JUDUL SKRIPSI PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, BI RATE TERHADAP NET ASSET VALUE REKSA DANASAHAM SYARIAH
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Memilih investasi yang aman dan
menguntungkan memang menjadi tujuan
semua pihak, namun tidak jarang investasi
palsu, bersentuhan dengan perusahaan
yang memproduksi barang haram dan
alih-alih memberikan keuntungan tinggi
sangat banyak dijumpai di masyarakat.
Hal ini diperlukan adanya reksa dana
saham sesuai syariah sebagai alternatif
investasi bagi investor yang beragama
Islam di Indonesia, yang menginginkan
investasi dengan memperoleh
pendapatan dengan cara yang halalan\thoyyibah.
Dalam ayat al Quran di surat al
Maidah (5) ayat 88, Allah SWT. berfirman Wakulū mimma razaqakuumul-Lahu
halalan tayyiba(n), wat-taqul-Laha al-ladzī
antum bihī mu’minūna
Artinya, “dan makanlah makanan yang
halal lagi baik dari apa yang Allah telah
rezekikan kepadamu, dan bertakwalah
kepada Allah yang kamu beriman
kepada-Nya.”
Ayat diatas merupakan perintah Allah
subhanahu wata’ala kepada kita manusia
agar makan makanan yang halal dan
baik. Dapat diperluas lagi bahwasannya
tidak hanya berkutat pada makanan,
namun bisnis, perdagangan, transaksi dan
rezki yang kita cari dan kita peroleh wajib
memenuhi aspek kehalalan. Halal dari aspek hukum dan baik dari aspek
substansinya. Dalam hadist nabi beliau
SAW bersabda Al-halaālu bayyinun wa al-haramu
bayyinun wa bainahumā musyabbahātun
laa ya’lamuhā katsīrun min-nāsi fa man attaqo
al-musyabbahāti istabron lidīnihi wa
‘irdhihi
Artinya, "Yang halal sudah jelas dan yang
haram juga sudah jelas. Namun diantara
keduanya ada perkara syubhat (samar)
yang tidak diketahui oleh banyak orang.
Maka barangsiapa yang menjauhi diri dari
yang syubhat berarti telah memelihara
agamanya dan kehormatannya...." (HR.
Bukhari no. 50).
Sangat jelas gambaran Rasulullah SAW.
tentang perbedaan halal dan haram, dan
peringatan beliau tentang perkara yang
syubhat, dimana jika seorang muslim
mampu menjaga dari perkara tersebut
maka dia telah benar benar menjaga
agama yang dicintainya dan juga
kehormatannya sendiri. Aturan Allah
wajiblah dipenuhi, ditaati dan dikerjakan,
karena Allah adalah raja dari segala raja.
Baik buruknya suatu investasi tidak
terlepas dari adanya faktor – faktor lain
yang mempengaruhi, faktor - faktor yang
diduga memiliki pengaruh terhadap net
asset value (NAV) atau Nilai Aktiva Bersih
(NAB) reksa dana saham syariah adalah
tingkat Inflasi di dalam negeri, Nilai Tukar
Rupiah, dan BI Rate. Secara teori, faktor -
faktor tersebut berkaitan dengan net asset value (NAV) reksa dana saham syariah
sehingga di harapkan investor dapat
menjadikannya sebagai indikator untuk
mengetahui NAV/NAB per unit reksa dana
saham syariah.
Inflasi adalah proses kenaikan
harga-harga umum secara terus menerus,
yang berakibat menurunnya daya beli
masyarakat karena secara riil tingkat
pendapatan juga menurun (Putong,
2002:185).
Menurut Suta (2000) dalam Hifdzia
(2012:8), fluktuasi nilai rupiah terhadap
mata uang asing yang stabil akan sangat
mempengaruhi iklim investasi dalam
negeri, khususnya pasar modal. Terkait
denga investasi.
Menurut Samuelson dan Nordhaus
(2004:197) suku bunga adalah biaya untuk
meminjam uang dan diukur dalam dolar
per tahun untuk setiap satu dolar yang
dipinjamnya, jika diterapakan dalam
kondisi Indonesia maka suku bunga
merupakan jasa peminjaman uang dari
bank kepada nasabah.. Jika BI rate
dinaikkan, yang akan terjadi adalah
investor akan memilih alternatif investasi
yang memberikan pendapatan yang
lebih tinggi. Akibatnya instrumen -
instrumen pasar modal seperti saham
tidak diminati bahkan dijual dan beralih ke
perbankan. Hal tersebut menyebabkan
harga saham menurun sehingga
keuntungan reksa dana saham juga
mengalami penurunan. Dan begitu pula
sebaliknya.
Rumusan Masalah
1. Apakah inflasi berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap Net Asset
Value Reksa Dana Saham Syariah?
2. Apakah nilai tukar rupiah
berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap Net Asset Value Reksa Dana
Saham Syariah?
3. Apakah BI Rate berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap Net
Asset Value Reksa Dana Saham
Syariah?
4. Apakah inflasi, nilai tukar rupiah, BI
rate berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap Net Asset Value
Reksa Dana Saham Syariah?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang serta
rumusan masalah yang dikemukakan
diatas maka dapat disebutkan bahwa
tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh
signifikan secara parsial dan secara
simultan antara inflasi, nilai tukar rupiah,
dan BI Rate terhadap net asset value
reksa dana saham syariah
Investasi syariah dalam pengertian
yang sederhana, tak lain adalah usaha
perkongsian atau syirkah, dimana satu
pihak pemodal menanamkan danaya
dalam sebuah usaha riil yang
dilaksanakan oleh pihak lain. Bentuk
syirkah yang cukup dikenal dalam Islam
adalah musyarakah dan mudharabah.
Musyarakah menurut Ibnu Rusyd dalam
Bidayatul Mujtahid II hal 253-257 yang
dikutip. Oleh Antonio (2001:90),
mendefinisikan sebagai akad kerjasama
antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu di mana masing-masing
pihak memberikan kontribusi dana (atau
amal/expertise) dengan kesepakatan
bahwa keuntungan dan resiko akan
ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan. Mudharabah lazim dikenal
sebagai akad investasi, diartikan
perjanjian atas suatu jenis perkongsian,
dimana pihak pertama (shahib al-maal)
menyediakan dana, dan pihak kedua
(mudharib) bertanggung jawab atas
pengelolaan usaha. Hasil usaha dibagikan
sesuai dengan nisbah (porsi bagi hasil)
sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati bersama sejak awal (Yusuf dan
Wiroso, 2011:93).
Reksa Dana Syariah
Salah satu tujuan dari reksa dana
syariah adalah memenuhi kebutuhan
kelompok investor yang ingin memperoleh
pendapatan investasi dari sumber yang
bersih dan dapat dipertanggung
jawabkan secara religius, serta sejalan
dengan prinsip-prinsip syariah. Dari sisi
tujuan reksa dana syariah dapat
disejajarkan dengan social responsible
investment (SRI) atau ethical investment,
socially aware investment, dan valuebased
investment. Tujuan utama reksa
dana syaraih bukan semata-mata
mencari keuntungan, tetapi juga memiliki
tanggung jawab sosial terhadap
lingkungan, komitmen terhadap nilai-nilai
yang diyakini tanpa harus mengabaikan
keinginan investornya (Ghufron
dkk,2005:15-16).
0 Komentar