipun selalu meningkatkan mutunya baik peningkatan mutu jasa dan
pelayanan maupun pengembangan teknologi guna memperlancar pemancaran,
pengiriman atau penerimaan berita dan informasi melalui peningkatan sumberdaya
manusia serta penguasaan informasi.
b)
Aspek Sosial dan Ekonomi
Dengan diadakannya
pembangunan perluasan jaringan telekomunikasi yang dilakukan oleh PT. TELKOM
(Persero) akan:
§ Memberikan tambahan pendapatan atau peningkatan penghasilan
negara.
§ Memudahkan pemakai jasa telekomunikasi
§ Mempermudah dan mempercepat informasi melalui jasa
telekomunikasi.
§ Meberikan tambahan dan kesempatan kerja yang baru.
§ Membudayakan masyarakat berkomunikasi lewat jaringan telepon.
c)
Aspek Manajemen
Rencana perluasan jaringan
ini merupakan salah satu usulan guna memenuhi target pemasaran yang harus
dipenuhi dan yang telah ditetapkan oleh kantor Devisi Regional V Surabaya atau
kantor pusat. Setiap rencana penambahan jaringan diusulkan oleh setiap unit
Pelayanan Telekomunikasi (UP) ke Kandatel, kemudian baru ke kantor pusat.
Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jaringan kabel, UP menunggu perintah
dari kantor cabang dan dengan memperhatikan segi efisiensi dan efektivitas.
d)
Aspek Teknis
Dari segi aspek teknis
setiap ada rencana perluasan jaringan-jaringan tambah layak dilaksanakan, jika
survai dan pengamatan lapangan serta pengukuran eletris yang dilakukan yelah
memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditentukan oleh PT. TELKOM
(Persero). Usulan rencana perluasan jaringan ini akan dilayani jika jumlah
sistem sambungan telepon baru (SST) yang diusulkan itu sesuai dengan kapasitas
atau ketentuan yang telah ditentukan oleh PT. TELKOM (Persero). Pelaksanaan
pembangunan rencana perluasan jaringan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan
spesifikasi.
e)
Aspek Hukum
Bahwa pendirian perusahaan
perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia dengan akte perubahan No. 68
tgl. 11 Nopember 1991 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI.
Berdasarkan keputuasan No. 02.026870. HT.01.tahun 1991 tgl. 19 Nopember 1991.
2. Operasionalisasi Variabel
Istilah variabel diartikan
sebagai salah satu yang akan menjadi obyek pengamatan dalam penelitian sebagai
faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti. Beradasarkan
pada perhitungan cost dan benefit mengenai pengoperasian variabel
dalam analisis kriteria investasi, baik mengenai Net Present Value, Payback
Period, Internal Rate of Return dan Profitability Index sebagai
ukuran tentang layak tidaknya kegitan usaha/proyek dilihat dari segi keuangan
(Ibrahim, 1998: 7). Lebih jelasnya dalam hal ini variabel penelitian pada
kelayakan rencana investasi yang didasarkan pada kriteria penilaian investasi adalah
sebagai berikut:
- Payback Period
Payback Period adalah periode yang diperlukan untuk pengambilan seluruh
dana investasi. Berdasarkan payback period suatu proyek investasi
perluasan jaringan adalah layak bila payback period lebih pendek dari
pada yang disyaratkan.
- Net Present Value
Net Present Value adalah metode yang digunakan untuk menghitung selisih antara
nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
(operasional maupun terminal cash flow) di masa yanag akan datang.
Penilaian proyek invesatsi
berdasarkan NPV:
NPV > 0, Proyek investasi layak.
NPV < 0, Proyek investasi tidak layak.
NPV = o, Penilaian kelayakan dilanjutkan dengan analisis IRR.
- Internal Rate of Return
Internal Rate of Return adalah menghitung besarnya nilai tingkat suku bunga yang
menyamakan nilai sekarang atas penerimaan kas bersih yang akan datang. Apabila
tingkat bunga yang relevan (atau tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka
investasi dikatakan menguntungkan.
- Profitability Index
Profitability index adalah menghitung perbandingan antara present value of
cash flow dengan initial investment.
Penilaian proyek investasi
berdasarkan profitability index:
PI > 1, Proyek investasi layak.
PI < 1, Proyek investasi tidak layak.
PI = 1, Penilaian kelayakan diteruskan dengan anlisis IRR.
D.
MANFAAT PENELITIAN.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat:
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan tentang kelayakan suatu investasi.
2. Bagi Manajemen
Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan investasi yang
akan dilakukan.
