BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Suatu perusahaan
yang berkembang pastinya mempunyai tujuan agar kegiatan dalam perusahaan dapat
terarah, namun didalam menghadapi kondisi yang tidak pasti maka perusahaan
harus mempunyai strategi-strategi agar dapat tercapai secara efektif dan
efisien guna mengoptimalkan pencapaian tujuan dan kelangsungan hidup
perusahaan.
Untuk mencapai
tujuan tersebut diperlukan adanya sebuah perencanaan yang disertai dengan
pengendalian yang efektif. Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat
berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada
waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan (Napirin, 2004:4).
Dengan perencanaan ini suatu kegiatan akan mempunyai suatu pedoman pelaksanaan
kerja, agar perencanaan yang ditetapkan dapat tercapai, maka perusahaan perlu
mengadakan pengendalian. Pengendalian adalah proses evaluasi kerja, dan jika
perlu dilakukan perbaikan, maka harus sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan dan dengan pengendalian ini suatu perencanaan dapat dilihat apakah
yang direncanakan tersebut dicapai atau tidak.
Salah satu alat
yang dapat memenuhi kebutuhan perencanaan dan pengendalian adalah anggaran, karena
anggaran adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pada pelaksanaan
tanggung jawab manajemen di dalam perencanan, koordinasi, dan pengawasan
(Adisaputra dan Asri,2003:6).
Dilihat dari
pentingnya anggaran dalam perusahaan maka perusahaan dalam mencapai tujuannya
diperlukan suatu penyusunan anggaran. Dalam penyusunan anggaran terdapat dua
alternatif penyusunan anggaran yaitu secara komprehensif dan secara parsial.
Secara komprehensif berarti perusahaan melakukan penyusunan anggaran dalam
ruang lingkup yang menyeluruh, dimana jenis kegiatan yang dicakupnya meliputi
seluruh aktivitas perusahaan, baik bidang pemasaran, produksi, keuangan, dan
administrasi umum. Sedangkan secara parsial adalah anggaran perusahaan yang
disusun dengan ruang lingkup yang terbatas yang hanya mencakup sebagian dari
kegiatan perusahaan. Dengan adanya dua alternatif dalam penyusunan anggaraan,
penulis tertarik untuk meneliti penyusunan anggaran secara komprehensif studi pada
industri rumah tangga "Bahana Donat" Malang yang berada di lokasi Mend Armed 1 Jl.
Panglima Sudirman 14 Malang.
Pada Industri
Rumah Tangga "Bahana Donat" Malang ini terdapat indikasi adanya permasalahan
dalam memproduksi donat yang kemudian bermasalah pada semua kegiatan dalam
perusahaan tiap tahunnya, yaitu selalu mengalami kelebihan dalam memproduksi.
Pada tahun 2005 perusahaan merencanakan penjualan 44635 box namun realisasi
penjualannya 40376 box, tahun 2005 merencanakan penjualan 44325 box namun
realisasi penjualannya 43437 box, dan tahun 2007 merencanakan penjualan 44610
box namun realisasi penjualannya 39139 box (Data Dari Industri Rumah Tangga
”Bahana Donat” Malang Tahun 2005-2007. Diolah), keterangan tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1
Industri rumah tangga ”Bahana
Donat” Malang
Rencana penjualan dan realisasi
penjualan
Dalam Satuan Box
Tahun
|
Rencana Penjualan
|
Realisasi Penjualan
|
Deviasi
|
2005
|
44635
|
40376
|
4259
|
2006
|
44325
|
43437
|
888
|
2007
|
44610
|
39139
|
5471
|
Sumber Data: industri rumah tangga ”Bahan Donat” Malang. Diolah
Data tersebut
menjelaskan bahwa kelebihan dalam memproduksi donat maka jumlah bahan mentah
yang dibutuhkan untuk membuat donat juga banyak, sehingga mempengaruhi
pengeluaran pada perusahaan karena untuk memenuhi pembelian bahan mentah yang
dibutuhkan.
