judul skripsi : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri
Manajemen memegang peranan penting dalam segala kegiatan yang
dijalankan
suatu organisasi dewasa ini. Manajemen yang baik merupakan salah
satu syarat mutlak untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.
Organisasi pada dasarnya merupakan suatu wadah dimana orang
-orang berkumpul
dan bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan
-kegiatan yang dilakukan secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam mencapai tujuannya, organisasi harus mampu mengatur seluruh
sumber daya yang terdapat di dalamnya. Salah satu sumber daya organisasi yang
membutuhkan perhatian dan pengaturan khusus adalah sumber daya manusia
.
Sebuah organisasi harus mengatur dan memfasilitasi karyawannya dengan baik
untuk menunjang kinerja dan produktivitas organisasi.
Suatu organisasi membutuhkan seorang pemimpin yang dapat
memberikan semangat kepada bawahannya untuk selalu produktif, karena
keberadaan pemimpin dalam suatu organisasi dirasakan sangat mutlak untuk
menjadi nahkoda bagi para bawahannya. Untuk menunjang keberhasilan fungsi
manajemen dalam organisasi, salah satu faktor yang sangat penting dan
menentukan adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan merupakan inti dari
manajemen. Dikatakan demikian karena gaya kepemimpinan pada dasarnya
merupakan sarana pendorong atau penggerak bagi semua sumber daya manusia serta sumber daya lainnya dan sarana yang tersedia di dalam organisasi
perusahaan.
Pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang mampu
membangkitkan semangat kerja dan menanamkan rasa percaya diri serta tanggung
jawab pada bawahan untuk melaksanakan tugas
-tugasnya dengan penuh tanggung
jawab guna mencapai produktivitas perusahaan. Semangat kerja karyawan akan
muncul diantaranya dari gaya kepemimpinan ideal yang diterapkan seorang
pemimpin dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara maksimal,
sehingga pemimpin mampu menggerakkan orang lain, dalam hal ini adalah
karyawan ya
ng menjadi bawahannya.
Gaya kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan
dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan
perilaku organisasinya (Nawawi, 2003 : 113). Menurut Husnan, (2002:224) gaya
kepemimpinan
dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang
untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Selain gaya kepemimpinan yang dapat mempengaruhi semangat kerja
karyawan, iklim organisasi juga berpengaruh besar di dalamnya. Setiap organisasi
memiliki iklim organisasi yang berbeda. Iklim organisasi memiliki kontribusi
yang signifikan terhadap setiap individu di organisasi, yang pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan.
News
trom (2002: 91), memandang iklim organisasi sebagai kepribadian
sebuah organisasi yang membedakannya dengan organisasi lainnya yang
mengarah pada persepsi masing
-masing anggota dalam memandang organisasi.
Iklim organisasi selalu ada dalam setiap perusahaan
, dan eksistensinya tidak
pernah berkurang sedikitpun. Iklim organisasi mempengaruhi seluruh kondisi
dasar, hal kerja, dan perilaku individu dalam perusahaan, dan pemimpin adalah
faktor paling dominan yang mempengaruhi bentuk dari iklim organisasi.
Iklim o
rganisasi terkait erat dengan proses menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif, sehingga dapat tercipta hubungan dan kerjasama yang harmonis
diantara seluruh anggota organisasi yang tentunya mempengaruhi semangat kerja
para anggota organisasi. Untuk menciptakan iklim organisasi yang kondusif,
khususnya hubungan kerja antara karyawan, atau hubungan antara staf dengan
pimpinan, diarahkan pada terwujudnya kerjasama yang serasi. Dengan demikian,
iklim organisasi yang harmonis dapat mewujudkan semangat kerja yang semakin
baik pada diri karyawan
Sejak beberapa tahun terakhir, perbankan syariah menjadi salah satu pasar
yang menjanjikan dalam bidang ekonomi, terutama di negara dengan penduduk
yang mayoritas beragama Islam seperti Indonesia. Jasa bank syariah bebas
digunakan oleh masyarakat dari berbagai kalangan agama, dan perbedaannya
dengan bank konvensional adalah kegiatan operasional dan produk-
produk bank
syariah dilandasi oleh hukum Islam
Menurut survey yang dilakukan Marplus Insight, pada tahun 2012 Bank
Syariah Mandiri berhasil menempati urutan kedua dalam indeks loyalitas nasabah,
setelah sebelumnya pada tahun 2011 berhasil menduduki urutan pertama sebagai
bank syariah terbaik dalam indeks loyalitas nasabah. Posisi ini mengukuhkan
BSM sebagai bank syariah
papan atas untuk kategori tingkat loyalitas nasabah.