3. Bagi Pihak Lain
Hasil penulisan ini dapat digunakan untuk menambah
pengetahuan dan referensi untuk penelitian yang sejenis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Njo Anastasia (2001) dalam penelitiannya yang berjudul "Analisis Investasi untuk Pengambilan Keputusan
Investasi pada Pengembangan Lapangan Golf dan Perumahan Citra Raya"
menjelaskan bagaimana kelayakan investasi pada pengembangan Lapangan Golf dan
Perumahan Citra Raya yang mencerminkan analisis kelayakan investasi pada dua
proyek dari bidang real estate. Analisis kelayakan investasi
perseroan/perusahaan sering mempertimbangkan
seberapa cepat tingkat pengembalian
dana yang telah ditanamkan pada proyek tersebut, analisis kelayakan investasi
ini menggunakan alat analisis Net Present Value dan Internal Rate of
Return.
Andrey Sylvia (2000) dalam
penelitiannya yang berjudul "Analisis Perluasan Departemen Material Di
PT "A"-Sidoarjo" menjelaskan mengenai bagaimana mengatasi
keterlambatan kiriman bahan baku berupa rotan potongan yang dikirim dari
perusahaan I yang ada di Tandes ke Sidoarjo dan mengantisipasi adanya gangguan
jadwal produksi yang mengakibatkan adanya beberapa order yang tidak dapat
diterima. Oleh karenanya perusahaan ingin memperluas departemen material dengan
penambahan beberapa mesin untuk memproses rotan lonjoran menjadi potongan,
sehingga dapat mengantisipasi keterlambatan material dari Tandes. Dari hasil analisis
diperoleh kesimpulan bahwa dengan adanya perluasan tersebut mampu memenuhi
kebutuhan konsumen hingga 8 tahun mendatang dengan prediksi peningkatan
permintaan per tahun sekitar 7% dan dapat mendatangkan keuntungan bagi pihak
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai NPV-nya yang terus meningkat dari
tahun ke tahun. Serta IRR-nya yang lebih besar dari pada MARR, yaitu 13,95%.
Sedangkan penelitian ini
dengan judul “Analisis Kelayakan Investasi untuk Rencana Perluasan Jaringan pada
PT. Telkom (persero) cabang Malang”, membahas tentang
bagaimana metode Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return
dan Profitability Index menilai suatu kelayakan investasi pada
proyek perluasan jaringan sebagai upaya menganalisis kelayakan investasi proyek
perluasan jaringan yang dilakukan oleh PT. Telkom (Persero) cabang Malang.
Penelitian ini menggabungkan dari penelitian Njo Anastasia dengan judul "Analisis Investasi untuk Pengambilan Keputusan
Investasi pada Pengembangan Lapangan Golf dan Perumahan Citra Raya"
yang menjelaskan bagaimana kelayakan investasi pada pengembangan Lapangan Golf
dan Perumahan Citra Raya yang mencerminkan analisis kelayakan investasi pada
dua proyek dari bidang real estate. Dengan penelitian Andrey Sylvia dengan
judul "Analisis Perluasan Departemen
Material Di PT "A"-Sidoarjo" yang menjelaskan mengenai bagaimana
mengatasi keterlambatan kiriman bahan baku berupa rotan potongan yang dikirim
dari perusahaan I yang ada di Tandes ke Sidoarjo dan mengantisipasi adanya
gangguan jadwal produksi yang mengakibatkan adanya beberapa order yang tidak dapat
diterima.
Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah:
- Penelitian ini menggabungkan dua penelitian terdahulu
- Penelitian ini menggunakan empat metode penilaian kelayakan investasi, yang bertujuan untuk mengukur tingkat akurasi kepakaan kelayakan suatu rencana investasi.
- Objek penelitian yang berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu.
Tabel
1
Perbandingan
penelitian dengan penelitian terdahulu
No
|
Nama
Peneliti
|
Judul
Penelitian
|
Metodologi
Penelitian
|
Hasil
Penelitian
|
1
|
Njo Anastasia (2001)
|
"Analisis Investasi untuk Pengambilan Keputusan Investasi pada
Pengembangan Lapangan Golf dan Perumahan Citra Raya"
|
Dengan menggunakan metode Net Present Value dan Internal
Rate of Return.
|
Dengan menggunakan metode Net Present Value dan Internal Rate of Return,
sebagai alat analisis, maka hasil
penelitian ini
menunjukkan alternatif pertama memiliki IRR 25,16% per tahun dan NPV Rp.25.056.800.000 lebih besar dari alternatif kedua yang IRR-nya 16,72% per tahun dan NPV Rp.4.794.945.000. Jadi keputusan investasi adalah pada alternatif pertama yaitu properti "9-hole lapangan golf dan perumahan dalam bentuk kavling golf”. |
2
|
Andrey Sylvia (2000)
|
"Analisis Perluasan Departemen Material Di PT
"A"-Sidoarjo"
|
Dengan menggunakan metode Net Present Value dan Internal
Rate of Return.