Oleh karena itu, industri
rumah tangga ”Bahan Donat” Malang ini perlu adanya penyelesaian dalam
memproduksi donat yang kemudiam mempengaruhi semua kegiatan dalam perusahaan.
Alasan inilah yang membuat penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian
mengenai "Peranan Anggaran Sebagai Salah Satu Alat Perencanaan dan
Pengendalian Produksi " (Studi Pada Industri Rumah Tangga "Bahan
Donat" Malang), sehingga dapat diketahui peranan anggaran di mana
sebagai alat perencanaan dan pengendalian produksi dan peranan anggaran pada
Industri rumah tangga ”Bahan Donat” Malang, serta dapat memberi masukan pada rumah
tangga industri "Bahana Donat" Malang untuk melakukan anggaran dalam
kegiatan perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif,
efisien dan dapat meminimalisir kerugian.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian
latar belakang diatas, dapat dirumuskan mengenai rumusan masalah yaitu
”Bagaimana peranan anggaran sebagai salah satu alat perencanaan dan
pengendalian produksi pada industri rumah tangga ”Bahana Donat” Malang ?.
C.
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari
penelitian ini berdasarkan latar belakang diatas adalah:
- Ingin mengetahui peranan anggaran sebagai salah satu alat perencanaan dan pengendalian produksi.
- Ingin mengetahui peranan anggaran pada industri rumah tangga ”Bahana Donat” Malang.
D.
MANFAAT PENELITIAN
- Bagi Penulis
Dapat menerapkan
ilmu dan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah di lapangan
- Bagi Perusahaan
Dapat dijadikan
masukan dalam menentukan sistem perencanaan dan pengendalian (anggaran)
manajemen secara integral pada perusahaan
- Bagi Pihak Lain
Dapat memberikan
sumbangan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang perencanaan dan
pengendalian (anggaran) perusahaan.
E.
Batasan Masalah
Ruang lingkup
penelitian yang dilakukan oleh penulis ini dibatasi oleh:
1.
Analisa terhadap peranan anggaran pada industri rumah tangga ”Bahan Donat”
Malang untuk perencanaan dan pengendalian produski
2.
Industri rumah tangga ”Bahana Donat” Malang dalam memproduksi donat
menggunakan berbagai macam bahan mentah, antara lain terigu, gula, mentega,
minyak, telur, miesis, coklat, keju, kacang dimana sebagai bahan pembantu dan
bumbu-bumbu lainnya. Oleh karena itu untuk memudahkan penelitian, penulis
membatasi obyek penelitian yang akan diolah pada bahan baku utama atau yang
memiliki rata-rata penggunaan terbesar sehingga sering mengalami kekurangan dan
memiliki frekuensi pemesanan yang tinggi yaitu pada bahan mentah terigu, gula,
mentega, minyak, telur, yang digunakan untuk produksi donat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Penelitian Terdahulu
Marlina dari Universitas Islam
Negeri Malang (2005) melakukan penelitian berjudul ”Penerapan Anggaran
Penjualan Sebagai Salah Satu Alat Pengendalian Dan Perencanaan Penjualan”
(Studi Kasus Pabrik Kompor ”Kupu Mas” Malang). Menyimpulkan bahwa perusahaan
kompor ”Kupu Mas” Malang belum melakukan penyusunan anggaran penjualan sesuai
dengan prosedur atau langkah-langkah yang benar. Perusahaan hanya menyusun
anggaran penjualan tiap tahun yang didasarkan pada hasil penjualan tahun lalu.
Afrida Ismiati
dari Universitas Islam Negeri Malang (2006) melakukan penelitian berjudul
”Penerapan Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan Dan Penilaian
Kinerja Manajer ”(studi kasus pada PT. Garam (persero) Indonesia di Surabaya.