Kekuatan modal dan
back up
jaringan bank induk menjadi nilai lebih Bank
Syariah Mandiri dibandingkan dengan bank syariah lain.
PT. Bank Syariah Mandiri telah hadir sejak tahun 1999 yang kehadirannya
mer
upakan hikmah dan berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.
Krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997 telah menimbulkan beragam dampak
negatif yang sangat hebat terhadap sendi kehidupan masyarakat, tidak kecuali
dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi
oleh bank konvensional mengalami krisis luar biasa
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki
oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT
Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi
tersebut dengan melakukan upaya
merger
dengan beberapa bank lain dan
mengundang investor asing. Pada saat bersamaan pemerintah melakukan
penggabungan
(merger)
4 (empat) bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya,
Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank mandiri
(Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999 yang kemudian di konversi dari bank
konvensional menjadi bank syariah
16
PT. Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi
tanggal 1
November 1999 dengan tujuan untuk membangun Indonesia yang lebih baik
melalui idealisme usaha yang berpadu dengan nilai-
nilai rohani.
Karyawan dalam suatu organisasi harus mampu menunjukkan kinerja yang
baik. Hal ini sudah merupakan tanggung jawab organisasi untuk menyediakan
fasilitas dan kebijakan yang dapat mendorong motivasi kerja karyawan untuk
bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Organisasi perbankan yang tengah
berkembang seperti PT. Bank Syariah Mandiri membutuhkan gaya kepemimpinan
dan iklim organisasi yang tepat untuk menunjang semangat kerja pada karyawan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pemimpin dan Kepemimpinan
Pemimpin dan kepemimpinan memiliki definisi yang berbeda. Pemimpin
merupakan individunya, sedangkan kepemimpinan merupakan pola tindakan dan
tingkah laku dari pemimpin tersebut. Menurut Kartono (2006 : 10), pemimpin
merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan inovator dalam
organisasi. Sedangkan menurut Dubrin (2006 : 5) Pemimpin ialah seseorang yang
dapat menunjukkan semangat, hasrat, dan memberi inspirasi bagi orang lain agar
mencapai kinerja yang lebih baik (bekerja keras) dan menaikkan laba.
Menurut
Dubrin (2006 : 4) Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan
organisasi dapat tercapai. Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi
suatu kelompok kearah pencapaian tujuan (Robbin, 2002:163). Kepemimpinan
merupakan proses mempengaruhi dalam menentukan organisasi,
memotivasiperilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
memperbaiki kelompok dan budayanya (Rivai, 2003:2)
Menurut Matondang (2008:5), kepemimpinan adalah suatu proses untuk
mempengaruhi orang lain agar mau melakukan sesuatu yang diinginkan, dengan
menjalin suatu hubungan interaksi antara pengikut
(follower)
dan pemimpin
dalam mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan adalah proses kerjasama diantara
manusia untuk mencapai tujuan, sebagai suatu bentuk energi yang memotori
setiap usaha bersama, yang memberikan model untuk diteladani, yang
memotivasi, yang menimbulkan semangat kerja, dan yang mempercayai bawahan
untuk mengendalikan diri sendiri (Dharma, 2003:136).
Keberhasilan seorang pemimpin tidak hanya bergantung dari berapa
banyak keterampilan yang ia kuasai, namun juga dapat bergantung pada cara ia
berprilaku
dan tindakan yang dilakukannya. Gaya kepemimpinan berpengaruh
besar terhadap semangat kerja karyawannya, karena gaya kepemimpinan
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sehingga akan meningkatkan kinerja
karyawan apabila kepuasan tersebut terpenuhi.
Safaria (2004:102-
103) menyatakan bahwa organisasi yang kuat
merupakan hasil dari kepemimpinan yang unggul. Pemimpin yang unggul adalah
pemimpin yang memiliki visi kedepan serta dibarengi dengan tindakan strategis
yang tinggi juga, maka akan menghasilkan pemimpin visioner dan efektif.
KLIK INI UNTUK MEMBACA SELENGKAPNYA
0 Komentar