|
Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa dengan
adanya perluasan tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen hingga 8 tahun
mendatang dengan prediksi peningkatan permintaan per tahun sekitar 7% dan
dapat mendatangkan keuntungan bagi pihak perusahaan. Hal ini dapat dilihat
dari nilai NPV-nya yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Serta IRR-nya
yang lebih besar dari pada MARR, yaitu 13,95%.
|
3
|
Dede M. F. (2008)
|
“Metode analisis kelayakan investasi rencana perluasan
jaringan pada PT. Telkom (persero) cabang Malang”
|
Metode yang digunakan adalah metode Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of
Return dan Profitability Index
|
Dari hasil analisis dengan menggunakan teknik-teknik capital
budgeting. Diperoleh Payback
Period selama 2 tahun 3 bulan, Net Present Value sebesar Rp.
226.317.541 Internal Rate of Return sebesar 47,27 % dan Profitability
Index 3,49 kali. Hal ini menunjukan bahwa secara finansial proyek rencana investasi perluasan jaringan PT. Telkom Malang ini layak dilaksanakan.
|
B. Kajian Teoritis
1. Pengertian Investasi dan Capital Budgeting
Investasi adalah
menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau
keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut (Kamaruddin, 2004:3).
Investasi (investment)-Aktiva
tak lancar (noncurrent assets) yang diperoleh dengan maksud (1)
memproduksi penghasilan secara insidental, (2) spekulasi, dan (3) merawat
hubungan jangka panjang dengan pemasok dan pihak lainnya. Aktiva ini termasuk
kepemilikan surat berharga (saham atau obligasi) perusahaan lain, dan tidak
dikelompokan sebagai aktiva lancar, atau tidak digunakan dalam aktivitas operasi
normal perusahaan (Rahardjo, 2005:226).
Investasi yaitu Setiap
pengeluaran modal atau dana yang ditanamkan keberbagai aktiva dengan harapan
dana tersebut akan diterima kembali baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Perusahaan yang mengadakan investasi dalam investasi aktiva tetap
tentunya mempunyai harapan bahwa perusahaan tersebut akan memperoleh kembali
dana yang diinvestasikan seperti halnya dalam aktiva lancar. Perbedaaan antara
aktiva lancar dan aktiva tetap terletak pada waktu dan cara perputaran dana
yang tertanam. Investasi dalam aktiva lancar diharapkan dapat diterima kembali
dalam waktu yang relatif singkat atau kurang dari satu tahun. Sebaliknya,
investasi dalam aktiva tetap akan diterima kembali secara keseluruhan dalam
beberapa tahun dan kembalinya berangsur-angsur melalui depresiasi (Rosyida,
2000:11).
Oleh karena itu setiap
keputusan untuk investasi pada aktiva tetap memerlukan perencanaan yang
seksama. Ini disebabkan investasi tersebut akan memerlukan dana yang cukup
besar jumlahnya dan dana tersebut akan terikat untuk jangka waktu panjang.
Djalaluddin dan Munir
(2006) menjelaskan kaidah dan norma syari'ah terkait dengan kegiatan investasi.
a.
Al-Masyru'iyah, legal menurut hukum syar'i.
Legalitas syar'i yang diperlukan dalam investasi islami
meliputi obyek atau bidang garapan proyek investasi. Dalam hal ini berlaku
kaidah syari'yyah bahwa obyek atau bidang garapan proyek itu tidak bertentangan
dengan teks-teks Al-Qur'an dan Hadits Nabawi yang jelas (sharih) dan pasti
(qath'i), meskipun al-ashlu fi al- al-asy-yaa' al-ibahah, pada
prinsipnya pada benda (obyek dan proyek investasi) itu halal, tapi bila
dijumpai dalil yang menyatakan haram atau terlarang maka investasi itupun haram
dan terlarang. Investasi islami menghendaki pembedaan antara yang halal dan
yang haram.
b.
Memperhatikan kemaslahatn
sosial menurut skala prioritas yang syar'i.
Selaras dengan ruh Islam yang mengarahkan pada kebaikan dan
keluhuran akhalak, maka investasi islami diprioritaskan kepada yang terbaik dan
yang terpenting bagi masyarakat, baru kemudian yang penting dan baik bagi mereka.
c.
Adanya korelasi antara
profit dengan kerja dan resiko (mukhatharah).
Investasi dalam Islam berarti menggabungkan secara aktif
antara kerja dan modal (harta). Modal (uang) yang merupakan salah satu faktor
produksi tidaklah bisa mendatangkan profit dengan sendirinya, mesti ada faktor
lain yang membantunya, yaitu kerja. Karena tidak ada profit tanpa kerja
dan tidak ada kerja tanpa pendapatan.
Berusaha mendapatkan profit dan keuntungan secara KLIK INI UNTUK MEMBACA SELENGKAPNYA
0 Komentar