Menyimpulkan bahwa PT. Garam (persero) Indonesia di Surabaya, dalam menerapkan
anggaran biaya produksinya telah sesuai dengan tujuan perusahaan, dan dapat
digunankan sebagai alat untuk menilai kinerja manajer secara baik yaitu dengan
cara menerapkan anggaran tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
Muhammad Nur
Kholis dari Universitas Islam Negeri Malang (2007) melakukan penelitian
berjudul ” Metode Pengendalian Persedian Sebagai Upaya Optimalisasi Proses
Produksi” (Studi Pada Perusahaan Knalpot "Sumber Agung" Malang).
Menyimpulakan bahwa Efisiensi persediaan knalpot belum di peroleh secara
maksimal oleh perusahaan knalpot ”Sumber Agung” Malang karena belum
dilaksanakannya penerapan manajemen persediaan yang optimal sehingga
ketersediaan bahan baku plat sering tidak sesuai dengan kebutuhan yang akhirnya
menghambat proses produksi.
Tabel
1
Tabel Penelitian Terdahulu
No
|
Peneliti
|
Judul
|
Metode Pengumpulan Data
|
Jenis Penelitian
|
Hasil penelitian
|
1
|
Marlina (2005)
|
Penerapan Anggaran Penjualan Sebagai Salah Satu
Alat Pengendalian Dan Perencanaan Penjualan” (Studi Kasus Pabrik Kompor ”Kupu Mas” Malang).
|
Observasi, Wawancar, Dokumentasi
|
Deskriptif Kuantitatif
|
Perusahaan kompor ”Kupu Mas” Malang belum
melakukan penyusunan anggaran penjualan sesuai dengan prosedur atau
langkah-langkah yang benar. Perusahaan hanya menyusun anggaran penjualan tiap
tahun yang didasarkan pada hasil penjualan tahun lalu.
|
2
|
Afrida Ismiati (2006)
|
Penerapan Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat
Perencanaan Dan Penilaian Kinerja Manajer ”(studi kasus pada PT. Garam
(persero) Indonesia di Surabaya).
|
Studi pustaka
Observasi, Wawancar, Dokumentasi
|
Deskriptif Kualitatif
|
PT. Garam (persero) Indonesia di Surabaya, dalam
menerapkan anggaran biaya produksinya telah sesuai dengan tujuan perusahaan,
dan dapat digunankan sebagai alat untuk menilai kinerja manajer secara baik
yaitu dengan cara menerapkan anggaran tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah.
|
3
|
M. Nur Kholis
(2007)
|
Metode Pengendalian Persedian Sebagai Upaya
Optimalisasi Proses Produksi (Studi Pada Perusahaan Kenalpot "Sumber
Agung" Malang)
|
Obsevasi
Wawancara
Dokumentasi
|
Deskriptif Kuantitafif
|
Efisiensi persediaan belum di peroleh secara
maksimal karena belum dilaksanakannya penerapan manajemen persediaan yang
optimal sehingga ketersediaan bahan baku plat sering tidak sesuai dengan
kebutuhan yang akhirnya mengghambat proses produksi.
|
4
|
Ulfah Hudiya Rochiani
(2008)
|
Peranan Anggaran Sebagai Salah Satu Alat
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Studi Pada industri rumah tangga ”Bahan
Donat" Malang)
|
Obsevasi
Wawancara
Dokumentasi
|
Deskriptif Kualitatif
|
industri rumah tangga ”Bahana Donat” Malang mengalami kelebihan dalam
memproduksi donat tiap tahunnya, karena pengusaha donat ini belum melakukan
budget dalam kegiatan produksi, maka Untuk mengatasi masalah tersebut industri
rumah tangga ”Bahana Donat” Malang membutuhkan peranan anggaran sebagai salah
satu alat perencanaan dan pengendalian produksi.
