PENGARUH IMPLEMENTASI STRATEGI SEGMENTING, TARGETING DAN POSITIONING PADA WARUNG MIE ENDES TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
I. Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan primer setiap manusia. Makanan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Pada zaman dahulu manusia memenuhi kebutuhan makanan dengan berburu dan meramu. Berkembang ke zaman berikutnya manusia mulai menggunakan sistem cocok tanam dan berternak. Berbeda dengan jaman sekarang, manusia semakin dimudahkan untuk memenuhi kebutuhan makanan. Semakin berkembang ke masyarakat modern yang memiliki aktivitas yang sibuk berkunjung ke restoran merupakan kebiasaan masa kini yang cenderung bertatap muka, bersantai dan berbincang sehingga cenderung mencari makanan dan minuman diluar rumah yang cepat saji dengan kualitas-kualitas tertentu yang memenuhi standar karena dinilai lebih efektif dan efisien. (http://pateron.blogspot.co.id.).
Wisata kuliner perlu dikelola secara profesional dengan adanya usaha restoran/rumah makan. Adapun jenisjenis restoran menurut Soekresno (2000:16), yaitu restoran formal, restoran informal dan spesial restoran. Di Warung Mie Endes ini termasuk ke dalam golongan restoran informal karena di Warung Mie Endes industri pelayanan makanan dan minuman yang
dikelola secara komersial dan
profesional dengan lebih
mengutamakan kecepatan pelayanan,
kepraktisan dan percepatan frekuensi
silih berganti.
(https://repository.widyatama.ac.id)
Saat ini di Kota Kediri produk
mie sudah menjamur dikalangan remaja
dan anak muda seperti yang terlihat
dalam www.instagram.com banyak
postingan anak muda yang
memperlihatkan kebiasaan mereka yang
nongkrong di warung makan khususnya
warung makan yang menyediakan
produk berupa mie seperti mie djoedes,
mie pello, mie nelongso, mie setan, mie
ropang charlie, mie malioboro.
Setiap perusahaan bersaing
untuk memikat konsumen dan
mempertahankan eksistensinya. Apabila
perusahaan bergerak dalam bidang
usaha yang sama, maka akan terjadi
angka persaingan yang tidak sehat.
Sehingga para pengusaha dituntut untuk
menentukan perencanaan strategi
pemasaran untuk menghadapi
persaingan. Strategi pemasaran menurut
Tjiptono (2008:6) merupakan bagian
integral dari strategi bisnis yang
memberikan arah pada semua fungsi
manajemen organisasi. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitanya dengan variabelvariabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menganalisis para konsumen. Variabel strategi pemasaran tersebut terdiri dari Segmenting, Targeting, Positioning. Pernyataan berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Sari (2016).
Hasan (2013:332) berpendapat bahwa segmentasi pasar didefinisikan sebagai proses membagi pasar untuk suatu produk ke dalam kelompok/komunitas yang lebih kecil, dimana para anggota masing-masing kelompok mempunyai kesamaan persepsi, keinginan dan motivasi yang sama terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Seperti dalam jurnal Riyanto yang berjudul evaluasi strategi pemasaran josh cafe di Purworejo Jawa Tengah. Dalam jurnal ini diperoleh bahwa Josh Café membagi pasar sasaran berdasarkan dari segmentasi demografis dan perilaku. Segmentasi perilaku mempertimbangkan dari karakteristik masyarakat yang ada di Purworejo, sedangkan segmentasi demografis membagi pasar dengan melihat dari usia pelanggan. Pada Josh Café ini, pelanggan terbagi atas usia muda seperti kaum pelajar yaitu pelajar sekolah dan mahasiswa dan kalangan pekerja atau pegawai, serta usia dewasa seperti orang tua sebagai anggota keluarga.
Tjiptono dan Candra (2012:162) mengemukakan “Pasar sasaran adalah proses pengevaluasian dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik perusahaan”. Seperti dalam jurnal Erawati yang berjudul Analisis Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Bakso Sehat Bakso Atom. Dalam jurnal ini diperoleh bahwa targeting dari produk BSBA yaitu lakilaki dan perempuan, dari usia lebih dari lima tahun hingga lansia, yang menyuki produk bakso dan peduli terhadap kesehatan, dengan penghasilan Rp 3.000.000. produk BSBA yang sehat menyebabkan harga produk BSBA lebih tinggi dibandingkan produk bakso lainya yang ada di pasaran yang memiliki harga kisaran Rp.8.000- Rp.1500 per mangkuk.
Menurut Ismail (2013:27) Pemosisian merupakan strategi komunikasi bukan merupakan strategi produk dan merupakan hasil persepsi tentang suatu produk atau merek yang dikomunikasikan kepada konsumen. Seperti dalam jurnal Hermawan dan Widasari yang berjudul analisis dan usulan strategi bersaing dengan metode IPA (Importance Performance Analysis) dan ChbA (Corespondence Analysis) (Studi kasus restoran Chinese food grand eastern). Dalam jurnal ini diperoleh hasil bahwa Restoran keluarga yang mewah untuk pelanggan high class dengan pelayanan yang memuaskan konsumen dan rasa makanan yang enak. Posisi ini dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
Keputusan Pembelian menurut Kotler dan Keller (2007:25) adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam rangka mencapai keputusan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhanya. Strategi pemasaran Segmenting, Targeting dan Posisioning tersebut merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Sebelum memutuskan membeli suatu barang dan jasa, seorang konsumen akan melewati beberapa tahapan dalam keputusan pembelian. Konsumen akan membeli suatu barang atau jasa akan dinilai terdapat manfaat suatu produk dan dapat memuaskan keinginan mereka.
KLIK INI UNTUK MEMBACA SELENGKAPNYA
0 Komentar