|
Sumber: Data
Diolah, 2008
Apabila ditinjau
dari penelitian terdahulu, ada beberapa persamaan dan perbedaan dengan
penelitian kali ini. Persamaan penelitian terdahulu
dengan penelitian kali ini adalah sama-sama meneliti tentang anggaran pada
perusahaan. Adapun perbedaan pada penelitian terdahulu dengan penelitian kali
ini adalah pada penelitian Marlina meneliti tentang penerapan anggaran
penjualan, kemudian pada penelitian Afrida Ismiati meneliti tentang penerapan anggaran
produksi, dan pada penelitian Muhammad Nur kholis meneliti tentang metode
pengendalian persedian penelitian Muhammad nur kholis ini termasuk anggaran
bahan baku di mana sebagai optimalisasi proses produksi, sedangkan pada penelitian kali ini adalah
peranan anggaran di mana terdapat kelebihan, yaitu peneliti meneliti peranan
dari anggaran yang komprehensif di mana ”anggaran ini disebut juga anggaran
induk atau yang umum artinya menyeluruh atau keseluruhan, merupakan jaringan
kerja yang terdiri dari beberapa anggaran terpisah yang saling bergantungan
satu sama lain (Haruman dan Rahayu, 2007:17)”.
B.
Kajian Teoritis
- Anggaran
a.
Pengertian Anggaran
Menurut Halim dan Supomo (1990:166), anggaran adalah suatu rencana yang
dinyatakan secara kuantitatif, umumnya dalam bentuk uang, untuk jangka waktu
tertentu.
Menurut Adisaputra dan Anggarini (2007:21), anggaran yang komprehensif
merupakan suatu proses yang ditujukan untuk membantu melaksanakan fungsi-fungsi
perencanaan dan pengendalian secara efektif. Model anggaran ini mencakup:
1)
Pengembangan dan aplikasi tujuan perusahaan dalam arti luas dan jangka
panjang (visi dan misi perusahaan)
2)
Merumuskan tujuan perusahaan secara khusus
3)
Mengembangkan strategi perencanaan laba jangka panjang dalam arti luas
4)
Mengembangkan strategi laba jangka pendek secara khusus dengan pertanggung
jawaban secara rinci
5)
Membuat sistem pelaporan kinerja periodik dengan pertanggungjawaban secara
rinci
6) Mengembangkan
prosedur tindak lanjut (follow up)
Dengan demikian penganggaran
perusahaan dapat didefinisikan sebagai proses penyusunan anggaran yang dibuat
untuk mencapai tujuan perusahaan dalam rangka memperoleh laba.
Menurut Tisnawatisule
dan Saefullah (2005:96) melihat perencanaan dari tiga hal yaitu dari sisi
proses, fungsi manajemen, dan pengambilan keputusan. Dari sisi proses, fungsi
perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan
menentukan bagaiman tujuan tersebut akan dicapai. Dari sisi fungsi manajemen,
perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan pengaruh atas wewenangnya
untuk menentukan atau mengubah tujuan dan kegiatan organisasi. Dari sisi
pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk jangka
waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukannya,
bilamana dan siapa yang akan melakukannya, dimana keputusan yang diambil belum
tentu sesuai, hingga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan dikemudian
hari.
Menurut Amirullah
dan Hanafi (2002:59) suatu perencanaan adalah suatu aktifitas integratif yang
mencoba untuk memaksimumkan efektifitas secara total dari organisasi sebagai
suatu sistem sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut.
Menurut Hafidhuddin dan Tanjung (2003:77),
dalam
melakukan perencanaan, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, antara lain
sebagai berikut:
1)
Hasil yang ingin dicapai.
2)
Orang yang akan melakukan.
3)
Waktu dan skala prioritas.
4)
Dana (kapital).
Di dalam konsep
manajemen Islam menjelaskan bahwa setiap manusia (bukan hanya organisasi)
hendaknya memperhatikan apa yang telah diperbuat pada masa yang telah lalu
untuk merencanakan masa yang akan datang. Dalam Al-Qur'an surah al-Hasyr: 18,
Allah SWT. berfirman,
$pkr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# öÝàZtFø9ur Ó§øÿtR $¨B ôMtB£s% 7tóÏ9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# 7Î7yz $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÇÊÑÈ
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada
Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan." (al-Hasyr: 18)
Penjelasan dari ayat
tersebut adalah hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat), konsep ini menjelaskan bahwa perencanaan yang akan
dilakukan harus disesuaikan dengan keadaan situasi dan kondisi pada masa
lampau, saat ini, serta prediksi masa mendatan. Oleh karena itu, untuk
melakukan segala perencanaan masa depan, diperlukan kajian-kajian masa kini.
Ketika membuat suatu
perencanaan, manajemen perusahaan harus mempertimbangkan bahwa perencanaan itu
merupakan tahapan-tahapan yang menuju kepada tujuan. Jadi, perencanaan harus
ditetapkan secara sistematis, sehingga merupakan satu proses untuk mencapai
tujuan utama. Namun, meski sudah dibuat sedemikian rupa, sesungguhnya tidak ada
seseorang yang bisa memprediksi secara persis apa yang akan terjadi di masa
depan, maka Allah pun menunjukkan kepada kita agar senantiasa menyiapkan
perencanaan dan pengendalian (anggaran) untuk mencapai tujuan yang diinginkan
secara efekif dan efisien.
Menurut Hafidhuddin
dan Tanjung (2003:90), mengemukakan bahwa sebuah perencanaan dikatakan baik,
jika memenuhi persyaratan berikut:
1)
Didasarkan pada sebuah keyakinan bahwa apa yang dilakukan
adalah baik. Standar baik dalam agama islam adalah yang sesuai dengan ajaran
islam.
2)
Dipastikan betul bahwa sesuatu yang dilakukan memiliki
banyak manfaat. Manfaat ini bukan sekedar untuk orang yang melakukan
perencanaan, tetapi juga untuk orang lain.
3)
Didasarkan pada ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
apa yang dilakukan. Untuk merencanakan bisnis, maka seorang pengusaha harus
banyak mendengar dan membaca agar dapat mempertanggungjawabkan segala hal yang
dilakukannya.
4)
Melakukan studi banding (benchmark). Benchmark
adalah melakukan studi terhadap praktik terbaik dari perusahaan sejenis yang
telah sukses menjalankan bisnisnya.
5)
Dipikirkan prosesnya. Seperti proses seperti apa yang
akan dilakukan.
Pengendalian adalah suatu usaha atau metode yang dilakukan untuk menjaga
agar tidak terjadi penyimpangan dari apa yang diharapkan atau yang telah
direncanakan. Dalam hal ini pengendalian mengusahakan agar penyimpangan yang
terjadi dalam perusahaan dapat diminimalisir. Pengendalian merupakan suatu
usaha atau metode yang digunakan untuk memperbaiki penyimpangan yang diinginkan
dan untuk menjamin tercapainya suatu tujuan serta terlaksananya rencana yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Jadi pengendalaian dimaksudkan untuk
memastikan apakah pekerjaan mencapai hasil yang memuaskan yang sesuai dengan
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
Menurut Manan dalam
Hafidhuddin dan Tanjung (2003:156), pengawasan atau pengendalian dalam pandangan Islam dilakukan
untuk meluruskan yang tidak lurus, mengoreksi yang salah, dan membenarkan yang
haq.
Tujuan melakukan pengawasan, pengendalian, dan koreksi adalah untuk mencegah
seseorang jatuh terjerumus kepada sesuatu yang salah. Karena setiap manusia
akan dimintai pertanggungjawaban apa yang telah dikerjakan, yang dijelaskan
pada QS. Al-Jatsiyah: 28
3ts?ur ¨@ä. 7p¨Bé& ZpuÏO%y` 4 @ä. 7p¨Bé& #Ótçôè? 4n<Î) $pkÈ:»tGÏ. tPöquø9$# tb÷rtøgéB $tB ÷LäêZä. tbqè=yJ÷ès? ÇËÑÈ
Artinya:
“Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut,
tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalannya. Pada hari itu
kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Jatsiyah).
Penjelasan dari ayat
tersebut adalah setiap umat atau setiap manusia diperintahkan untuk melihat
buku catatan amalannya atau perbuatan, karena setiap amalannya akan diberi
balasan.
b.
Fungsi Anggaran
Anggaran mempunyai beberapa fungsi dalam suatu perusahaan, karena anggaran
merupakan strategi perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Menurut
Haruman dan Rahayu (2007:5), beberapa fungsi anggaran dalam proses manajemen
adalah sebagai berikut:
1)
Di bidang planning
a)
Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang berkaitan
dengan aktivitas yang akan dilaksanakan
b)
Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada di perusahaaan dalam
menentukan arah
c)
Membantu atau menunjang kebijaksanaan perusahaaan
d)
Membantu manajemen memilih tujuan perusahaan
e)
Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia
f)
Membantu pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif
2)
Di bidang coordinating
a)
Membantu mengkoordinir faktor sumber
daya manusia dengan perusahaan
b)
Membantu menilai kesesuaian antara rencana aktivitas perusahaan dengan
keadaan lingkungan usaha yang dihadapi
c)
Membantu menempatkan pemakaian modal pada saluran-saluran yang menguntungkan
sesuai dan seimbang dengan program perusahaan
d)
Membantu mengetahui kelemahan dalam organisasi
3)
Di bidang controlling
a)
Membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran
b)
Membantu mencegah pemborosan
c)
Membantu menetapkan standar baru
c.
Manfaat dan Kelemahan Anggaran
Anggaran mempunyai banyak manfaat dalam perusahaan., disamping anggaran
mempunyai manfaat, anggaran juga mempunyai kelemahan. Menurut Nafirin (2004:15),
manfaat anggaran, antara lain:
1)
Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama
2)
Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai
3)
Dapat memotivasi pegawai
4)
Menimbulkan rasa tanggungjawab pada pegawai
5)
Menghindari permborosan dan pembayaran yang kurang perlu
6)
Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan dan dana dapat digunakan
seefisien mungkin
7)
Alat pendidikan bagi para pegawai
Adapun kelemahan- kelemahan dalam anggaran, antara lain:
1)
Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan asumsi sehingga mengandung unsur
ketidak pastian.
2)
Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang tidak
sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap
dan akurat.
3)
Pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat menggerutu dan
menentang, sehingga pelaksanaan anggaran dapat menjadi kurang efektif.
d.
Jenis-Jenis Anggaran
Adapun jenis-jenis anggaran menurut Haruman dan Rahayu (2007:6), di
klasifikasikan sebagai berikut:
1)
Berdasarkan ruang lingkup
a)
Anggaran komprehensif, yaitu anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang
lingkup yang menyeluruh yang mencakup seluruh aktivitas perusahaan
b)
Anggaran parsial, yaitu anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang
lingkup yang terbatas yang hanya mencakup sebagian dari kegiatan perusahaan
2)
Berdasarkan fleksibelitasnya
a)
Anggaran fixed (fixed budget) yaitu anggaran yang disusun untuk
periode tertentu dimana volumenya sudah tertentu dan berdasarkan volume
tersebut direncanakan revenue, cost, dan expenses, serta tidak
diadakan revisi secara periodik
b)
Anggaran kontinyu (countinues budget) yaitu anggaran yang disusun untuk
periode waktu tertentu dimana volumenya sudah tertentu dan berdasarkan volume
tersebut direncanakan revenue, cost, dan expenses, tetapi
diadakan revisi secara periodik dan ditambahkan anggaran untuk satu triwulan
pada periode anggaran berikutnya
3)
Berdasarkan jangka waktu
a)
Anggaran jangka pendek, yaitu anggaran operasional yang menunjukkan rencana
operasi atau kegiatan untuk satu periode akuntansi (biasanya 1 tahun) yang akan
datang. Anggaran ini terdiri dari anggaran penjualan, anggaran pembelian bahan
baku, anggaran upah langsung, anggaran biaya overhead, anggaran persediaan
bahan baku dan barang jadi, anggaran biaya penjualan dan promosi, anggaran
biaya administrasi, anggaran harga pokok barang barang yang dijual, anggaran
rugi/laba yang diproyeksikan, anggaran sisa laba yang diproyeksikan, anggaran
pendapatan dan pengeluaran lain-lain, anggaran tambahan modal, anggaran kas,
piutang dan daftar neraca yang diproyeksikan
b)
Anggaran jangka panjang, yaitu anggaran yang menunjukkan rencana investasi
dalam tahun anggaran dengan waktu lebih dari satu tahun
- Anggaran Penjualan
a.
Pengertian Anggaran Penjualan
Menurut Haruman dan Rahayu (2007:45), anggaran penjualan merupakan dasar
penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum
menyusun anggaran lainnya. Oleh karena itu anggaran penjualan sering disebut
anggaran kunci.
Anggaran penjualan (sales budget) ialah budget yang direncanakan
secara lebih terperinci penjualan perusahaan selama periode yang akan datang
yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan
dijual, jumlah (kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta tempat/ daerah
penjualannya.
b.
Manfaat Penyusunan Anggaran Penjualan
Menurut Haruman dan Rahayu (2007:45), tujuan penyusunan anggaran penjualan
adalah untuk merencanakan setepat mungkin tingkat penjualan pada periode yang
akan datang dengan memperhatikan data yang merupakan pencerminan kejadian yang
dialami perusahaan dimasa lalu, khususnya dibidang penjualan.
Kegunaan anggaran penjualan sendiri sebagai pedoman kerja, alat koordinasi
dan pengawasan kerja, serta sebagai dasar bagi penyusunan budget-budget yang
lainnya.
c.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan
Menurut Haruman dan Rahayu (2007:46), Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Penyusunan Anggaran Penjualan sebagai berikut:
1)
Faktor-faktor internal
a)
Penjualan tahun-tahun yang lalu
b)
Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan
c)
Kapasitas produksi yang dimiliki serta kemugkinan perluasannya
d)
Tenaga kerja yang tersedia baik jumlah maupun keahliannya
e)
Modal kerja yang dimiliki perusahaan
f)
Fasilitas lain yang menunjang
2)
Faktor-faktor eksternal
a)
Keadaan persaingan dipasar
b)
Posisi perusahaan dalam persaingan
c)
Tingkat pertumbuhan penduduk
d)
Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan
e)
Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh
d.
Penyusunan Anggaran Penjualan
Menurut Adisaputra dan Asri (2003:127), dalam penyusunan anggaran
penjualan, langkah yang perlu dilakukan meliputi:
1)
Penentuan dasar-dasar anggaran
a)
Penentuan relevant variabel yang mempengaruhi penjualan.
b)
Penentuan tujuan umum dan khusus yang diinginkan
c)
Penentuan strategi pemasaran yang dipakai
2)
Penyusunan rencana penjualan
a)
Analisa ekonomi, dengan mengadakan proyeksi terhadap aspek-aspek mikro
seperti:
(1)
Moneter.
(2)
Kependudukan.
(3)
Kebijaksanaan- kebijaksanaan pemerintah dibidang ekonomi.
(4)
Teknologi.
Dan menilai akibatnya terhadap permintaan industri.
b)
Melakukan analisa industri
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan masyarakat menyerap produk
sejenis yang dihasilkan oleh industri.
c)
Melakukan analisa prestasi penjualan yang lalu
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui posisi perusahaan pada masa lalu.
Dengan kata lain unuk mengetahui market share yang dimiliki perusahaan dimasa
lampau.
d)
Analisa penentuan prestasi penjualan yang akan datang
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk mencapai
target penjulaan dimasa depan, dengan memperhatikan faktor-faktor produksi
seperti:
(1)
Bahan mentah.
(2)
Tenaga kerja.
(3)
Kapasitas produksi.Keadaan permodalan.
e)
Menyusun forecast penjualan, yaitu meramalkan jumlah penjualan yang
diharapkan dengan anggapan segala sesuatu berjalan seperti masa yang lalu (forecasted
sales).
f)
Menentukan jumlah penjualan yang
dianggarkan (budgeted sales).
g)
Menghitung rugi/laba yang mungkin diperoleh (budgeted profit).
Mengkomunikasikan
rencana penjualan yang telah disetujui pada pihak lain yang berkepentingan.KLIK INI UNTUK MEMBACA SELENGKAPNYA
0 Komentar